Yoon Suk-yeol Hadir di Sidang Pemakzulan, Polisi Gunakan Bus untuk Blokir Jalan dan Pendukung Bersorak

ETIndonesia.  Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk-yeol, tiba di Mahkamah Konstitusi di Seoul untuk menghadiri sidang pemakzulan pada pukul 14.00 waktu setempat. Ini merupakan sidang ketiga terkait kasus pemakzulannya. Ini adalah perpertama kalinya, Yoon hadir secara langsung.

Ratusan pendukung Yoon berkumpul di dekat pengadilan untuk melakukan unjuk rasa. Polisi mengerahkan 192 bus sebagai penghalang dan sepenuhnya menutup akses ke jalan menuju pengadilan.

Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Korea Selatan seorang presiden hadir langsung dalam sidang pemakzulan. Sebelumnya, dua mantan presiden yang dimakzulkan, Roh Moo-hyun dan Park Geun-hye, tidak menghadiri sidang serupa. 

Sidang kali ini dijadwalkan mendengar pernyataan Yoon terkait deklarasi darurat militer pada 3 Desember 2024 dan memeriksa bukti rekaman CCTV parlemen. Yoon akan menjelaskan sendiri alasan di balik keputusannya untuk mengeluarkan deklarasi tersebut.

Kedatangan Yoon Suk-yeol

Menurut laporan Yonhap, Yoon tiba di pengadilan sekitar pukul 13.11 dengan kendaraan yang dikawal oleh Kementerian Kehakiman. Ia memasuki gedung melalui tempat parkir bawah tanah tanpa muncul di depan media.

Dalam persidangan, Yoon mengenakan setelan formal dengan dasi merah. Ketika hakim menanyakan apakah pihak tergugat hadir, Yoon berdiri dan memberikan anggukan kecil sebelum kembali duduk.

Situasi di Sekitar Mahkamah Konstitusi

Sebelum persidangan dimulai, banyak pendukung Yoon sudah berkumpul di dekat stasiun Anguk, yang terletak di dekat Mahkamah Konstitusi. Mereka berteriak keras menentang pemakzulan. Polisi sejak pagi telah menutup akses jalan di depan pengadilan. 

Hanya wartawan dan pihak yang memiliki izin resmi yang diperbolehkan masuk. Setelah persidangan dimulai, wartawan hanya bisa mendekati area sekitar jalan, tidak sampai ke depan gedung pengadilan.

Sebagai langkah pengamanan, polisi mengerahkan 192 bus yang diparkir di sepanjang jalan sebagai penghalang. Mereka juga membangun dinding pengaman setinggi sekitar 4 meter, sehingga kondisi di depan pengadilan sulit terlihat dari luar. Selain itu, banyak petugas kepolisian dikerahkan di pintu keluar stasiun dan di persimpangan untuk mengatur kerumunan.

Insiden Demonstrasi dan Respons Polisi

Menurut laporan, sekitar pukul 13.30, terjadi insiden di mana demonstran mencoba menyerang polisi dan menerobos barikade di dekat pintu keluar 2 Stasiun Anguk.

Karena lokasi ini dekat dengan kawasan wisata Hanok Village, beberapa turis yang mengenakan hanbok terlihat meminta informasi kepada polisi mengenai situasi di lokasi. Warga biasa juga diarahkan menjauh dari area tersebut atau diminta mengambil rute alternatif.

Menurut perkiraan polisi, jumlah demonstran yang berkumpul di jalan dekat pengadilan mencapai sekitar 4.000 orang, sementara di sekitar Stasiun Anguk ada sekitar 200 orang.

Pengamanan di Depan Mahkamah Konstitusi

Petugas keamanan meminta para pendukung Yoon untuk meninggalkan area depan pengadilan. Mereka mendirikan barikade di pintu masuk utama pengadilan untuk menjaga ketertiban selama persidangan berlangsung. 

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS