Tingkatkan Serangan Udara Terhadap Hizbullah, PM Netanyahu : Militer Israel Bertempur di 7 Front

Pada  Minggu (6/10/2024), Israel meluncurkan serangan udara secara besar-besaran terhadap markas Hizbullah di pinggiran ibu kota Lebanon, Beirut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Sabtu menyatakan bahwa Israel saat ini bertempur di tujuh front secara bersamaan

NTD

Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di pinggiran selatan Beirut sepanjang malam. Ledakan terdengar di seluruh ibu kota Lebanon, dengan bangunan terbakar dan ledakan menyebabkan kilatan merah dan putih yang dapat terlihat dari jarak beberapa kilometer.

Israel menyatakan bahwa Angkatan Udara Israel melancarkan  serangan yang ditargetkan pada fasilitas penyimpanan senjata dan infrastruktur organisasi  Hizbullah di wilayah Beirut.

Dalam operasi darat Israel di Lebanon selatan, mereka telah membunuh 440 pejuang Hizbullah dan menghancurkan 2.000 target Hizbullah.

Baru-baru ini, Israel juga berhasil mengeliminasi pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, dan kemungkinan juga calon penggantinya.

Pada Minggu dini hari, menjelang peringatan setahun serangan Hamas ke Israel, pasukan Israel juga melancarkan serangan udara di Gaza.

“Meskipun kami belum sepenuhnya menghilangkan ancaman, kami  secara signifikan mengubah jalannya perang dan mengubah keseimbangan perang,” ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Di sisi lain, pada  Sabtu (5 Oktober), militer Israel untuk pertama kalinya mengakui bahwa beberapa hari sebelumnya Iran telah menyerang pangkalan udara Israel di Nevatim dan Tel Nof. Namun demikian, pesawat tempur tidak mengalami kerusakan dan kedua pangkalan tersebut masih beroperasi secara normal.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, saat memeriksa pangkalan udara yang diserang oleh rudal Iran pada  Minggu, menyatakan bahwa “Iran tidak melemahkan” kemampuan angkatan udara Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu mengatakan bahwa Israel saat ini bertempur di tujuh front secara bersamaan, termasuk melawan Hizbullah, Hamas, pasukan Houthi di Yaman, “teroris” di Tepi Barat, serta milisi Syiah di Irak dan Suriah, dengan Iran sebagai dalang di balik ketujuh front ini. (hui)