Hizbullah Sebut Selebaran yang Dijatuhkan Israel Bisa Mendapatkan Semua Informasi di Ponsel

Epochtimes.com

Kantor media Hizbullah mengklaim Israel telah mulai menjatuhkan selebaran di beberapa bagian Lebanon, dengan selebaran tersebut memuat barcode yang dianggap “sangat berbahaya.” Menurut laporan News Corp Australia, barcode ini, jika dipindai, diklaim dapat memperoleh “semua informasi” yang ada di dalam ponsel.

Ketika juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, ditanya secara langsung pada Selasa (24/9) tentang masalah selebaran udara ini, dia menghindari menjawab.

“Perdana Menteri telah dengan jelas menyatakan… siapa pun yang mencoba melukai negara ini, kami akan membalas dengan lebih kuat,” jawab Mencer.

 “Kesabaran Israel ada batasnya. Kami akan melindungi perbatasan utara kami dan memastikan rakyat kami dapat pulang dengan selamat.”

Pada Selasa pagi, Israel bersumpah akan melanjutkan serangan udara. Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa siapa pun yang menyembunyikan misil di ruang tamu mereka atau roket di garasi mereka tidak akan memiliki tempat untuk bersembunyi.


Saat mengunjungi markas intelijen Israel, dia mengatakan kepada warga Lebanon, “Perang kami bukan dengan kalian, tetapi dengan Hizbullah.” Pasukan Pertahanan Israel menyatakan bahwa Hizbullah menyembunyikan rudal jelajah, roket, dan drone di dalam rumah warga sipil.

Netanyahu memperingatkan bahwa pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang didukung Iran, sedang “membawa kalian ke tepi jurang.”


“Demi kepentingan kalian sendiri, bebaskan diri kalian dari kendali Nasrallah.”

Dalam serangan udara yang intens selama dua hari, Israel telah menghancurkan sebagian besar kepemimpinan Hizbullah. Menurut data Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 550 orang tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon pada hari Senin (23/9).

Menurut laporan Reuters, pada hari Selasa, komandan utama unit roket Hizbullah, Ibrahim Qubaisi, tewas dalam serangan di pinggiran Beirut.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada CNN bahwa serangan udara ini telah sangat melemahkan kekuatan Hizbullah, mengembalikan kelompok tersebut sekitar 20 tahun ke belakang.

Setelah hampir satu tahun perang dengan Hamas, Israel kini mengalihkan fokusnya ke perbatasan utara yang berbatasan dengan Lebanon.

 Pada 7 Oktober tahun lalu, kelompok bersenjata yang dipimpin Hamas melancarkan serangan ke Israel, memicu perang antara Israel dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza, wilayah Palestina. Hizbullah, yang didukung oleh Iran, mulai meluncurkan roket dari Lebanon ke Israel sehari setelahnya, untuk mendukung sekutunya, Hamas. Konflik di perbatasan Israel-Lebanon meningkat tajam dalam sepekan terakhir.

Minggu lalu, pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh Hizbullah mengalami ledakan beruntun, menewaskan 39 orang dan melukai hampir 3.000 orang.


Banyak warga Lebanon kini bertanya-tanya, apakah perangkat lain mereka, seperti kamera, ponsel, atau laptop, juga dipasangi bahan peledak?  Israel menolak mengakui terlibat dalam insiden tersebut. (Jhon)