EtIndonesia. Wang Xue berasal dari desa dan merupakan anak tertua dari keluarganya. Ketika dia pindah ke kota, dia tinggal di rumah wanita tua yang galak. Dia tidak menyangka mendapat warisan yang tak terduga dari wanita tua itu.
Setelah lulus dari perguruan tinggi, Wang Xue pindah ke kota untuk mencari pekerjaan. Dia menyewa sebuah kamar kecil dari seorang wanita bernama Zhang. Ibu mertua Zhang juga tinggal di rumah itu dan dia menjaga dirinya sendiri hampir sepanjang waktu.
Wang Xue bekerja keras dan mengirim sebagian besar dari hasil kerjanya ke keluarganya untuk membantu adik-adiknya.
Dia sangat hemat dan memasak makanannya sendiri karena lebih murah dan dia bisa makan makanan yang mengingatkannya pada rumah.
Dia tahu bahwa adik laki-lakinya sudah lama menabung karena dia menginginkan ponsel. Adiknya telah memberitahunya tentang hal itu padanya, dan Wang Xue memutuskan untuk mengambil pekerjaan lain untuk membantu adiknya membeli ponsel. Dia mendapat pekerjaan paruh waktu sebagai pelayan di restoran tepat di seberang jalan tematnya kost.
Dia memperhatikan wanita tua ibu mertua pemilik rumah suka menimbun botol-botol plastik di halaman belakang dan ketika dia melihat botol-botol bekas di sepanjang perjalanan pulang, dia akan mengambilnya dan meletakkannya di tumpukan botol-botol plastik milik wanita tua itu.
Waktu berlalu dengan cepat, adik laki-laki Wang Xue sudah masuk kuliah dan dia menghubunginya hampir setiap malam di telepon genggamnya.
Suatu hari ketika Wang Xue sedang menaruh botol-botol di halaman belakang, wanita tua itu melihatnya dan segera mendekatinya.
Dia memegang tangannya dan berkata dengan suara ragu, : “Nak, terima kasih banyak telah membantu saya. Saya sangat bersyukur. ”
Sejak saat itu, wanita tua itu yang awalnya terlhat galak kini menjadi hangat dan ramah. Dia berperilaku seperti nenek bagi Wang Xue.
Dia menemukan bahwa wanita tua itu menderita ketidakadilan yang mengerikan. Putranya mengirimkan sejumlah besar uang kepadanya setiap bulan, tetapi menantunya akan mengambilnya dan menggunakannya untuk kebutuhannya sendiri. Rumah yang mereka tinggali sebenarnya milik wanita tua itu, tetapi uang sewanya langsung diambil menantu perempuannya.
Wang Xue menangis dan tidak bisa percaya bagaimana seseorang bisa begitu kejam. Dia bertekad untuk membantu wanita tua itu dengan cara apa pun yang dia bisa.
Wanita tua itu jatuh pada suatu malam ketika hujan turun. Wang Xue ingin membawanya ke rumah sakit dan memanggil menantu perempuannya. Zhang menganggap itu hanya insiden kecil dan mengatakan itu hanya luka kecil dan ibu mertuanya akan pulih dengan cepat.
Wang Xue terkejut dengan kurang perhatiannya tetapi dia tetap membawanya ke rumah sakit untuk merawat wanita tua itu.
Wanita tua itu menjadi lebih baik dalam waktu singkat tetapi para dokter ingin melakukan beberapa tes padanya sebelum membolehkan pulang.
Ketika mereka kembali dengan hasil tes, Wang Xue sangat terpukul ketika mengetahui bahwa wanita tua itu menderita kanker stadium 4. Akhirnya, Zhang dan putra wanita tua itu mengunjunginya, tetapi mereka hanya bisa menghabiskan waktu sebentar dengannya sebelum dia meninggal.
Sebelum meninggal, wanita tua itu memberi amanat pada Wang Xue untuk memeriksa sebuah kotak kardus di bawah lemari dan jika sesuatu terjadi pada wanita tua itu, kotak itu akan menjadi miliknya.
Dia pulang ke rumah malam itu dan mencari kotak itu, ingin tahu apa yang ada di dalamnya. Setelah beberapa saat mencari, dia menemukannya dan dia sangat terkejut ketika melihat kotak itu penuh dengan uang.
Dan tak terasa air mata mengalir di wajahnya. Oh! Betapa dia ingin berterima kasih kepada wanita itu untuk ini.(yant)
Sumber: Goodtimes