Gencatan Senjata di Gaza Disambut Baik oleh Dunia Barat

Dengan mediasi dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata terkait perang di Gaza. Pemerintah Israel pada  Kamis (16/1/2025) menyatakan bahwa Hamas memicu “krisis pada saat terakhir” yang menghambat persetujuan kabinet Israel atas perjanjian tersebut.

ETIndonesia. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang telah melakukan 12 kunjungan ke Timur Tengah untuk mendorong gencatan senjata Gaza, menyebut pencapaian ini sebagai momen bersejarah.

“Hal ini memerlukan upaya besar, keberanian politik, dan kompromi untuk mewujudkan peluang ini. Tujuannya adalah memastikan bahwa hasil yang diperoleh dengan pengorbanan besar selama 15 bulan terakhir dapat bertahan lama,” ujarnya. 

Blinken juga menyatakan optimisme terhadap pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata ini dalam tanggapannya terhadap pertanyaan wartawan.

Berbagai pihak menyambut baik perjanjian ini dan mendorong semua pihak untuk melaksanakan kesepakatan secara menyeluruh.

“Sangat penting bahwa perjanjian ini dilaksanakan sepenuhnya, untuk membebaskan semua sandera dan memastikan penghentian permanen permusuhan,” kata Anouar EI Anouni, Juru Bicara Komisi Eropa. 

Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Yordania berkata “Bagi semua pihak yang terlibat dalam negosiasi, baik Mesir, Qatar, maupun Amerika Serikat, pengumuman kesepakatan ini tegas dan jelas. Seluruh dunia menyadari pentingnya menghormati dan melaksanakan perjanjian ini.”

Namun demikian, Juru Bicara Pemerintah Israel David Mencer pada Kamis menyatakan bahwa Hamas mencoba mendapatkan konsesi lebih lanjut dengan memicu “krisis pada saat terakhir,” yang menghalangi pemerintah Israel untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang telah lama dinanti.


“Kabinet Israel tidak dapat mengadakan pertemuan untuk menyetujui perjanjian ini sampai mediator memberi tahu Israel bahwa Hamas telah menerima semua poin yang disepakati dalam kesepakatan,” kata David Mencer, Juru Bicara Pemerintah Israel. 

Namun demikian, pejabat Israel mengonfirmasi bahwa kabinet Israel dijadwalkan untuk bertemu pada Jumat (17 /1/2025i) pagi untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Meskipun tertunda sehari dari jadwal semula, hal ini menunjukkan bahwa hambatan terakhir telah teratasi. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS