EtIndonesia. Rekaman yang menakutkan menunjukkan momen seekor paus pembunuh di SeaWorld menyeret pelatihnya ke dalam air dan menolak melepaskannya selama 15 menit.
Taman hiburan tersebut memicu kontroversi luas karena memelihara orca sebagai bagian dari atraksinya bagi pengunjung, dengan banyak aktivis yang menyebut tindakan kekerasan hewan tersebut sebagai salah satu alasan mengapa mereka tidak boleh dipelihara di ruang terbatas seperti itu.
Seorang pelatih SeaWorld, Dawn Brancheau, kehilangan nyawanya karena paus pembunuh ketika paus itu menyerangnya pada tahun 2010, tetapi sebelum itu, seekor Orca lain, bernama Kasatka, menjadi kasar terhadap pelatihnya sendiri.
Rekaman serangan mengerikan dan berlarut-larut terhadap Ken Peters pada tahun 2006 pertama kali dirilis sebagai bagian dari gugatan terhadap SeaWorld oleh Menteri Tenaga Kerja AS, dan kemudian menjadi bagian dari film dokumenter pemenang penghargaan tahun 2013 berjudul Blackfish.
Dalam video tersebut, Ken sedang berlatih dengan Kasatka di depan kerumunan orang ketika paus pembunuh itu tiba-tiba menjepitnya dengan rahangnya.
Di tengah-tengah penonton yang menyaksikan, Kasatka menyeret Ken hingga ke dasar kolam, memaksa pelatihnya untuk menahan napas.
Untungnya, Kasatka berhasil mengangkat Ken ke permukaan selama beberapa detik, sehingga ia bisa mengatur napas, tetapi cobaan itu belum berakhir.
Ken diseret dan ditahan di dalam air oleh Kasatka selama 15 menit, hingga akhirnya dia berhasil melepaskan diri dari cengkeramannya.
Dalam buku Death at SeaWorld, penulis David Kirby menggambarkan Kasatka telah ‘memainkan’ Ken seperti boneka kain.
Dia menulis: “Ketika dia muncul kembali, dia mencengkeramnya lagi, kali ini ‘memainkan’ pelatihnya seperti boneka kain dengan kasar dengan menggoyangkannya maju mundur menggunakan otot lehernya yang kuat.”
Terlepas dari semua yang baru saja dialaminya, Ken tidak tampak takut pada hewan itu saat dia menepuk-nepuk sisi tubuh kasatka dan membelainya sambil bergerak perlahan menjauh.
Dia kemudian ditarik keluar dari air oleh salah seorang rekannya.
Merupakan suatu keajaiban bahwa Ken selamat dari cobaan itu, dan setelah itu dia mengakui bahwa dia mengetahui bahaya yang menyertai berenang bersama binatang buas.
“Saya bisa saja terbunuh dalam kecelakaan mobil hari ini, tetapi saya masih bisa naik mobil,” katanya.
“Bahkan ketika saya berada di dasar kolam, saya pikir dia akan membiarkan saya pergi.”
Ketika video itu ditayangkan di sidang pengadilan, Hakim Ken Welsch menggambarkan adegan itu sebagai ‘mengerikan’.
Lebih dari satu dekade setelah serangan itu, Kasatka dibunuh pada usia 41 tahun. (yn)
Sumber: unilad