Tantangan TikTok Diduga Sebagai Pemicu Maraknya Perilaku Menyakiti Diri Sendiri pada Anak-anak di Kosovo

EtIndonesia. Di sebuah komunitas kecil di Gjakova, Kosovo, gelombang kasus menyakiti diri sendiri yang meresahkan telah muncul, yang kabarnya terkait dengan tantangan di TikTok.

Semuanya terungkap ketika salah satu dari orangtua yang khawatir memberi tahu petugas pendidikan setempat bahwa putrinya yang berusia 12 tahun dan teman-temannya telah melukai diri sendiri, yang diduga dipengaruhi oleh tantangan menyakiti diri sendiri yang mereka lihat di aplikasi tersebut.

Hal ini mendorong penyelidikan yang dipimpin oleh kepala petugas pendidikan Gjakova, Eranda Kumnova-Baci, yang mengungkap sedikitnya 22 kasus menyakiti diri sendiri di kalangan anak perempuan di berbagai sekolah.

Awalnya diduga melibatkan cedera ringan, namun, “Namun setelah pemeriksaan medis, kami menemukan bahwa beberapa anak perempuan mengalami banyak luka di seluruh bagian tubuh mereka,” kata Kumnova-Baci kepada AFP.

Insiden ini telah membayangi Gjakova, sebuah kota berpenduduk 78.000 jiwa di dekat perbatasan Albania. Ibu dari salah satu gadis yang menjadi korban mengungkapkan kekhawatirannya terhadap TikTok, dan berkata: “Aplikasi ini menerbitkan segalanya, bahkan konten yang paling berbahaya. Saya pikir negara harus melarang TikTok.”

Sang ibu mengungkapkan bahwa apa yang disebut “permainan” itu “untuk anak perempuan berusia antara sembilan sampai 17 tahun di TikTok… mereka meniru dan bertindak seperti dalam video yang diunggah di sana.”

AFP mengutip sumber yang dekat dengan para korban mengatakan bahwa banyak yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri untuk menguji kemampuan mereka menahan rasa sakit, sementara yang lain ingin mengatasi perasaan putus asa yang sesaat.

Kebijakan resmi TikTok melarang konten yang mempromosikan tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Meskipun demikian, tantangan pada platform tersebut telah menjadi viral di seluruh dunia, terkadang dengan konsekuensi yang berbahaya.

“Kami ingin TikTok menjadi tempat di mana Anda dapat membahas topik yang rumit secara emosional dengan cara yang mendukung tanpa meningkatkan risiko bahaya. Kami tidak mengizinkan menunjukkan, mempromosikan, atau berbagi rencana bunuh diri atau menyakiti diri sendiri,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs webnya.(yn)

Sumber: wionews