EtIndonesia. Seorang wanita India selamat dari kecelakaan mematikan pesawat Air India karena terlambat 10 menit. Ia gagal naik ke pesawat yang jatuh saat dalam perjalanan ke London. Sementara itu, satu-satunya korban selamat dari pesawat menceritakan bagaimana ia lolos secara ajaib dari bola api setelah pesawat jatuh — sebuah kejadian yang bahkan tidak dapat ia jelaskan sendiri.
Wanita Terlambat dan Selamat dari Maut
Wanita tersebut bernama Bhumi Chouhan, dalam wawancara dengan India Today ia mengatakan bahwa ia terlambat karena terjebak macet di jalan.
“Penerbangan dijadwalkan berangkat pukul 13:10. Saya harus tiba satu jam sebelumnya untuk check-in, tetapi saya terjebak macet. Saat saya sampai di bandara, proses boarding sudah ditutup,” katanya.
Chouhan mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk bertemu suaminya di London. Awalnya ia merasa sangat sedih karena ketinggalan pesawat.
“Tapi saat saya sampai di rumah, saya mendapati bahwa pesawat yang seharusnya saya naiki ternyata mengalami kecelakaan.”
“Saya merasa sangat beruntung, seolah-olah mendapat kehidupan kedua. Namun, saya sangat terkejut karena tragedi ini telah merenggut begitu banyak nyawa tak bersalah,” katanya.
Kisah Satu-satunya Korban Selamat: “Saya Keluar dari Bola Api”
Satu-satunya korban selamat adalah Vishwash Kumar Ramesh, yang kini sedang dirawat di rumah sakit. Pada 13 Juni, Perdana Menteri India mengunjungi lokasi kejadian dan juga menjenguk para korban luka.
Menurut media India, Ramesh duduk di kursi 11A dalam penerbangan tersebut. Sebuah video di media sosial memperlihatkan ia berjalan pincang keluar dari lokasi kejadian menuju ambulans, dengan kaos yang berlumuran darah.
Dalam wawancara dari tempat tidur rumah sakit dengan stasiun televisi DD News India, Ramesh berkata: “Semua terjadi tepat di depan mata saya. Saya bahkan tidak percaya saya bisa keluar hidup-hidup dari bencana ini.”
Ia menceritakan bahwa: “Sekitar satu menit setelah lepas landas, terasa seperti ada sesuatu yang macet… Saya sadar ada yang salah. Kemudian lampu hijau dan putih di dalam kabin menyala mendadak, lalu pesawat seolah mempercepat dan mengarah langsung ke sebuah asrama rumah sakit. Saya melihat semuanya dengan sangat jelas sebelum pesawat jatuh.”
“Awalnya saya pikir saya akan mati, tapi saat membuka mata, saya masih hidup. Saya melihat pramugari dan para penumpang lain, yang saya panggil paman dan bibi sesuai kebiasaan kami.” (Ramesh mulai terisak ketika berbicara.)
Ia melanjutkan: “Saya melepas sabuk pengaman dan mencoba melarikan diri. Saya berhasil. Saya rasa sisi tempat duduk saya tidak menghadap langsung ke gedung yang dihantam. Tempat saya mendarat lebih dekat ke tanah dan ada ruang kosong. Saat pintu di dekat saya terbuka karena benturan, saya melihat ada celah dan mencoba meluncur keluar.”
“Tangan kiri saya sedikit terbakar karena api, tetapi ambulans segera membawa saya ke rumah sakit. Di sini saya dirawat dengan sangat baik.”
Di kanal YouTube pribadi Ramesh, terdapat video saat Perdana Menteri Narendra Modi mengunjunginya di rumah sakit.
Menurut kantor berita Inggris Press Association, Ramesh tinggal di kota Leicester, Inggris. Saat wartawan mewawancarai keluarganya, mereka menyatakan bahwa salah satu saudara Ramesh juga berada dalam penerbangan nahas tersebut.
13 Juni 2025 – Ahmedabad, India, Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India jatuh tak lama setelah lepas landas menuju London, menabrak kawasan permukiman dan berubah menjadi bola api raksasa.
Di dalam pesawat terdapat 242 orang, termasuk awak dan penumpang. Seluruhnya tewas kecuali seorang pria dan setidaknya 24 orang di darat juga meninggal dunia akibat terkena dampak kecelakaan. (Hui)
Sumber : NTDTV.com