Pria Pakistan yang Diduga Terkait Iran Didakwa Terlibat Rencana Pembunuhan Pejabat AS Termasuk Trump

Pada Selasa (6 Agustus 2024), sebuah dokumen pengadilan yang diumumkan menyebutkan bahwa Departemen Kehakiman AS telah mendakwa seorang warga Pakistan yang memiliki hubungan dengan pemerintah Iran, menuduhnya berupaya membunuh beberapa pejabat AS, termasuk mantan presiden Donald Trump. FBI menyatakan bahwa upaya pembunuhan ini “didorong oleh asing”

www.aboluowang.com

Departemen Kehakiman AS menuduh seorang warga Pakistan yang memiliki hubungan dengan pemerintah Iran berupaya menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Trump.

Menurut surat dakwaan yang diumumkan oleh kantor Kejaksaan Federal Distrik Timur New York pada i Selasa, pria Pakistan berusia 46 tahun bernama Asif Merchant didakwa pergi ke New York untuk bekerja sama dengan seorang pembunuh bayaran profesional, merencanakan pembunuhan pejabat AS pada akhir Agustus atau awal September 2024.

Meskipun dakwaan pidana tidak menyebutkan nama Trump, beberapa sumber yang mengetahui kasus ini memberitahu ABC News dan CNN bahwa salah satu target yang direncanakan adalah Trump, dan pejabat dari kedua partai pemerintah juga menjadi target.

Menurut dokumen pengadilan, setelah tinggal di Iran untuk beberapa waktu, Merchant datang ke AS dari Pakistan sekitar  April tahun ini, kemudian menghubungi seseorang yang dia pikir bisa membantunya melaksanakan rencana pembunuhan tersebut. Orang ini melaporkan tindakan Merchant kepada pihak berwenang dan menjadi informan rahasia.

Asisten Direktur sementara FBI cabang New York, Christie Curtis, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada h Selasa: “Untungnya, pembunuh yang disewa Merchant adalah agen rahasia FBI yang menyamar.”

Merchant bertemu dengan apa yang disebut pembunuh bayaran yang sebenarnya adalah agen rahasia pada pertengahan Juni, dan dengan bantuan seseorang di luar negeri, dia membayar uang muka sebesar 5.000 dolar AS.

Merchant mengatakan bahwa sesuai rencana, setelah dia meninggalkan AS, pembunuh akan menerima instruksi tentang siapa yang harus dibunuh pada minggu terakhir Agustus atau minggu pertama September nanti.

Pembuat rencana pembunuhan ini kemudian memesan tiket pesawat dan berencana meninggalkan AS pada 12 Juli. Namun, pada 12 Juli, petugas penegak hukum menangkapnya sebelum dia meninggalkan AS.

Merchant saat ini ditahan di New York. Dia mengatakan bahwa dia memiliki istri dan anak-anak di Iran, serta istri dan anak-anak di Pakistan.

Jaksa Agung AS, Merrick Garland, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa AS “tidak akan mentolerir upaya rezim otoriter untuk menargetkan pejabat publik AS dan membahayakan keamanan nasional AS”.

Direktur FBI Christopher Wray juga menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan pembunuhan yang didorong oleh asing ini membahayakan keamanan nasional AS, dan “FBI akan menggunakan semua kekuatan dan sumber daya untuk melawannya”.

Pada hari setelah penangkapan Merchant, 13 Juli, Trump mengalami percobaan pembunuhan saat berkampanye di Butler, Pennsylvania. Seorang penembak berusia 20 tahun bernama Thomas Crooks menembak bagian atas telinga kanan Trump.

Seorang pejabat penegak hukum mengatakan kepada CNN bahwa penyelidik tidak menemukan bukti yang mengaitkan Merchant dengan penembakan di Butler tersebut. (Jhon)