ErabaruNews – Rusia dikabarkan sedang membangun sebuah torpedo ‘kiamat’ yang bisa membuat sebuah negara tidak dapat dihuni selama bertahun-tahun. Menurut draf terbitan Nuclear Posture Review, seperti dilansir NTDTV dari Popular Mechanics, Kremlin sedang mengerjakan ‘Ocean Multipurpose System Status-6’.
Senjata pemusnah massal itu dikenal sebagai Kanyon, oleh Pentagon. Seperti dikutip media dari ‘Tinjauan Postur Nuklir’ itu, Jumat (2/2/2018) waktu Amerika.
“Kanyon dilaporkan merupakan kendaraan jarak jauh bawah air yang sangat panjang dengan jarak tempuh hingga 6.200 mil, kedalaman maksimum 3.280 kaki, dan kecepatan 100 knot sesuai klaim dokumen rahasia Rusia yang bocor,” tulis Popular Mechanics.
Kapal selam tersebut memiliki senjata termonuklir 100 megaton, yang setara dengan 100.000.000 ton TNT. Sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada Perang Dunia II memiliki kekuatan setara 16.000 ton TNT.
Bom berkapasitas 100 megaton itu akan membunuh 8 juta orang jika digunakan untuk menyerang kota New York di AS.
“Bom mega juga akan menghasilkan tsunami buatan yang akan menyapu daratan, sehingga menyebarkan kontaminasi radioaktif pada air,” masih menurut laporan tersebut.
Untuk memperburuk keadaan, laporan tersebut mencatat bahwa senjata tersebut dapat ‘diasamkan’ dengan isotop radioaktif Cobalt-60. Pengasaman itu secara teoritis dapat meninggalkan beberapa area yang terkontaminasi, sehingga tidak dapat dihuni selama 100 tahun.
Desas-desus tentang perkembangan senjata tersebut dimulai pada tahun 2015. Ketika itu, kabar tentang senjata ‘pembuat kiamat’ ini dibocorkan televisi Rusia. Rusia kemudian mengkonfirmasi bahwa program itu memang ada.
“Dokumen rahasia posture review tidak benar-benar memberi tahu para analis pertahanan sesuatu yang baru, tapi ini membuat Kanyon sebagai fakta militer,” kata analis pertahanan dan sejarawan militer, H. I. Sutton, seperti dikutip dari Futurism.com.
“Sampai sekarang, banyak pengamat menganggap sistem ini sebagai ‘berita palsu’. Saya pikir ini sebagian karena spesifikasi yang disebutkan sangat luar biasa dan sebagian karena sulit untuk memahami bagaimana penggunaannya,” imbuh Sutton.
Sutton juga mengatakan bahwa Kanyon berukuran 5,5 kaki dan lebarnya sekitar 79 kaki.
“Kanyon unik dalam segala hal,” lanjut Sutton. “Tidak ada (spesifikasi kendaraan tempur) yang seperti itu di inventaris angkatan laut manapun.” (NTDTV/waa)