The Washington Post pada Rabu (1/1/2025) melaporkan bahwa peretas Tiongkok telah membobol kantor Departemen Keuangan AS yang bertanggung jawab atas urusan sanksi ekonomi. Ini adalah lembaga yang sangat sensitif. Insiden ini sejalan dengan laporan The Epoch Times sebelumnya tentang instruksi rahasia Partai Komunis Tiongkok (PKT) terkait represi lintas negara, menunjukkan bahwa Beijing khawatir terhadap sanksi dari Amerika Serikat.
ETIndonesia. Berdasarkan pernyataan pejabat AS yang dikutip oleh The Washington Post, peretas yang didukung pemerintah PKT membobol kantor Departemen Keuangan yang menangani urusan sanksi ekonomi. Insiden ini terjadi pada Desember tahun lalu, ketika peretas PKT menyerang penyedia layanan keamanan siber pihak ketiga, BeyondTrust, untuk membaca workstation dan beberapa dokumen non-rahasia dari jarak jauh.
Departemen Keuangan AS menyatakan bahwa target serangan peretas adalah Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC) yang bertanggung jawab atas sanksi dan Kantor Menteri Keuangan.
OFAC bertugas mengelola dan menegakkan sanksi terhadap individu dan entitas yang dianggap mengancam keamanan nasional AS, termasuk teroris, pejabat otoriter PKT, dan jaringan narkoba internasional.
Perkembangan spesifik terbaru ini belum pernah diungkapkan sebelumnya.
Namun, ini sesuai dengan instruksi rahasia PKT yang sebelumnya diungkapkan oleh The Epoch Times, yang menyebutkan bahwa Beijing takut terhadap sanksi AS dan meningkatkan represi terhadap Falun Gong di luar negeri.
Instruksi rahasia tersebut mengindikasikan bahwa Beijing takut terhadap sanksi AS, dengan perintah untuk meningkatkan aktivitas agen dan informan PKT di Amerika Serikat. Mereka diperintahkan untuk mendekati anggota inti tim Donald Trump dengan segala cara untuk mengetahui sikap Trump terhadap PKT serta sanksi apa yang mungkin akan diambil oleh Trump terhadap Beijing. (hui)
Sumber : NTDTV.com