EtIndonesia. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan badan keamanan Shin Bet telah mengonfirmasi bahwa jenazah komandan Hamas Muhammad Sinwar ditemukan di sebuah terowongan di bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza selatan.
Militer mengatakan Sinwar, seorang tokoh senior Hamas, tewas dalam serangan udara pada 13 Mei yang menargetkan sistem terowongan bawah tanah. Serangan itu juga menewaskan Muhammad Shabana, komandan Brigade Rafah Hamas, dan Mahdi Quara, kepala Batalyon Khan Younis Selatan.
“Mohammad Sinwar bertanggung jawab atas kematian banyak warga sipil. Dia tewas dalam serangan IDF & ISA pada 13 Mei,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Menurut pasukan Israel, terowongan itu berfungsi sebagai pusat komando Hamas. Pasukan tiba di lokasi beberapa hari setelah serangan dan menemukan jenazah Sinwar bersama dengan jenazah anggota Hamas lainnya.
Beberapa barang milik Sinwar dan Shabana ditemukan, termasuk kartu identitas, dokumen pribadi, dan senjata.
“Jika Anda masih ragu tentang identitasnya, berikut dokumen Sinwar dari Israel dan Hamas, serta SIM-nya,” kata IDF dalam unggahan lanjutan.
“Dia meninggal dengan cara hidupnya—di bawah tanah,” imbuhnya.
Siapakah Muhammad Sinwar?
Muhammad Sinwar, lahir pada 16 September 1975, tumbuh di kamp pengungsi Khan Younis. Keluarganya berasal dari kota Palestina Majdal, yang melarikan diri selama Nakba 1948.
Dijuluki “Manusia Bayangan” dan “Mayat Hidup”, Sinwar telah masuk dalam daftar orang yang dicari Israel selama bertahun-tahun. Otoritas Israel menuduhnya membantu merencanakan serangan 7 Oktober dan memainkan peran utama dalam operasi militer Hamas di Gaza.
Sinwar naik pangkat di Brigade al-Qassam Hamas, dan selamat dari berbagai upaya pembunuhan.(yn)