Wawancara dengan Kolumnis (4) : Tiga Sektor di Barat yang Terpenetrasi Aliran Kiri

Setahun yang baru saja berlalu, baik di Amerika Serikat, di Tiongkok, maupun di seluruh dunia telah terjadi banyak peristiwa besar, bagaimana memahami berbagai peristiwa yang rumit dan simpang siur itu?

Bagaimana pula kita harus bersikap menghadapi tahun 2018? Mengapa kita hari ini berada di dalam aliran arus sejarah yang berkepanjangan ini?

Pada malam Natal yang belum lama berlalu, kami mengundang secara khusus Profesor Zhang dari New York, Amerika Serikat,  untuk hadir dalam acara dengar audiens akhir tahun stasiun radio Sound of Hope dan berinteraksi dengan 400 orang peserta.

Baca juga : Wawancara dengan Seorang Kolumnis : Tiga Memori Bersama dari Bangsa-bangsa yang Berbeda (Bagian 1-2)

Baca juga : Wawancara dengan Kolumnis (3) : Tiga Sektor di Barat yang Terpenetrasi Aliran Kiri

Berikut wawancara khusus dengan Profesor Zhang Tianliang (selanjutnya disingkat: Zhang):

Zhang Tianliang: Para pelajar di tahun 1960an waktu itu melakukan gerakan mahasiswa yang radikal, dan ingin mengubah masyarakat ini, Departemen Pendidikan adalah instansi penting yang mereka susupi.

 Pendidikan, Media Massa dan Seni di Dunia Barat, AdalahTiga Sektor Yang Disusupi “Golongan Kiri”

Zhang: Sebenarnya tidak hanya masalah pada Departemen Pendidikan, karena pasca Perang Dingin, agar tidak ketinggalan dalam persaingan melawan Uni Soviet dalam hal teknologi, pemerintah AS menggelontorkan banyak uang ke instansi pendidikan, militer dan perusahaan besar AS juga menginvestasikan dana besar ke bidang pendidikan dan ke perguruan tinggi.

Lalu perguruan tinggi membangun hubungan yang erat dengan pemerintah dan militer, jadi dikatakan banyak profesor Amerika menjadi tim pemikir bagi pemerintah, dan memberikan informasi bagi pemerintah.

Media papan atas di Amerika Serikat

Jadi para penganut sayap kiri menyusup kedalam system pendidikan, yang tidak hanya memengaruhi generasi berikutnya, mereka juga memengaruhi kebijakan publik terhadap seluruh Amerika menjadi cenderung “berhaluan kiri”.

Tahun 2006 seorang dosen melakukan investigasi dengan hasil, mendapati sebanyak 50% dosen di perguruan tinggi di Amerika menyatakan dirinya sebagai “sayap kiri”, dan di tengah masyarakat rata-rata 20%, Anda bisa melihat bagaimana instansi pendidikan Amerika telah sepenuhnya terjerumus ke tangan “golongan kiri”.

Pendidikan hanya salah satunya, sektor kedua adalah media massa, media massa memberikan informasi seperti apa bagi warga, memberikan analisa informasi seperti apa bagi warga, ini juga merupakan hal yang amat penting, inilah sektor yang mengarahkan opini masyarakat dan pemikiran masyarakat untuk belok ke kiri.

Dari semua media massa yang ada di AS sekarang bisa terlihat semuanya telah “berhaluan kiri”, sebanyak 90% keatas memiliki ‘majikan kiri’. Media papan atas seperti CNN, ABC, NBC, CBS yang memiliki pengaruh besar sekarang hampir seluruhnya telah terjerumus, media massa papan atas Amerika semua telah dikendalikan oleh kaum sayap kiri.

Sektor ketiga yang disusupi secara serius oleh ‘sayap kiri’ adalah bidang seni, seperti Hollywood yang bisa dilihat merupakan base camp kaum ‘sayap kiri’. Jadi pendidikan, media massa dan seni, adalah bagian yang sangat-sangat penting yang telah disusupi oleh ‘golongan kiri’.

Ketika Trump Kibarkan Panji “Konservatif”, Disambut Baik Kaum Konservatif

Suatu kali berkunjung ke Bay Area, saya masuk dari sudut pandang pendidikan, kali ini banyak berbicara soal hal-hal berbau seni. Jadi lewat cara bertahap sebenarnya mereka telah mengarahkan banyak pemikiran warga AS membelok ke kiri.

Sekarang di Amerika Anda bahkan tidak berani terang-terangan berkata bahwa Anda percaya Tuhan.

Sebagai contoh jika Anda penganut Kristen, jika Anda meletakkan sebuah hiasan percaya pada Tuhan di depan pintu rumah, Anda akan merasa tidak nyaman. Sebaliknya para pendukung LGBT, atau pendukung kesejahteraan tinggi, atau pendukung perluasan kekuasaan pemerintahan, yang seperti itu justru berani dengan lantang disebutkan.

Jadi setelah pilpres Amerika kali ini, Trump naik jabatan, kita melihat suatu fenomena, sebenarnya di hati banyak warga AS, mereka masih memiliki konsep ‘konservatif’, namun semua orang tidak berani mengakuinya.

Tapi ketika Trump mengibarkan panji “konsep konservatif” banyak orang pun bergabung di bawah benderanya, ketika seorang presiden berani mengatakannya, masyarakat di bawah pun menjadi berani menyuarakan semua isi hatinya.

Jadi saya merasa ini adalah hal yang paling krusial, yakni ketika moralitas sebuah masyarakat telah merosot, tidak hanya orang yang ikut terlibat telah merosot moralnya, orang di sekelilingnya yang tak berani bicara sama saja dengan menjadi sekutu bisu yang sesat itu. Jadi saya merasa sekarang adalah saatnya bagi kaum konservatif Amerika untuk bangkit kembali.

Mungkin juga ini adalah suatu peluang, peluang bagi kita agar merenungkan kembali secara menyeluruh soal partai komunis, yakni apa yang terjadi pada konsep sayap kiri sebelumnya? Apa sebenarnya partai komunis itu? Saya merasa ini adalah kesempatan yang sangat baik.

Terutama baru-baru ini surat kabar “Epoch Times” menerbitkan buku berjudul “Target Akhir Komunisme”, buku ini sebenarnya bukan suatu kebetulan, karena seluruh situasi telah berkembang hingga tahap ini, telah tiba saatsaatnya untuk merenungkan kembali soal paham komunis.

Salah satu bahaya komunis bagi umat manusia adalah, manusia beranggapan komunis itu telah runtuh, tidak ada lagi, partai komunis Eropa Timur telah hilang, termasuk partai komunis di RRT yang dianggap oleh banyak orang lebih mirip sebuah rezim yang lebih kapitalistik dari pada kapitalisme itu sendiri, tapi sebenarnya partai komunis telah menyusup ke segala sektor di seluruh dunia. (SUD/WHS/asr)