Trump: “Tidak Akan Ada yang Terjadi, Kecuali Saya Bertemu Putin”

EtIndonesia. Saat delegasi Ukraina dan Rusia diperkirakan akan menggelar pembicaraan damai di Turki, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang tengah melakukan kunjungan ke Timur Tengah, menyatakan bahwa tidak akan ada kemajuan apa pun kecuali dia sendiri bertemu langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Trump juga menegaskan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina harus diselesaikan karena sudah terlalu banyak nyawa yang melayang.

Dalam penerbangannya dari Qatar menuju Uni Emirat Arab menggunakan pesawat kepresidenan Air Force One, Trump menjawab pertanyaan media terkait tingkat keterlibatan delegasi Rusia dalam perundingan damai. 

Trump dengan tegas mengatakan:“Kecuali saya dan Putin bertemu langsung, tidak akan terjadi apa pun. Jika saya tidak hadir, dia pun tidak akan datang.”

“Saya tidak melihat akan ada kemajuan apa pun… kecuali saya dan dia bisa duduk bersama. Namun, kita memang harus menyelesaikan masalah ini—terlalu banyak orang telah tewas,” Trump menambahkan.

Diketahui, dalam kunjungan ke Timur Tengah kali ini, Trump telah terlebih dahulu singgah di Arab Saudi dan Qatar, sebelum bertolak ke Uni Emirat Arab yang menjadi destinasi terakhir dalam lawatannya di kawasan tersebut.

Putin Tak Akan Hadir di Turki, Hanya Kirim Delegasi

Mengutip berbagai laporan media internasional, Presiden Rusia, Vladimir Putin sebelumnya mengusulkan agar pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina dilaksanakan pada tanggal 15 di Istanbul, Turki. Namun, pihak Kremlin menyatakan bahwa Putin tidak akan hadir secara langsung, melainkan akan mengirimkan delegasi perwakilan.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy pada hari Jumat (16/5) mengonfirmasi dari ibu kota Turki, Ankara, bahwa delegasi Ukraina telah siap untuk berpartisipasi dalam pembicaraan damai yang akan digelar di Istanbul. Delegasi Ukraina akan dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov.

Zelenskyy mengatakan bahwa waktu pasti pertemuan belum ditetapkan, namun diperkirakan akan berlangsung hari ini atau besok.

Delegasi Rusia Juga Sudah Siap

Di pihak Rusia, Vladimir Medinsky, penasihat presiden Rusia yang ditunjuk untuk memimpin delegasi perundingan, menyatakan kepada kantor berita RIA bahwa Moskow siap untuk membahas solusi damai.

Menurut laporan CNN, jika pembicaraan ini berjalan lancar, maka ini akan menjadi kontak langsung pertama antara pejabat tinggi Rusia dan Ukraina sejak tahun 2022—atau dalam kata lain, pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun terakhir.

Trump Belum Berhasil Capai Terobosan Besar

Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun, dan sejak Trump menjabat kembali pada akhir Januari, ia telah berupaya secara aktif untuk mendorong tercapainya gencatan senjata permanen.

Namun hingga saat ini, upayanya belum berhasil menghasilkan konsesi besar dari pihak Rusia. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS