Aboluowang
Setelah insiden kulit daun pintu sebuah pintu exit pada pesawat penumpang Boeing 737 MAX 9 milik maskapai Alaska Airline copot ketika penerbangan, telah memicu pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan. Kabarnya, di bagian kulit daun pintu yang terlepas itu terdapat tulisan “Made in Malaysia”. Sehubungan dengan hal tersebut, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook pada Jumat (12 Januari) mengatakan, bahwa dirinya belum mendapat informasi yang spesifik tentang hal tersebut.
“Mengenai hal ini, kami belum mendapat informasi apa pun, jadi saya belum bisa memberikan komentar”. ia kemudian menambahkan : “(Penyelidikan) itu bukan kewenangan saya, sehingga saya hanya bisa memberikan komentar secara umum. Kami belum dapat memastikan apakah ini benar atau tidak. Kami menemukan ini sebagai pernyataan singkat dari seorang pengamat saja,” kata Menteri Transportasi Malaysia.
Ia menegaskan, jika ada laporan resmi dari maskapai terkait, maka Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia pasti akan diminta untuk menanganinya.
Kulit daun pintu exit itu berasal dari pesawat penumpang Boeing 737 MAX 9 milik Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282 yang copot ketika lepas landas dari bandara di Portland pada 5 Januari ini. Benda tersebut kemudian ditemukan jatuh di halaman belakang rumah seorang guru di pinggiran kota Portland. Untungnya, tidak menimbulkan kerusakan.
Nama guru sekolah itu adalah Bob Sauer, ia memberitahu pihak berwenang mengenai penemuannya. Saat diwawancarai oleh media lokal Oregon Public Broadcasting (OPB), dia tidak hanya merinci mengenai bagaimana dirinya menemukan benda yang mirip kulit daun pintu exit pesawat itu di halaman belakang rumahnya, tetapi juga menyebutkan bahwa dirinya melihat dengan mata sendiri di sana terdapat tulisan tentang informasi seperti nomor seri dan pembuatannya.
Berdasarkan foto yang dikutip dalam laporan tersebut, bahwa informasi itu, termasuk 737, nomor seri dan buatan Malaysia ditulis tangan dengan spidol permanen.
Media Malaysia “New Straits Times” melaporkan bahwa Boeing mengatakan bahwa Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) telah melakukan penyelidikan, sehingga pihaknya tidak dapat menjelaskan insiden tersebut kepada publik. (sin)