Seberapa Banyak yang Anda Ketahui Tentang Telur? Ahli Membantah Lima Mitos Umum

Li Yan

Lisa Steele, penulis buku Fresh Eggs Daily, telah beternak ayam selama bertahun-tahun di negara bagian Maine, Amerika Serikat.  Selain ayam, dia juga memelihara bebek dan angsa di peternakannya.

Baru-baru ini, peternak generasi kelima dari Maine ini berbagi melalui Fox News tentang lima mitos umum seputar telur, termasuk beberapa tips  membuat hidangan telur terbaik untuk keluarga.

  1. Warna Kulit Telur dan Nilai Gizi

Steele menyatakan bahwa warna kulit telur tidak berkaitan dengan nilai gizinya. “Warna kulit telur ditentukan oleh jenis ayam yang bertelur, dan ayam yang berbeda akan menghasilkan telur dengan warna berbeda.” Dia menegaskan bahwa, pada dasarnya, telur dengan warna berbeda memiliki nilai gizi yang “hampir sama.”

(Shutterstock)
  1. Masalah Penyimpanan Telur di Kulkas

Steele mengatakan bahwa telur yang belum dicuci tidak perlu disimpan di kulkas. “Sebelum bertelur, induk ayam melapisi telur dengan lapisan pelindung tak terlihat yang disebut bloom.” Lapisan ini melindungi telur dari bakteri dan kelembaban. Namun, menurut aturan di Amerika Serikat, telur yang dijual secara komersial harus dicuci, yang menghilangkan lapisan pelindung tersebut sehingga telur perlu disimpan di kulkas.

Para ahli mengatakan telur yang tidak dicuci tidak perlu disimpan di lemari es (Shutterstock)

Sementara itu, di Eropa dan banyak negara lain, telur hanya dikumpulkan tanpa dicuci, sehingga tidak perlu disimpan di kulkas. Telur yang tidak dicuci, seperti yang berasal dari peternakan rumahan atau peternakan kecil, tidak memerlukan penyimpanan dingin.

  1. Deviled Eggs atau Telur Isi 

Steele mengatakan bahwa anggapan bahwa telur tua lebih baik untuk membuat telur isi adalah salah. Meskipun telur yang lebih tua memang lebih mudah dikupas, mereka cenderung berubah bentuk setelah direbus karena mengandung lebih banyak udara daripada telur segar.

Telur kukus lebih mudah dikupas? Cobalah. (Shutterstock)

Untuk hasil terbaik, dia menyarankan untuk menggunakan telur yang dikukus, bukan direbus. “Saya memasukkan telur ke dalam kukusan dengan air mendidih, kemudian menaruhnya di air es.” Bahkan untuk telur segar, metode ini mempermudah pengelupasan.

  1. Perbedaan Antara “Cage-Free” dan “Free-Range”

Menurut Steele, istilah “cage-free” dan “free-range” tidaklah sama.

Steele mengatakan bahwa ketika berbelanja telur di supermarket, banyak orang mencari telur dengan label “cage-free.” Namun, telur “free-range” adalah “standar emas yang sebenarnya.”

Menurut Steele, meskipun ayam “cage-free” tidak dipelihara dalam kandang, mereka masih berada di dalam “sebuah kandang besar.”

“Oleh karena itu, sebaiknya Anda memilih telur dari ayam ‘free-range,'” katanya. “Ayam-ayam ini berkeliaran di bawah sinar matahari, menikmati hidup, dan telur yang dihasilkan lebih bergizi.”

Steele menekankan bahwa telur dari ayam “free-range” memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dan lebih kaya nutrisi.

5. Waktu Konsumsi Telur

Steele menunjukkan bahwa telur tidak hanya dapat dimakan saat sarapan, tetapi dapat dinikmati kapan saja.

“Telur sangat bermanfaat bagi kesehatan Anda. Mereka adalah sumber protein lengkap dan mengandung banyak nutrisi yang diperlukan untuk hidup—kecuali vitamin C.” Dia menekankan, “Telur benar-benar baik untuk Anda.”

Steele juga menyatakan bahwa telur “masih relatif murah dibandingkan dengan sumber protein lainnya.”

Dia menambahkan bahwa untuk makan malam, lebih baik memilih memasak telur daripada memasak daging, karena lebih cepat untuk dihidangkan. (Hui)