Pada 25 Desember Militer Ukraina menyatakan bahwa pihak Rusia telah kehilangan lebih dari 1.000 orang tentara, 22 tank, dan 37 kendaraan lapis baja dalam pertempuran yang terjadi pada hari tersebut. Selain itu, sebuah rekaman video meminta bantuan dari seorang tentara asal Tiongkok yang direkrut Rusia untuk berperang di Ukraina seakan telah mengisyaratkan penderitaan yang dialami oleh tentara Rusia yang berada di garis depan medan perang
oleh Li Zhaoxi
Militer Ukraina mengatakan bahwa selama seminggu terakhir ini pihaknya telah melakukan serangan besar-besaran terhadap pasukan darat, udara dan armada angkatan laut Rusia di Laut Hitam di sekitar semenanjung Krimea. Hasil dari serangan ini layaknya dijadikan sebagai indikator kerugian yang dialami angkatan darat, laut dan udara Rusia dalam 2 tahun terakhir invasi mereka ke Ukraina.
Di pihak Rusia, terungkap permintaan bantuan kepada para netizen Tiongkok dari seorang tentara asal Tiongkok yang direkrut Rusia untuk berperang di Ukraina.
俄杂,东北人,快死了,
— 北京侃爷 (@1NO0F20S05zEM51) December 26, 2023
他🉐️了严重的心脏🫀病,
他要解除合同,他想回国,
中国🇨🇳驻俄罗斯🇷🇺大使馆
拒绝帮助他,谁愿意帮助他 pic.twitter.com/LU898OKfHD
“Saat ini saya sedang menderita infark miokard yang serius, angina pektoris, pilek yang parah, dan tenggorokan saya penuh dengan borok. Sendi-sendi saya sakit, sedangkan kondisi medis di sini sangat buruk”. Dia mengatakan bahwa dokter hanya dapat memberikan resep obat sederhana dan melakukan elektrokardiogram, dan hanya mengatakan itu tidak ada masalah.
Tentara asal Tiongkok tersebut mengaku bahwa dirinya sudah berjalan selama lebih dari 40 menit di tengah salju tebal untuk mendapatkan sedikit sinyal ponsel dan langsung menghubungi kantor Kedubes Tiongkok di Rusia. Namun jawaban yang diperoleh adalah : Itu adalah urusan pribadi Anda, jadi kita (Kedubes) tidak peduli !
Dia berulang kali menyampaikan permintaan kepada netizen mau pun teman-temannya di Tiongkok agar bisa membantunya untuk menghubungi Kementerian Luar Negeri Tiongkok. “Saya ingin mengakhiri kontrak sekarang, dan saya ingin kembali ke Tiongkok untuk memulihkan kesehatan saya … Di sini tidak ada fasilitas medis, saya bisa mati di sini”.
"F**king Putin, Shoigu, b**ch! What the f**k is going on?" A Russian soldier is furious with Russian military leadership and doesn't understand what the war is for. pic.twitter.com/o24P4lsMhQ
— Anton Gerashchenko (@Gerashchenko_en) December 24, 2023
Situasi tentara Rusia di garis depan medan perang memang sangat memprihatinkan. Beberapa hari lalu, sebuah rekaman video yang menggambarkan seorang tentara Rusia yang mengutuk Presiden Vladimir Putin dan pejabat seniornya menjadi viral di media sosial. Anton Herashchenko, mantan Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina mengunggah video ini ke platform “X” pada 24 Desember.
“Apa yang ingin kami sampaikan kepada pemerintah ini ? Coba lihatlah para bajingan ini, saat kami bertempur dalam parit yang penuh bau busuk di sini, mereka malahan bersenang-senang dengan memasang kalung senilai 23 juta rubel (setara USD. 250.000) di pantat mereka”, umpat tentara tersebut dalam video.
Yang dia maksudkan adalah pesta bertema telanjang yang diadakan oleh selebriti internet terkenal Rusia dan pembawa acara Nastya Ivleeva di “Mutabar”, sebuah klub malam terkenal di Kota Moskow pada 20 Desember malam. Pesertanya termasuk sejumlah seniman, selebriti, dan putri baptis Presiden Putin, Ksenia Sobchak. Nastya Ivleeva mengenakan rantai berlian senilai sekitar USD. 250.000.
“Kamerad Putin, Kamerad (Sergei) Shoigu, persetan kalian, apa yang terjadi ? Hah ? Apakah kita ditempatkan dalam parit ini untuk mereka para bajingan itu ? Bisakah kalian memberitahu kita di sini, kapan masa dinas kita berakhir ? Tahanan ditugaskan di medan perang juga memiliki masa dinas, kalian benar-benar memaafkan para pembunuh, pemerkosa, dll. Kita sudah bersama tikus yang membusuk dalam parit ini selama 1,5 tahun”, kata tentara itu.
Dia kemudian mencaci maki Putin dan pejabatnya dengan mengatakan : “Kapan ini akan berakhir … Bajingan, pemimpin murahan, kita akan keluar dengan membawa senjata, dan membunuh kalian semua, bajingan sialan, TMD”.
Baru-baru ini Rusia juga mengakui kerugian yang dialami pihaknya saat mendapat serangan dari militer Ukraina. Pada 26 Desember Moskow mengkonfirmasi bahwa kapal pendarat besar “Novocherkassk” telah mengalami kerusakan dalam serangan rudal Ukraina di Feodosia, pelabuhan yamg terletak di Krimea timur. (sin)