Pemerintah mengumumkan bahwa pengadilan dapat mulai bersidang ‘sepanjang malam’ dan lebih banyak penjara disediakan untuk para perusuh
Guy Birchall – The Epoch Times
Kerusuhan dan kekacauan telah berlangsung selama seminggu, dengan kerusuhan yang terjadi di seluruh Inggris dan beberapa bagian di wilayah Irlandia Utara.
Polisi dilaporkan terluka akibat “kekerasan yang berkelanjutan” di Plymouth pada Senin (5/8/2024), sementara masalah serupa di jalanan Darlington membuat para petugas jadi sasaran empuk lemparan batu.
Sementara itu, enam orang telah didakwa sehubungan dengan kerusuhan di luar sebuah hotel di Rotherham pada hari Minggu, yang digunakan untuk menampung imigran ilegal.
Menteri Kehakiman Inggris, Heidi Alexander mengatakan bahwa pemerintah akan menggunakan lebih dari 500 penjara tambahan untuk menangani kerusuhan dan menyiagakan sekitar 6.000 petugas polisi khusus.
Sel tambahan di HMP Stocken di Rutland akan mulai digunakan mulai minggu depan, kata Alexander, dengan rencana menggunakan ruang di Lembaga Pemasyarakatan Anak di Cookham Wood di Kent untuk narapidana dewasa.
Dia juga mengungkapkan lebih rinci tentang rencana “Standing Army” petugas kepolisian yang diumumkan Perdana Menteri Sir Keir Starmer pada Senin sore.
Alexander mengatakan kepada Times Radio: “Mereka adalah petugas polisi yang telah mendapatkan pelatihan khusus dalam menangani pelanggaran ketertiban umum.”
“Kami memiliki 4.000 petugas yang tersedia pada akhir pekan. Akan ada 2.000 lagi yang tersedia minggu ini. Ini juga berarti bahwa petugas polisi dapat dikerahkan di beberapa bagian negara di mana mereka paling dibutuhkan.”
Di tempat lain, dia mengatakan pengadilan dapat mulai bersidang “sepanjang sore, malam, di akhir pekan” untuk mengadili para perusuh secepatnya.

Di Plymouth pada Senin malam, “beberapa petugas” mengalami luka ringan dan dua anggota masyarakat dibawa ke rumah sakit, menurut Kepolisian Devon dan Cornwall.
Kepolisian Durham mengatakan satu orang telah ditangkap setelah batu dilemparkan ke arah polisi selama kekacauan di Darlington pada Senin malam.
Kepolisian setempat mengatakan bahwa berdasarkan Pasal 60 dan 60AA telah disahkan di daerah tersebut, yang memberikan petugas wewenang menghentikan dan menggeledah serta kewenangan untuk memerintahkan orang untuk melepas penutup wajah.
Menyusul kekacauan tersebut, Asisten Kepala Polisi Durham, Constable Richie Allen, mengatakan, “Apa yang kami hadapi malam ini di Darlington adalah kantong-kantong kekerasan sporadis yang melibatkan sekelompok orang yang berniat menyebabkan kerusakan serius pada komunitas dan properti mereka.”
Kekacauan berlanjut di daerah Belfast, Irlandia Utara, sementara itu, di Birmingham, Sky News melaporkan bahwa salah satu mobil van-nya diserang oleh “seorang pria berpisau” pada hari Senin.
Saluran televisi tersebut mengatakan bahwa para jurnalisnya telah mengamati “sekumpulan besar pria Muslim” yang bersiap untuk “mempertahankan” jalan dari aksi protes kelompok sayap kanan yang dikabarkan akan terjadi di daerah tersebut, yang tidak pernah terwujud.
Rekaman media sosial kemudian menunjukkan massa yang mengibarkan bendera Palestina menyerang sebuah pub di kota itu dan memecahkan kaca-kaca mobil saat mereka bergerak di jalanan.
Kepolisian Yorkshire Selatan mengatakan bahwa enam orang telah didakwa melakukan pelanggaran setelah kerusuhan di luar sebuah hotel di Rotherham pada hari Minggu.
Kepolisian mengatakan bahwa mereka akan hadir di Pengadilan Sheffield Magistrates pada Selasa pagi.
Di bagian barat Inggris, Kepolisian Avon dan Somerset mengatakan bahwa orang ketiga telah didakwa sehubungan dengan kekerasan di pusat kota Bristol pada hari Sabtu.
Di timur laut, Kepolisian Cleveland mengatakan sebanyak 28 orang akan hadir di Pengadilan Teesside Magistrates dengan tuduhan melakukan tindak kekerasan dan pelanggaran lainnya setelah kekerasan di Middlesbrough pada hari Minggu.
Kepolisian mengatakan bahwa pengadilan telah menyiapkan pengadilan penahanan untuk menangani mereka yang hadir pada Selasa.
Setidaknya ada 378 penangkapan sejak kekerasan terjadi pekan lalu, dengan Dewan Kepala Polisi Nasional mengatakan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat setiap hari.
Di Southport, tempat terjadinya penikaman massal fatal yang memicu sebagian besar kerusuhan pada 29 Juli, ratusan orang menghadiri aksi damai pada hari Senin malam untuk mengenang Bebe King, Elsie Dot Stancombe, dan Alice Dasilva Aguiar.

Anak-anak meniup gelembung dan lainnya meninggalkan bunga dan balon berbentuk hati untuk mengenang para korban serangan penusukan di sebuah klub liburan bertema Taylor Swift.
Kepolisian Merseyside mengatakan bahwa seorang anak yang menjadi korban dalam insiden tersebut masih dirawat di rumah sakit, namun semua pasien lainnya telah dipulangkan.
Axel Rudakubana, seorang remaja berusia 17 tahun dari Lancashire yang lahir di Cardiff dari orang tua asal Rwanda, telah didakwa atas pembunuhan tersebut. (asr)
PA Media berkontribusi dalam laporan ini.