ETIndonesia. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasific Economic Cooperation atau APEC 2024 digelar di Peru. Selaku tuan rumah, negara ini juga merupakan salah satu anggota perjanjian komprehensif dan progresif untuk kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Atas kesempatan ini, Partai Komunis Tiongkok (PKT) dianggap menggunakannya untuk memperluas pengaruhnya di “halaman belakang” Amerika Serikat, terutama melalui pelabuhan baru yang dibangun yakni, “Pelabuhan Chancay,” yang memicu kontroversi.
Pelabuhan Chancay terletak sekitar 80 km dari ibu kota Peru, Lima, dan dibangun oleh perusahaan milik negara Tiongkok, China COSCO Shipping Corporation. Pelabuhan ini merupakan bagian dari inisiatif “Belt and Road” (Jalur Sutra) PKT, dengan total investasi sekitar 3,5 miliar dolar AS.
Namun demikian, sejak dimulainya pembangunan, proyek ini kerap diwarnai oleh kasus korupsi yang memicu gelombang penolakan dari masyarakat setempat.
Komandan Komando Selatan Amerika Serikat, Laura Richardson, sebelumnya telah memperingatkan bahwa Pelabuhan Chancay memiliki keunggulan seperti kedalaman air dan lokasi strategis yang mana berpotensi dimanfaatkan oleh angkatan laut Tiongkok.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS juga telah mengingatkan sekutu-sekutu Amerika di Amerika Latin untuk berhati-hati terhadap investasi PKT, yang dianggap memiliki agenda tersembunyi. (Hui)
Sumber : NTDTV.com