Hanya Dilem? Mobil Listrik Zeekr Hancur Berkeping-keping Hingga Terbelah Dua Saat Tabrakan 

Beredar kabar di internet bahwa sebuah mobil listrik buatan dalam negeri merek Zeekr mengalami kecelakaan di Shenzhen. Paket baterainya terlempar keluar, dan bodi mobil hancur serta terbelah menjadi dua bagian. Warganet mengejek: “Apakah bodinya direkatkan dengan lem?”

Etindonesia. Dalam video yang beredar, sebuah Zeekr 001 mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan kota Shenzhen. Mobil tersebut hancur dan terbelah dari tengah, dengan serpihan bertebaran di mana-mana. Untungnya, sang pengemudi selamat tanpa cedera dan masih duduk di kursi kemudi.

Disebutkan bahwa kejadian ini terjadi pada (4/6/2025). Dalam video terlihat rambu jalan bertuliskan “Bao’an” dan “Window of the World”, menandakan lokasi kejadian memang berada di Shenzhen.

Kendaraan yang dilaporkan terlibat dalam kecelakaan. (Foto internet)

Warganet melaporkan bahwa kecepatan mobil hanya sekitar 60–70 km/jam, dan karena jalan licin, mobil langsung terbelah dua setelah menabrak.

Netizen mengabarkan berita tersebut. (Cuplikan layar halaman web)

Warganet pun ramai-ramai mengejek kualitas mobil listrik buatan dalam negeri Tiongkok:

  • “Apakah bodinya dilem?”
  • “Kok bisa-bisanya patah di tengah begitu?”

Ada juga yang menyindir dengan sarkasme:

  • “Mobilnya hancur, tapi pengemudinya selamat. Fitur keselamatannya luar biasa!”
  • “Sudah hancur begitu, tapi baterainya tidak terbakar. Kualitasnya luar biasa!”

Namun ada pula yang menyanggah, menyatakan kualitasnya justru sangat buruk:

  • “Karena kualitas jelek, bodi mobil bisa patah dua, baterai sampai terlempar ke depan dan mulai mengeluarkan api!”

Pada Januari tahun ini, juga beredar beberapa video yang memperlihatkan sebuah BYD Yuan Plus putih di Heyuan, Guangdong, tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak truk besar. Dalam sekejap, mobil itu hancur seperti balok LEGO, berubah menjadi tumpukan sampah. Warganet mengejek mobil listrik buatan dalam negeri itu seperti “terbuat dari plastik”.

Dalam situasi ekonomi Tiongkok yang terus menurun, industri otomotif sedang menjalani “perang harga” yang brutal. Banyak perusahaan mobil menekan biaya produksi dengan mengurangi kualitas bahan dan proses produksi, yang akhirnya berdampak pada rendahnya kualitas kendaraan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS