CCTV Buatan Tiongkok Telah Merambah Korea Selatan, Menimbulkan Ancaman Keamanan Nasional

EtIndonesia. Berdasarkan data survei terbaru dari Pemerintah Korea Selatan, sekitar 30.000 perangkat pengawasan buatan Tiongkok yang disamarkan sebagai produk lokal telah dipasang di berbagai institusi keamanan dan publik, termasuk militer, polisi, dan pelabuhan. Selain itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga menemukan bahwa sekitar 30% perangkat pengawasan yang digunakan oleh kantor-kantor luar negeri mereka adalah produk buatan Tiongkok. Saat ini, pihak kepolisian, Kementerian Luar Negeri, dan militer Korea Selatan sedang mengganti perangkat tersebut.

Kepolisian Berencana Mengganti 667 Kamera Pengawas Buatan Tiongkok

Menurut laporan eksklusif dari Chosun Ilbo, demi alasan keamanan, pada 10 Oktober, Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan menetapkan kebijakan untuk mengganti 667 kamera pengawas buatan Tiongkok yang rentan terhadap serangan peretas di berbagai kantor polisi di seluruh negeri. Keputusan ini diambil setelah data statistik terkait diungkapkan oleh seorang anggota parlemen.

Pada 4 Oktober, Park Jeonghyeon, anggota Partai Demokrat yang tergabung dalam Komite Administrasi dan Keamanan Parlemen Korea Selatan, mendapatkan data dari kepolisian yang menunjukkan bahwa setidaknya 760 kamera pengawas buatan Tiongkok telah dipasang di berbagai institusi polisi, termasuk Badan Kepolisian Nasional, Sekolah Polisi Pusat, serta 18 kantor polisi di berbagai provinsi.

Jumlah kamera pengawas buatan Tiongkok paling banyak terdapat di Kantor Polisi Gyeonggi Selatan, dengan total 117 unit. Bahkan, di kantor penyelidikan keamanan teknologi industri yang bertanggung jawab menangkap mata-mata industri, ditemukan kamera pengawas buatan Tiongkok. Tahun ini, kantor tersebut berhasil menangkap penjahat yang mencuri dan membocorkan teknologi semikonduktor ke Tiongkok. Kantor Polisi Gwangju, yang bertugas menyelidiki kasus mata-mata dan pengkhianatan, juga menggunakan kamera pengawas buatan Tiongkok.

Park Jeonghyeon menyatakan bahwa jumlah kamera pengawas buatan Tiongkok di kantor polisi dan kantor provinsi sudah sangat banyak, dan jika diperluas ke kantor polisi tingkat lokal, diperkirakan jumlahnya mencapai ribuan. Parlemen akan mendukung upaya kepolisian untuk mengganti kamera pengawas buatan Tiongkok dengan produk buatan Korea yang lebih aman dari ancaman peretasan dan kebocoran informasi.

Sekitar 30.000 Kamera Pengawas Palsu Asal Tiongkok Terpasang di Institusi Publik
 

Anggota parlemen Park Choong-kwon dari Komite Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Parlemen Korea Selatan, pada 7 Oktober, mengungkapkan bahwa menurut data yang dia terima, terdapat 590 kamera pengawas buatan Tiongkok dari perusahaan Dahua yang disamarkan sebagai produk buatan Korea Selatan di kantor kepolisian, menimbulkan potensi ancaman keamanan.

Berdasarkan laporan Chosun Ilbo pada 15 Oktober, penyebab utama penggunaan CCTV buatan Tiongkok dalam jumlah besar di institusi kepolisian Korea Selatan adalah Undang-Undang Promosi Pengadaan Produk Usaha Kecil dan Menengah serta Dukungan Pasar. Meskipun undang-undang ini bertujuan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM), sejak 2007, hanya UKM yang diizinkan memasok kamera pengawas ke instansi publik, sementara produk dari perusahaan besar dilarang. Karena keterbatasan teknologi dan modal, banyak UKM tergoda oleh produk murah asal Tiongkok yang kemudian diubah labelnya agar terlihat seperti produk buatan Korea.

Selain kepolisian, data yang diungkap oleh Park Choong-kwon juga menunjukkan bahwa kamera pengawas buatan Dahua asal Tiongkok yang disamarkan sebagai produk Korea telah dipasang di berbagai instansi pemerintah dan infrastruktur publik. Sebanyak 29.974 unit telah dipasang di berbagai institusi penting, seperti militer (131 unit di Angkatan Darat, Laut, dan Udara), Mahkamah Agung (107 unit), dan lembaga infrastruktur publik seperti perumahan, jalan, kereta api, bandara, serta pelabuhan.

28% Kamera Pengawas di Kantor Luar Negeri Korea Selatan adalah Produk Tiongkok


Pada 13 Oktober, Ahn Cheol-soo, anggota Partai Kekuatan Rakyat di Komite Hubungan Luar Negeri dan Unifikasi Parlemen Korea Selatan, mempublikasikan data dari Kementerian Luar Negeri yang menunjukkan bahwa dari 6.260 unit CCTV yang terpasang di 167 kantor luar negeri Korea Selatan, sebanyak 1.743 unit atau sekitar 27,8% adalah produk buatan Tiongkok.

Di kawasan Eropa, 36,6% dari 1.456 CCTV yang terpasang di 48 kantor luar negeri Korea Selatan adalah buatan Tiongkok, menjadikannya wilayah dengan proporsi produk Tiongkok tertinggi. Di kawasan Amerika, Asia, Afrika, dan Timur Tengah, sekitar 21% hingga 30% CCTV yang digunakan di kantor-kantor luar negeri Korea Selatan juga merupakan produk Tiongkok.

Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa langkah-langkah keamanan telah diterapkan untuk mencegah peretasan, termasuk memisahkan jaringan CCTV dari jaringan eksternal. Mereka juga secara bertahap mengganti produk Tiongkok sesuai dengan masa pakai dan kondisi setempat.

Langkah Cepat untuk Mengganti Produk Tiongkok di Institusi Utama

Sejak diketahui bahwa 14.495 unit CCTV buatan Tiongkok yang disamarkan sebagai produk Korea terpasang di institusi-institusi publik di 79 pemerintah daerah Korea Selatan, Kementerian Administrasi dan Keamanan Korea Selatan memutuskan untuk melakukan inspeksi menyeluruh pada bulan ini untuk memeriksa berapa banyak produk buatan Tiongkok yang digunakan.

Pada pertengahan September, militer Korea Selatan menemukan bahwa lebih dari 1.300 CCTV yang terpasang di unit garis depan bukanlah produk lokal melainkan buatan Tiongkok, dan saat ini mereka sedang menggantinya secara bertahap.

Seorang pejabat militer mengatakan bahwa mereka menemukan sistem CCTV tersebut dirancang untuk terhubung ke server tertentu di Tiongkok, menimbulkan risiko kebocoran video pengawasan. Pada November 2020, militer Korea Selatan menemukan kode berbahaya yang terhubung ke server Tiongkok dalam CCTV buatan Tiongkok yang dipasang di wilayah perbatasan.

Kim Taewoo, mantan kepala Institut Unifikasi Nasional Korea dan profesor di Universitas Konyang, menyatakan pada 14 Oktober bahwa ini bukanlah isu baru. Kekhawatiran bahwa produk pengawasan buatan Tiongkok digunakan untuk mencuri informasi telah menjadi perhatian global. Dia menegaskan bahwa Tiongkok seharusnya bertindak layaknya negara besar dengan memberikan penjelasan, sementara Korea Selatan harus mengganti semua perangkat pengawasan buatan Tiongkok yang mereka gunakan. (jhn/yn)