Baru-baru ini, sepasang kekasih asal Tiongkok didakwa karena menyelundupkan “patogen biologis berbahaya” ke Amerika Serikat, dengan tujuan melakukan penelitian di salah satu universitas di AS. Para pakar masalah Tiongkok memperingatkan bahwa seiring semakin dalamnya infiltrasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke dalam kampus-kampus AS, insiden ini seharusnya menjadi alarm bagi keamanan nasional.
EtIndonesia. Pada Selasa, (3/6/2025), Departemen Kehakiman AS mengumumkan dakwaan pidana terhadap dua warga negara Tiongkok, yaitu Jian Yunqing dan Liu Zunyong, atas sejumlah tuduhan termasuk konspirasi, penyelundupan barang ke dalam negeri, pernyataan palsu, dan penipuan visa.
Keduanya dituduh menyelundupkan jamur bernama Fusarium graminearum, yang dalam literatur akademik dikategorikan sebagai “potensial senjata terorisme pertanian”. Jaksa federal menjelaskan bahwa jamur ini menyebabkan penyakit “head blight” pada tanaman serealia (seperti gandum dan jagung), yang setiap tahun menyebabkan kerugian ekonomi miliaran dolar di seluruh dunia. Jamur ini juga menghasilkan racun yang dapat menyebabkan muntah, kerusakan hati, serta mengganggu reproduksi manusia dan hewan ternak.
Menurut dakwaan, Jian Yunqing diketahui pernah menerima dana dari pemerintaan partai komunis TIiongkok (PKT) untuk meneliti patogen tersebut, dan perangkat elektronik miliknya mengandung dokumen yang menunjukkan identitas sebagai anggota Partai Komunis Tiongkok serta sumpah kesetiaan. Sementara itu, kekasihnya Liu Zunyong, yang juga melakukan penelitian serupa di salah satu universitas di Tiongkok, tertangkap pada Juli tahun lalu membawa sampel jamur tersebut saat pemeriksaan bea cukai, dan mengakui bahwa tujuannya adalah untuk membawanya ke laboratorium Universitas Michigan tempat Jian bekerja.
Michael Sobolik, pakar isu Tiongkok, memperingatkan bahwa mulai dari penyelundupan prekursor fentanyl hingga kegagalan menghentikan penyebaran COVID-19, PKT kini mencoba menggunakan patogen biologis untuk membahayakan rakyat Amerika.
Kasus ini juga memicu kekhawatiran publik mengenai infiltrasi warga negara Tiongkok ke universitas-universitas AS. Laporan dari Universitas Stanford bulan lalu mengungkapkan bahwa mata-mata PKT kemungkinan telah menyusup ke kampus itu dan berbagai kampus lainnya di seluruh Amerika, dengan tujuan mengumpulkan intelijen.
Sobolik menegaskan bahwa sistem pendidikan tinggi AS sudah lama bergantung pada dana dari PKT, dan banyak mahasiswa Tiongkok menjadi sasaran tekanan untuk menjadi informan bagi pemerintah PKT. Ia menyerukan agar universitas-universitas AS mulai menyadari ancaman nyata dari PKT dan berhenti menjadi kaki tangan rezim tersebut. (Hui)
Laporan dari Liu Jiajia, NTD, Amerika Serikat.