Inggris Jatuhkan Sanksi terhadap Puluhan Armada Bayangan Rusia, Putin Tingkatkan Serangan Udara ke Ukraina

ETIndonesia. Pada Senin (25 November), Rusia melancarkan serangan rudal dan drone ke beberapa kota di Ukraina, menyebabkan puluhan orang terluka. Sementara itu, pemerintah Inggris mengumumkan sanksi terbesar yang pernah dijatuhkan terhadap “armada bayangan” Rusia.

Serangan Rusia di Kharkiv dan Odessa

Di Kharkiv, Rusia melancarkan serangan yang melukai 23 orang dan merusak 40 bangunan tempat tinggal serta satu gedung administrasi. Pada waktu yang sama, Odessa juga menjadi target serangan rudal, melukai setidaknya 10 orang dan merusak infrastruktur sipil seperti rumah, kendaraan, dan toko.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, meminta respons tegas dari negara-negara Barat terhadap serangan yang terus menargetkan warga sipil.

“Kami akan selalu merespons apa yang dilakukan Rusia. Penting bagi dunia untuk tidak acuh terhadap setiap serangan, bukan hanya kami yang merespons,” tegas Zelenskiy.

Sanksi Inggris terhadap Armada Bayangan Rusia

Menjelang pertemuan G7, Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengumumkan sanksi terhadap 30 kapal “armada bayangan” Rusia, menjadikan total kapal yang disanksi oleh Inggris menjadi 73. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Inggris untuk terus mendukung Ukraina.

“Hari ini, saya mengumumkan sanksi terbesar terhadap ‘armada bayangan’ Rusia. Ini menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung Ukraina. Selama perang ini berlangsung, kami akan menyediakan bantuan sebesar 3 miliar poundsterling setiap tahun,” kata Lammy.

Sanksi Tambahan dari Amerika Serikat

Pekan lalu, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyatakan sanksi baru terhadap bank terbesar Rusia serta puluhan institusi keuangan dan pejabat Rusia lainnya. Langkah ini memperkuat upaya kolektif Barat dalam menekan ekonomi Rusia.

Penahanan Warga Rusia Nikita Zhuravel

Pada hari yang sama, pengadilan di Volgograd, Rusia, menjatuhkan hukuman 13 tahun 6 bulan penjara kepada seorang warga, Nikita Zhuravel. Ia dihukum karena mengirimkan video kereta yang membawa peralatan militer Rusia kepada badan keamanan Ukraina. (Hui)

Sumber : NTDTV.com