Hari Diabetes Sedunia: Diabetes Menyerang Orang-orang di Tiongkok
ETIndonesia. Pada 14 November 2024, yang diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, media daratan Tiongkok melaporkan bahwa lebih dari 100 juta orang di negara tersebut menderita diabetes. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, membuat tubuh “hancur lebur.”
Menurut data terbaru yang diterbitkan oleh jurnal The Lancet pada Hari Diabetes Sedunia, jumlah penderita diabetes dewasa di seluruh dunia telah melampaui 800 juta orang, meningkat lebih dari empat kali lipat sejak 1990.
Laporan tersebut mencatat bahwa antara 1990 hingga 2022, prevalensi diabetes pada orang dewasa di dunia naik dari 7% menjadi 14%. Kenaikan terbesar terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana kasus diabetes melonjak drastis, tetapi tingkat pengobatan tetap rendah.
Hingga tahun 2022, hampir 450 juta orang dewasa berusia 30 tahun ke atas (sekitar 59% dari total penderita diabetes dewasa) belum mendapatkan pengobatan. Jumlah ini meningkat 3,5 kali lipat sejak 1990, dengan 90% dari mereka tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Kasus di Tiongkok
Menurut laporan CCTV, jumlah penderita diabetes di Tiongkok saat ini melampaui 100 juta orang, dengan tren kasus yang semakin muda.
Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.
Penyakit ini tidak hanya menyebabkan kadar gula darah tinggi, tetapi juga mempengaruhi fungsi seluruh organ tubuh, memicu komplikasi serius seperti gangguan kardiovaskular, kaki diabetes, retinopati, hingga penyakit ginjal. Dalam jangka panjang, komplikasi ini dapat membuat tubuh menjadi “hancur lebur.”
Gejala Diabetes
Gejala khas diabetes dikenal sebagai “tiga banyak, satu sedikit,” yaitu:
- Banyak minum
- Banyak buang air kecil
- Banyak makan
- Penurunan berat badan
Selain itu, ada gejala tidak khas yang juga perlu diwaspadai, seperti kelelahan, sering merasa lapar, infeksi kulit, dan penglihatan kabur.
Kelompok Berisiko Tinggi
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kelompok berisiko tinggi termasuk mereka yang:
- Berusia di atas 40 tahun
- Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
- Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes
- Menderita hipertensi atau kelainan lipid darah
Belakangan, jumlah pasien muda juga terus meningkat.
Pencegahan dan Pengobatan Diabetes
Selain penggunaan insulin dan obat penurun gula darah, para ahli merekomendasikan olahraga sebagai salah satu cara efektif untuk mengendalikan gula darah. Jenis olahraga yang disarankan meliputi jogging dan squat.
- Manfaat Olahraga
- Merangsang produksi insulin: Saat berolahraga, otot akan menggunakan glukosa, yang membantu merangsang produksi insulin dan menurunkan kadar gula darah.
- Memperbaiki profil lipid: Olahraga teratur dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol jahat dalam darah, sehingga mengurangi risiko komplikasi diabetes.
Sumber : NTDTV.com