Partai Republik di DPR-AS Mengusung Garis Keras Jim Jordan Sebagai Calon Ketua Parlemen

oleh Xia Yu

Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Jumat (13/11/2023) menominasikan tokoh garis keras Jim Jordan untuk mencalonkan diri sebagai ketua parlemen dan melakukan pemungutan suara untuk menguji apakah Jim Jordan dapat mengatasi perpecahan di dalam partai yang menyebabkan Steve Scalise mengundurkan diri dari pencalonan.

Anggota DPR dari Partai Republik Elise Stefanik menyampaikan pesannya melalui media sosial, bahwa Jordan telah memenangkan pemungutan suara tertutup dalam pemilihannya melawan Perwakilan Georgia Austin Scott yang memang merupakan seorang yang senantiasa bersikap low profile selama 12 tahunnya bertugas di Kongres. Jim Jordan berhasil mengungguli Austin Scott dengan 124 suara.

Jordan adalah ketua Komite Kehakiman DPR. Ujian berikutnya yang bakal dia hadapi adalah apakah dia bisa mendapatkan 217 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan jabatan ketua dalam pemungutan suara di DPR nanti.

“Saya percaya bahwa saya mampu menyatukan semua pihak, saya rasa saya bisa memberitahu negara ini apa yang kami lakukan dan mengapa hal ini penting,” kata Jordan.

Austin Scott mengatakan bahwa keikutsertaan dirinya dalam pemilihan tersebut adalah supaya kekacauan segera berakhir.

“Jika kita sebagai anggota Partai Republik ingin menjadi mayoritas, kita harus melakukan hal yang benar dengan cara yang benar. Itulah yang belum kita lakukan saat ini,”katanya.

Partai Republik menguasai DPR-AS dengan selisih tipis yakni 221 – 212 suara, dan seorang kandidat yang berhasil memenangkan kursi ketua adalah yang berhasil meraih 217 suara. Ini yang tidak dapat diraih Steve Scalise.

Beberapa anggota DPR mengatakan bahwa mereka akan mendorong pemungutan suara penuh di DPR akhir pekan ini setelah Partai Republik menominasikan calonnya.

Setelah Kevin McCarthy diberhentikan sebagai ketua DPR-AS, mantan Presiden Trump secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Jim Jordan sebagai calon pengganti. Jordan adalah salah satu pendukung Trump yang paling vokal.

Tahun 2006 Jim Jordan untuk pertama kalinya terpilih menjadi anggota DPR untuk mewakili distrik yang sangat konservatif di Ohio utara. Ia adalah pendiri dari Kaukus Kebebasan DPR garis keras. Sebagai ketua Komite Kehakiman DPR, Jodan berada di barisan depan yang mengusung penyelidikan terhadap pemerintahan Biden dan Hunter Biden. Dia juga merupakan sekutu setia dan pembela Kevin McCarthy.

Karena jabatan ketua DPR-AS sedang lowong, DPR menemui jalan buntu seiring meluasnya perang di Timur Tengah, Rusia terus melancarkan serangan terhadap Ukraina, dan pemerintah menghadapi batas waktu 17 November untuk menghentikan operasi sebagian instansi, sedangkan Kongres tidak memberikan dana tambahan.

Para pendukung Jordan mengatakan, sikapnya yang keras itu mungkin dapat membantu dalam negosiasi dengan Presiden Partai Demokrat Joe Biden, juga dengan Senat yang dikuasai Partai Demokrat.

“Kita membutuhkan seseorang yang tangguh, cerdas, dan bisa bernegosiasi di dalam ruangan. Saya pikir Jim Jordan bisa memenuhi harapan itu,” kata anggota DPR Nicole Malliotakis.

Mantan Ketua DPR-AS Kevin McCarthy mengatakan pada Jumat sore bahwa ia akan memberikan suaranya kepada Jim Jordan. Namun, bila saja semua anggota Partai Demokrat memberikan suara menentangnya, maka Jordan bisa menghadapi kehilangan dukungan dari segelintir anggota Partai Republik. (sin)