EtIndonesia. Sebuah peristiwa aneh telah terungkap dari Pakistan yang mungkin membawa rasa malu bagi banyak jutawan dan bahkan miliarder.
Sebuah keluarga pengemis di Gujranwala, Pakistan, menyelenggarakan pesta besar untuk sekitar 20.000 orang dengan biaya sekitar 1,25 crore rupee Pakistan (sekitar Rp 711 juta). Pesta itu diselenggarakan oleh keluarga untuk memperingati hari ke-40 kematian nenek mereka. Keluarga itu mengundang orang-orang dan juga menyediakan sekitar 2.000 kendaraan untuk membantu para tamu mencapai tempat tujuan.
Acara tersebut diselenggarakan di dekat Stasiun Kereta Rahwali di Gujranwala. Ribuan orang dari seluruh Punjab menghadiri acara akbar tersebut. Pesta tersebut menyajikan menu yang lengkap:
Makan siang: Hidangan tradisional seperti siri paye, murabba, dan berbagai hidangan daging lezat.
Makan malam: Daging kambing empuk, naan matar ganj (nasi manis), dan beberapa hidangan penutup. Untuk menampung banyaknya orang, 250 kambing dilaporkan disembelih untuk acara tersebut.
گوجرانوالہ میں جھگی واسوں کینگرہ برادری کے بچوں نے اپنی والدہ کے چالیسویں کی تقریبات کو تاریخی بنا دیا
— 365 News (@365newsdotpk) November 15, 2024
گوجرانوالہ جھگی واسوں کے چھے بچوں نے اپنی والدہ کے چالیسویں کی تقریب پر سوا کروڑ روپے خرچ کیے، 120 سالہ سکینہ بی بی کے 40 ویں کی تقریب میں250 بکرے بھی ذبح کیے گئے۔ چالیسویں کی… pic.twitter.com/ceoevkgd9M
Video acara tersebut dengan cepat menjadi viral di media sosial. Para peserta memuji skala acara tersebut, sementara yang lain mempertanyakan sumber pendanaan. Banyak yang berkomentar dengan nada jenaka tentang ironi keluarga pengemis yang menyelenggarakan pesta mewah seperti itu.
Beggars in Gujranwala reportedly spent Rs. 1 crore and 25 lacs on the post funeral ceremony of their grand mother 🤯🤯
— Ali (@PhupoO_kA_betA) November 17, 2024
Thousands of people attended the ceremony.
They also made arrangement of all kinds of meal including beef, chicken, matranjan, fruits, sweet dishes 😳😳 pic.twitter.com/Jl59Yzra56
Seorang pengguna berkata: “Modiji kita memberi makan 80 juta pengemis setiap bulan.”
Yang lain berkomentar: “Pakistan adalah negara pengemis.”
Salah satu pengguna menunjukkan manfaat menjadi pengemis di Pakistan. Pengguna tersebut berkata: “Faktanya adalah di Pakistan, siapa pun yang telah mempelajari seni mengemis makanan tidak akan pernah merasa lapar!”
Pengeluaran yang berlebihan tersebut telah memicu perdebatan daring. Banyak yang penasaran tentang bagaimana sebuah keluarga, yang mengidentifikasi diri sebagai pengemis, mampu membiayai acara yang sangat mewah tersebut. Sementara beberapa orang mengagumi kemurahan hati mereka. (yn)
Sumber: freepressjournal