Epochtimes.id- Beton proyek pembangunan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) ambruk, Selasa (20/02/2018). Akibatnya, tujuh pekerja terluka akibat kecelakaan kerja tersebut.
Akun Twitter TMC Polda Metro Jaya meyebut beton yang ambruk tepatnya di dekat Gardu Tol Kebon Nanas Jl. DI. Panjaitan, Jakarta Timur.
Seluruh korban yang mengalami kondisi kritis akibat kecelakaan tersebut langsung dievakuasi ke RS UKI Cawang.
Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dono Parwoto dalam keterangan pers kepada sejumlah media meluruskan pemberitaan yang menyebut ambruknya tiang grider proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Pihak PT Waskita Karya mengatakan bagian ambruk bukan tiang pancang/tiang penyangga yang roboh seperti di pemberitaan, tetapi bekisting pier head.
Dono merinci kejadian sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Saat itu, pekerja sedang melakukan pengecoran pier head dengan kondisi beton yang masih basah, sehingga bekisting merosot dan jatuh menimpa pekerja.
Menurut dia, pihaknya sedang melakukan investigasi secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut dan diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1×24 jam.
Atas kejadian ini. PT Waskita Karya (Persero) Tbk, menyampaikan rasa empati kepada korban beserta keluarga sehubungan dengan kejadian pada proyek tol Becakayu.
“Pihak manajemen sangat menyesal atas kejadian ini dan untuk penanganan terhadap korban telah dilakukan,” kata Dono Parwoto dalam keterangan tertulisnya.
Seperti dalam pemberitaan, Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (disingkat Becakayu) adalah jalan tol berkonstruksi layang yang dibangun di atas sungai Kalimalang di kota Jakarta Timur dan Bekasi untuk mengurai kemacetan di sekitar Kalimalang.
Jalan tol ini sebenarnya dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter yang melanda. Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp 7,2 triliun, biaya konstruksi Rp 4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp 449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK).
Investor dan pengelola Tol Becakayu adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang memegang 98,97 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Jalan tol ini ditaksir akan selesai pada pertengahan 2018. (asr)