Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Memanggil Duta Besar Rusia, Mengutuk Bantuan Militer Korea Utara kepada Rusia

EtIndonesia. Pada hari Senin (21/10), Kementerian Luar Negeri Korea Selatan memanggil Duta Besar Rusia untuk Korea Selatan, mengutuk Rusia karena menerima pasukan yang dikirim oleh Korea Utara dan mengerahkannya ke medan perang Ukraina, serta mendesak Korea Utara untuk segera menarik pasukannya dari Ukraina. Pada saat yang sama, Korea Selatan menyatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan bersama dengan komunitas internasional.

Menurut laporan Reuters, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kim Hong-kyun, memanggil Duta Besar Rusia untuk Korea Selatan, Georgy Zinoviev, pada hari Senin, mengungkapkan keprihatinan atas bantuan militer Korea Utara kepada Rusia, dan mengutuk kerjasama militer ilegal yang semakin dalam antara Rusia dan Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan, sebelum membuat pernyataan, agen intelijen negara tersebut telah memberitahukan hal ini kepada Washington. Kim Hong-kyun menyebutkan bahwa partisipasi pasukan Korea Utara dalam perang Rusia melawan Ukraina melanggar resolusi PBB dan Piagam PBB, dan membentuk ancaman serius terhadap keamanan Korea Selatan dan dunia secara keseluruhan.

“Kami sangat mengutuk kerjasama militer ilegal Korea Utara, termasuk pengiriman pasukan ke Rusia,” kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengutip pernyataan Kim Hong-kyun, “Kami akan mengambil semua tindakan yang mungkin bersama komunitas internasional untuk menanggapi ancaman terhadap kepentingan keamanan inti kami.”

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyebutkan, Zinoviev kepada Kim Hong-kyun menyatakan bahwa dia akan menyampaikan pesan ini ke Moskow. Pekan lalu, agen intelijen Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara telah mengirim 1.500 tentara pasukan khusus ke wilayah Timur Jauh Rusia untuk latihan dan adaptasi militer di pangkalan lokal, dan mereka kemungkinan akan dikerahkan ke medan perang Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuding Korea Utara bersiap untuk mengirim 10.000 tentara ke Rusia, dan pada hari Minggu dia meminta komunitas internasional untuk memberikan respons kuat.

Pada hari Jumat (18/10), juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyatakan bahwa mereka belum bisa mengonfirmasi laporan tentang partisipasi tentara Korea Utara dalam perang Rusia, tetapi menambahkan bahwa jika berita itu benar, “ini akan menandai eskalasi berbahaya dalam perang Ukraina oleh Rusia.”

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte juga menyatakan minggu lalu bahwa saat ini belum ada bukti yang menunjukkan partisipasi Pyongyang dalam perang Rusia-Ukraina. Rusia dan Korea Utara sama-sama menyangkal transfer senjata tetapi berjanji untuk memperkuat hubungan militer bilateral. Pada pertemuan puncak Rusia-Korea Utara pada bulan Juni lalu, Rusia dan Korea Utara menandatangani “Perjanjian Pertahanan Bersama Rusia-Korea Utara”. Pasal keempat dari perjanjian itu menyatakan, jika salah satu negara diserang dan terlibat dalam perang, negara lain harus memberikan bantuan militer dan lainnya.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS