EtIndonesia. Dalam sebuah video yang menjadi viral, seekor beruang berwarna hitam di sebuah kebun binatang di Tiongkok terlihat berdiri dengan kedua kaki belakangnya di tebing fitur batu, dan berinteraksi dengan pengunjung dengan melambaikan cakarnya.
Namun, tampaknya ada lebih dari yang terlihat di pameran beruang madu di Kebun Binatang Hangzhou, yang kabarnya merupakan objek wisata populer.
Netizen yang memposting video tersebut yakin bahwa beruang itu sebenarnya adalah manusia yang memakai kostum, lapor Hangzhou Daily.
Pihak kebun binatang pada Sabtu (29 Juli) membantah tudingan tersebut, menambahkan bahwa suhu pada hari pengambilan video adalah 40 derajat Celcius, dan orang yang mengenakan jas tidak akan tahan panas.
Meskipun demikian, beberapa orang tetap percaya bahwa beruang hitam itu adalah manusia berkostum, lapor outlet berita Tiongkok lainnya, Jimu News.
Mereka menunjuk ke gerakan beruang itu yang mirip manusia yang sambil berdiri dan melambai, dan juga apa yang tampak seperti lipatan seperti celana di bagian belakangnya saat berdiri.
Para komentator di artikel Jimu sama-sama ragu.
“Posturnya lebih (tegak) dari manusia!” kata seorang.
Klaim lain: “Tungkai depan beruang tidak dapat direntangkan ke samping. Ini tidak diragukan lagi adalah manusia.”
Salah satu pengguna Weibo mengomentari video atraksi bahwa beruang itu “terlihat seperti mengenakan jaket kulit”.
Ini bukan pertama kalinya sebuah kebun binatang di Tiongkok menjadi berita utama yang membuat penonton mengangkat alis.
Pada tahun 2019, Yancheng Wild Animal World di Changzhou, sebuah kota di Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, memicu kontroversi setelah meminta pekerjanya untuk berpakaian seperti gorila, lapor surat kabar Inggris Daily Mail.
Pemandangan aneh dari dua penjaga kebun binatang yang melompat-lompat di sekitar kandang gorila dengan kostum seluruh tubuh terlihat oleh orang tua.
Kebun binatang membela diri, dan mengatakan bahwa “manusia gorila” adalah program khusus yang dirancang untuk menghibur wisatawan pada Hari April Mop. Ia menambahkan bahwa pengaturan tersebut tidak diharapkan menyebabkan kesalahpahaman dari pengunjung.
Dan pada tahun 2013, CNN melaporkan bahwa sebuah kebun binatang di Luohe, Henan, mencoba menggunakan anjing berbulu besar sebagai singa.
Seorang pengunjung mengatakan kepada Beijing Youth Daily bahwa ketika dia dan putranya mendekati kandang bertanda “Singa Afrika”, mereka tidak disambut oleh raungan yang kuat, tetapi gonggongan.
Binatang berbulu itu ternyata adalah mastiff Tibet.
Hewan lain di taman juga diberi label yang sama, Beijing Youth Daily melaporkan, dengan anjing lain di kandang serigala, dan rubah putih dipajang di kandang macan tutul.
Pihak taman mengatakan kepada CNN bahwa hewan-hewan itu telah diganti karena berbagai alasan yang tidak ditentukan, dan akan dikembalikan ke tempat yang seharusnya.(yn)
Sumber: asiaone