Setelah seorang ibu hamil yang hendak melahirkan tewas ditembak di Tepi Barat Yordania, militer Israel pada Kamis (15 Mei) membunuh lima anggota kelompok bersenjata Palestina. Sementara itu, para pemimpin garis keras Israel yang mendukung permukiman Yahudi menyerukan penghancuran kota-kota Palestina.
EtIndonesia. Media Israel melaporkan insiden penembakan terjadi pada Rabu malam (14 Mei) di kota Tamoun, sekitar 35 kilometer dari permukiman Brukhin. Seorang wanita hamil bernama Tzeela Gez bersama suaminya sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk melahirkan. Di tengah jalan, mereka menjadi korban penembakan.
Gez dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Bayi yang dikandungnya berhasil dilahirkan melalui operasi caesar dan berada dalam kondisi stabil. Sang suami hanya mengalami luka ringan.
Menurut Reuters, militer Israel meluncurkan serangan balasan menggunakan rudal bahu dan menewaskan lima “teroris” dalam baku tembak. Seorang lainnya ditangkap. Militer menyebutkan bahwa target serangan adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk merencanakan aksi teror.
Sayap militer kelompok Jihad Islam Palestina kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa lima anggotanya tewas dalam konfrontasi dengan tentara Israel yang mengepung rumah mereka di kota Tamoun, wilayah utara Tepi Barat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa ia ingin pasukan keamanan segera menangkap pelaku pembunuhan terhadap Gez. Presiden Israel Isaac Herzog menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Sebagai aksi balasan, sejumlah tokoh garis keras pro-permukiman — termasuk seorang menteri pemerintah — menyerukan agar kota-kota Palestina dihancurkan. Menteri Keuangan sayap kanan ekstrem Israel, Bezalel Smotrich, menyatakan bahwa kota-kota Palestina di dekat lokasi kejadian seperti Bruqin dan az-Zawiya harus dihancurkan, seperti halnya yang dilakukan terhadap kota-kota di Gaza. (Hui)
Sumber : NTDTV.com