Menlu AS Memperingatkan! Jika Tak Ada Kemajuan dalam Perjanjian Damai, AS akan Tinggalkan Peran Sebagai Mediator Konflik Rusia-Ukraina

EtIndonesia. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyatakan bahwa Washington dapat segera menghentikan upaya mediasi dalam konflik Rusia-Ukraina jika dinilai bahwa perjanjian damai antara kedua negara “tidak realistis” untuk dicapai.

Pernyataan tersebut disampaikan Rubio usai pertemuan dengan pejabat Eropa dan Ukraina di Paris. Dia menegaskan bahwa Pemerintah AS kini sedang mengevaluasi apakah peluang untuk mencapai kesepakatan damai masih memungkinkan dalam waktu dekat.

Menurut laporan AFP, Rubio yang berbicara kepada wartawan di Bandara Le Bourget, pinggiran Kota Paris, mengatakan: “Kami harus mengetahui dalam beberapa hari ke depan apakah hal ini mungkin tercapai dalam jangka pendek. Jika tidak, saya kira kami akan memilih untuk melangkah maju dan meninggalkan mediasi ini.”

Media Politico juga melaporkan bahwa Rubio memberikan sinyal tegas: jika proses negosiasi tetap mengalami kebuntuan, maka Amerika Serikat mungkin akan menghentikan peran aktifnya dalam negosiasi gencatan senjata di Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

Rubio menjelaskan lebih lanjut: “Kami tidak akan terus mencoba selama berminggu-minggu, apalagi berbulan-bulan. Jadi kita harus cepat mengambil keputusan—saya maksudkan dalam hitungan hari—untuk melihat apakah kesepakatan ini bisa tercapai dalam beberapa minggu ke depan.”

Dia juga menambahkan bahwa jika kesepakatan itu memungkinkan, maka AS akan tetap terlibat. Namun jika sebaliknya, Washington akan mengalihkan fokus pada agenda prioritas lainnya. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS