Korut Sediakan Bantuan Militer untuk Rusia, Kim Jong-un dan Putin Tandatangani Pakta Pertahanan Bersama

ETIndonesia. Dukungan militer Korea Utara kepada Rusia kini telah terbuka, setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini menandatangani perjanjian pertahanan bersama. Perjanjian ini menetapkan bahwa jika salah satu pihak diserang secara militer, maka pihak lainnya dapat memberikan bantuan militer.

Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada 12 November, Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara Korea Utara dan Rusia ini ditandatangani pada 19 Juni 2024 di Pyongyang dan  disahkan oleh Kepala Negara Korea Utara, yang mengacu pada Kim Jong-un.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa pada 11 November 2024, Kepala Negara Korea Utara menandatangani perjanjian tersebut, yang akan berlaku setelah pertukaran dokumen ratifikasi dari kedua belah pihak. Menurut konstitusi Korea Utara, persetujuan perjanjian biasanya dilakukan oleh Majelis Rakyat Tertinggi, namun perjanjian yang dianggap “penting” dapat disahkan langsung oleh Ketua Komisi Urusan Negara (Kepala Negara).

Menurut laporan Reuters, sebelum Kim Jong-un meratifikasi perjanjian tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah menandatanganinya beberapa hari sebelumnya. 

Perjanjian tersebut menyatakan bahwa jika salah satu pihak dalam keadaan perang, kedua negara harus “segera menggunakan segala cara yang tersedia untuk memberikan bantuan militer dan lainnya.”

Sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, masyarakat internasional  memberlakukan berbagai sanksi terhadap Rusia. Namun, Korea Utara terus menunjukkan dukungannya terhadap Rusia.

Laporan dari Korea Selatan dan negara-negara Barat menyatakan bahwa Korea Utara tidak hanya memasok senjata kepada Rusia tetapi juga mengirimkan puluhan ribu tentara untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Pada 11 November, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa pasukan Ukraina  bertempur melawan sekitar 50.000 tentara musuh di wilayah Kursk, Rusia.

Beberapa hari yang lalu, Al Jazeera mengutip pernyataan Zelenskyy bahwa saat ini sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan di Kursk, dan “kami melihat jumlah pasukan Korea Utara meningkat.”

Baru-baru ini, Harian JoongAng Ilbo Korea Selatan mengutip laporan yang menyebutkan bahwa kelompok tentara Korea Utara pertama yang dikerahkan Rusia ke medan perang hampir semuanya tewas, dengan hanya satu orang yang selamat.

Pada 5 November, para menteri luar negeri dari kelompok G7 serta Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam keras meningkatnya kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia.

Juru bicara Pentagon, Pat Ryder, pada Senin (4 November) lalu menyatakan bahwa begitu pasukan Korea Utara memasuki medan perang, mereka secara otomatis menjadi target serangan yang sah. (Hui)

Sumber : NTDTV.com