EtIndonesia. Para arkeolog telah menemukan sisa-sisa produk kosmetik dan tata rias kuno, yang digunakan oleh wanita Romawi lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
Penemuan ini terjadi di kota kuno Aizanoi di Turki barat, sebuah daerah yang terkenal dengan Kuil Zeus yang terpelihara dengan baik di Anatolia.
Para peneliti menemukan sisa-sisa toko berusia 2.000 tahun yang menjual produk kosmetik seperti parfum, perhiasan, dan bahan rias.
Diantaranya ditemukan berbagai manik-manik milik produk seperti jepit rambut dan kalung yang digunakan wanita.
Gokhan Coskun, seorang arkeolog di Universitas Dumlupinar dan kepala penggalian, membenarkan kepada berita lokal bahwa sisa-sisa tersebut memang merupakan bahan riasan yang digunakan oleh wanita Romawi.
“Salah satu temuan paling mengejutkan yang kami temukan adalah pigmen riasan yang mirip dengan perona pipi dan eyeshadow yang digunakan saat ini,” kata Coskun.
Para peneliti menemukan berbagai sampel, sebagian besar berukuran 1 atau 2 milimeter.
“Kami juga menemukan sejumlah besar cangkang tiram di toko yang kami gali,” tambahnya.
Di Kekaisaran Romawi, bahan riasan seperti perona pipi dan eyeshadow sering kali ditempatkan di dalam cangkang tiram untuk digunakan.
Warna dominan yang ditemukan adalah merah dan merah muda, dengan pigmen riasan ditemukan dalam berbagai corak.
Terletak 35 mil dari pusat Kota Kutahya, situs kuno ini mengalami masa keemasannya pada abad kedua dan ketiga Masehi dan menjadi ‘pusat keuskupan di era Bizantium’ menurut situs web Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki.
Penggalian baru-baru ini di sekitar Kuil Zeus menunjukkan adanya beberapa tingkat pemukiman di kota ini sejak tahun 3000 SM. Pada tahun 133 SM, wilayah ini direbut oleh Kekaisaran Romawi.
Pada tahun 1824, wisatawan Eropa menemukan kembali situs kuno tersebut.
Antara tahun 1970 dan 2011, Institut Arkeologi Jerman menemukan sebuah teater dan sebuah stadion, serta dua pemandian umum, sebuah gimnasium, lima jembatan, sebuah gedung perdagangan, pekuburan, dan gua suci Meter Steune, sebuah situs pemujaan yang diperkirakan pernah digunakan sebelumnya. abad pertama SM.
Sejak 2011, para arkeolog Turki telah melakukan pekerjaan di situs kuno tersebut. (yn)
Sumber: metro