Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, pada Rabu (12 Februari) menyatakan bahwa perang antara Ukraina dan Rusia “harus berakhir.” Amerika Serikat berkomitmen untuk mempertahankan kedaulatan Ukraina, tetapi kesepakatan damai yang memungkinkan Ukraina bergabung dengan NATO bukanlah hasil yang realistis
ETIndonesia. Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, pada Rabu (12 Februari) kembali menegaskan bahwa perang antara Ukraina dan Rusia “harus diakhiri.” Amerika Serikat tetap berkomitmen mempertahankan kedaulatan Ukraina, tetapi menyepakati perdamaian dengan membiarkan Ukraina bergabung dengan NATO bukanlah opsi yang realistis.
Dalam pidatonya sebelum pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina pada Rabu, Hegseth menyatakan bahwa pasukan Eropa harus menjadi kekuatan utama dalam menjamin keamanan Ukraina pasca perang. Ia menegaskan bahwa militer AS tidak akan terlibat dalam hal ini.
Ia juga menyoroti niat Presiden AS, Donald Trump, yang berencana mengakhiri perang melalui jalur diplomasi, dengan membawa Rusia dan Ukraina ke meja perundingan. Hanya dengan menggabungkan kekuatan aliansi dan evaluasi realistis di medan perang, perang yang menghancurkan ini dapat diakhiri dan perdamaian yang langgeng dapat terwujud.
Hegseth tidak mengumumkan bantuan baru AS untuk Ukraina. Ia menegaskan, “Kita ada di sini hari ini untuk menyatakan secara langsung dan jelas bahwa realitas strategis yang keras membuat Amerika Serikat tidak dapat terus berfokus pada keamanan Eropa sebagai prioritas utama.”
Menteri Pertahanan AS: Mengizinkan Ukraina Bergabung dengan NATO Hanya Akan Memperpanjang Perang
Hegseth menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak melihat keanggotaan Ukraina di NATO sebagai hasil yang dapat dicapai melalui negosiasi.
“Mengejar tujuan yang tidak realistis ini hanya akan memperpanjang perang dan menyebabkan lebih banyak penderitaan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jaminan keamanan apa pun yang diberikan kepada Ukraina “harus didukung oleh kekuatan militer dari Eropa dan luar Eropa yang memiliki kapasitas untuk mewujudkannya.”
“Yang harus diperjelas adalah bahwa sebagai bagian dari jaminan keamanan apa pun, Amerika Serikat tidak akan menempatkan pasukan di Ukraina,” tegasnya.
Hegseth juga menyatakan bahwa mengembalikan Ukraina ke perbatasannya sebelum 2014 (sebelum Rusia mencaplok Krimea dan bagian timur Ukraina) adalah “tujuan yang tidak realistis.”
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta pembebasan penuh wilayah Ukraina, termasuk Krimea yang diduduki Rusia sejak 2014. Ukraina juga mengajukan permintaan untuk bergabung sepenuhnya dengan NATO dan mendapatkan perlindungan dari aliansi tersebut.
Hegseth mengatakan bahwa Amerika Serikat dan sekutu Eropa dapat bekerja sama dalam beberapa aspek untuk meningkatkan tekanan negosiasi terhadap Rusia.
“Harga energi yang lebih rendah, ditambah dengan penerapan sanksi energi yang lebih efektif, akan membantu mendorong Rusia ke meja perundingan,” katanya.
Selain itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dijadwalkan mengunjungi Ukraina pekan ini untuk bertemu dengan Zelenskyy sebagai bagian dari upaya AS dalam menyelesaikan perang dan mengamankan akses terhadap sumber daya mineral penting.
Eropa Harus Bertanggung Jawab Lebih Besar, AS Tidak Akan Menerima Ketergantungan yang Tidak Seimbang
Menteri Pertahanan AS juga menegaskan bahwa Eropa harus “naik ke panggung utama” dan mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk keamanan benua mereka sendiri. Ia menambahkan bahwa ketidakseimbangan dalam hubungan aliansi hanya akan menciptakan ketergantungan yang tidak sehat.
“Kejujuran akan menjadi landasan kebijakan kita ke depan,” tambahnya.
Hegseth juga menggemakan seruan Presiden Trump agar sekutu NATO meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka hingga 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), bukan hanya 2%, karena menurut Trump angka tersebut tidak mencukupi.
Di akhir pidatonya, Hegseth menekankan bahwa Amerika Serikat “tetap berkomitmen pada aliansi NATO dan kemitraan pertahanan dengan Eropa. Namun, AS tidak akan lagi menoleransi hubungan yang tidak seimbang yang mendorong ketergantungan.”
Menteri Pertahanan Inggris, John Healey, merespons dengan mengatakan, “Kami telah mendengar kekhawatiran Anda mengenai peningkatan jaminan keamanan Ukraina, dan kami juga mendengar kekhawatiran Anda tentang penguatan keamanan Eropa.”
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, sebelumnya pada hari yang sama menyatakan bahwa ia setuju dengan pandangan Trump. “Kita harus menyeimbangkan dukungan keamanan untuk Ukraina. Namun, untuk benar-benar mengubah jalannya konflik, kita harus berbuat lebih banyak,” ujarnya.
Rutte juga mengungkapkan bahwa belanja pertahanan oleh anggota NATO selain Amerika Serikat meningkat 20% dibandingkan tahun 2023. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa tahun lalu, anggota NATO non-AS menyumbang lebih dari setengah dari total bantuan sebesar €50 miliar (sekitar $51,9 miliar) yang diberikan kepada Ukraina. (Jhon)
Sumber : www.aboluowang.com