Militer Israel Menemukan Terowongan Besar di Gaza dengan Tulang Sandera dan DNA 

oleh Yi Jing

Militer Israel mengatakan pada Kamis (11 Januari) bahwa pihaknya telah menemukan terowongan bawah tanah besar di kota Gaza selatan. Ada bukti yang menunjukkan para sandera ditahan di dalamnya.

Juru bicara IDF Mayor Jenderal Daniel Hagari (berdiri di pintu masuk terowongan) mengatakan : “Kami telah menemukan tulang belulang dan DNA sandera dalam terowongan itu – di sistem terowongan ini para sandera pernah ditahan oleh militan Hamas.”

Turun ke dalam terowongan lembab dan panas yang panjang dan sempit sedalam 2,5 meter dengan sebuah tangga besi sederhana. Dinding beton berwarna abu-abu membuat orang merasa tercekik. Lebih jauh di dalam terowongan itu terdapat kamar mandi, Di sana tentara Israel menemukan bukti kehadiran para sandera.

Militer Israel mengatakan bahwa terowongan itu telah lama digunakan oleh Hamas untuk menyelundupkan senjata dan militan ke Gaza dan kini digunakan untuk menyembunyikan sandera.

Pada Kamis, ada puluhan orang kerabat sandera dengan memegang foto keluarga mereka berkumpul di perbatasan Israel – Gaza sambil berteriak dengan harapan suara mereka didengar.

Ibunda dari sandera bernama Omar meneriakkan : “Omar, bisakah kamu mendengar suara kami ? Ini ibu dan ayah, kami ada di sini dan kami dekat dengan kamu.”

Istri Omar mengatakan : “Hari ini kami di sini untuk memberitahu keluarga kami bahwa kami berjuang demi mereka, harap mereka tetap tabah dan bertahan.”

Sejak pecahnya konflik antara Hamas dengan Israel pada 7 Oktober tahun lalu, Hamas telah menyandera sekitar 250 orang. Sejauh ini sudah ada 110 orang sandera yang telah dibebaskan, namun masih ada sekitar 110 orang yang masih berada di tangan Hamas. Sekitar 20 orang sandera lainnya tewas dalam penangkaran.

Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakhiri perjalanannya ke Timur Tengah setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Mesir. Sebelum kembali, Blinken mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk perdamaian di Gaza.

Menteri Luar Negeri AS Blinken mengatakan : “Pertama, mencegah penyebaran konflik. Kedua, memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan. Dan ketiga, memperkuat perlindungan warga sipil dan menyelamatkan para sandera.” (sin)