Total Tarif untuk PKT Capai 245%, Trump Ingin Blokade Pemerintahan Partai Komunis Tiongkok

Pada Selasa (15 April), menurut sumber terpercaya, Gedung Putih tidak hanya berencana memblokir Partai Komunis Tiongkok (PKT) dengan tarif, tetapi juga akan menggalang lebih dari 70 mitra dagang global untuk mengisolasi Tiongkok! Presiden Donald Trump secara tegas menyatakan bahwa ini bukan sekadar soal tarif, melainkan mengharuskan negara-negara di dunia memilih: berdiri bersama Amerika Serikat, atau bersama PKT.

EtIndonesia. Pada Rabu (16/4/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri perundingan perdagangan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan delegasi dari Jepang. Trump tengah menggunakan tarif sebagai senjata kuat untuk “Membuat Amerika Hebat Kembali”.

Koresponden NTD di Gedung Putih  Tao Ming melaporkan :  “Hari ini, Gedung Putih secara khusus menekankan penerapan ‘tarif setara’ terhadap PKT, yaitu di atas tarif fentanyl yang sudah ada, ditambah lagi dengan tarif yang dikenakan di masa pemerintahan Trump dan Biden berdasarkan Pasal 301. Bergantung pada jenis produk, tarif ini berkisar antara 7,5% hingga 100%. Karena produk-produk tersebut tidak dikecualikan dari tarif fentanyl maupun tarif setara Trump, maka setelah digabung, total tarif yang dikenakan AS terhadap produk dari Tiongkok mencapai 245%.”

Pernyataan Gedung Putih juga merinci praktik perdagangan tidak adil oleh PKT terhadap AS. Beberapa bulan lalu, PKT melarang ekspor bahan penting seperti galium, germanium, antimoni, dan lainnya yang punya kegunaan militer. 

Minggu ini, PKT kembali menghentikan ekspor enam jenis logam tanah jarang dan magnet tanah jarang, sebagai upaya memutus rantai pasok global dalam industri otomotif, kedirgantaraan, semikonduktor, dan militer.

Menghadapi hegemoni PKT, Trump menggunakan tarif untuk mengisolasi PKT secara global.

Menurut laporan The Washington Post, tim perdagangan Trump sedang berunding dengan lebih dari 70 negara, dengan syarat tegas dari Gedung Putih: jika negara-negara tersebut ingin mendapatkan keringanan tarif dari AS, mereka harus:

  • Mencegah PKT menyelundupkan barang melalui mereka ke AS guna menghindari tarif.
  • Menolak produk industri murah dari Tiongkok yang membanjiri pasar (dumping).
  • Melarang Tiongkok mendirikan pabrik di wilayah mereka untuk mengekspor ke Amerika Sikap keras pemerintahan Trump terhadap Tiongkok bukan hal baru.

Pekan lalu, Stephen Miller, Wakil Kepala Staf Gedung Putih, memposting di media sosial tentang strategi menyeluruh Trump dalam mereformasi perdagangan global yang timpang, termasuk mengisolasi PKT secara politik dan ekonomi di panggung internasional.

Masyarakat internasional kini mulai menyadari ambisi PKT untuk menguasai dunia, termasuk monopoli dalam sektor pelayaran, logistik, dan industri kapal.

Perwakilan Dagang AS pada hari Rabu juga membagikan laporan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang menunjukkan bahwa kapal buatan Tiongkok kini mencakup 53,3% dari industri kapal global, sementara AS hanya menyumbang 0,1%.

Sementara itu, grafik dari Financial Times menunjukkan bahwa sejak 2005—terutama pasca 2021—PKT secara agresif merebut pangsa pasar industri galangan kapal dunia.

Laporan oleh koresponden NTD TV, Tao Ming dan Ren Hao, dari Gedung Putih, AS.

FOKUS DUNIA

NEWS