oleh Han Yaofeng
William Joseph Burns, Direktur Badan Intelijen Pusat AS mengatakan bahwa Xi Jinping telah memperdalam keraguannya terhadap rencana untuk menyerang Taiwan setelah melihat kegagalan yang dialami Vladimir Putin.
William Burns mengatakan : “Setidaknya penilaian kami hari ini adalah bahwa Xi Jinping dan pimpinan militer Tiongkok lainnya meragukan dapat menginvasi Taiwan dengan biaya yang dapat dipikul. Saya pikir Xi Jinping juga telah lebih menyadarinya setelah ia mengamati pengalaman Putin di Ukraina. Hal itu paling tidak memperdalam keraguannya. Kekhawatiran yang lebih mendalam, meskipun ini tidak lantas melemahkan tekad jangka panjangnya untuk mengendalikan Taiwan”.
Burns juga menyinggung soal PKT saat ini yang sedang menghadapi masalah internal dan eksternal, sehingga dirinya lebih cenderung pada pemikiran bahwa Xi Jinping akan memilih metode penyatuan Taiwan tanpa melalui kekerasan.
Michael McCaul, Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS yang baru saja menyelesaikan kunjungannya ke Taiwan mengatakan, bahwa pemilihan presiden dan legislatif Taiwan pada bulan Januari tahun depan sangat penting. Dia memperingatkan bahwa PKT dapat mempengaruhi pemilihan dalam upaya untuk mengontrol Taiwan dengan tanpa mengirim tentara.
Pada saat yang sama, PKT awalnya berencana untuk menetapkan zona larangan terbang selama 3 hari mulai 16 April pada wilayah 65 mil laut utara Taiwan. PKT mengklaim bahwa larangan tersebut terkait dengan adanya aktivitas luar angkasa. Setelah protes Taiwan, PKT mengalah dengan menetapkan waktu yang dipersingkat menjadi hanya 27 menit pada pagi hari itu.
Zona terbang yang dilarang PKT itu termasuk jalur lalu lintas di rute Asia Timur, ia juga merupakan zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. (sin)