EpochTimesId — Otoritas Inggris telah mendakwa dua orang Rusia atas percobaan pembunuhan terhadap mantan mata-mata Inggris, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia Skripal. Dua warga Rusia itu dituduh menyerang duo Skripal dengan racun pelumpuh saraf (agen) kelas militer, Novichok.
“Hari ini menandai momen paling signifikan sejauh ini, dalam apa yang telah menjadi salah satu penyelidikan paling kompleks dan intensif yang telah kami lakukan dalam kebijakan Penanggulangan Terorisme,” kata Asisten Komisaris Neil Basu, Pimpinan Nasional Penanggulangan Terorisme Inggris.
Polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, dan merilis foto mereka.
Keduanya dikatakan berusia sekitar 40 tahun dan bepergian dengan paspor Rusia. Namun, polisi menyatakan mereka mungkin menggunakan nama alias dan indentitas palsu. Nama itu mungkin bukan nama asli mereka.
Sergei Skripal, mantan kolonel di intelijen militer Rusia yang mengkhianati puluhan agen mereka dengan menyerahkan data diri ke organisasi mata-mata asing Inggris, MI6. Sergei dan putrinya, Yulia Skripal, ditemukan tidak sadarkan diri di bangku umum di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret 2018.
Inggris menyalahkan Rusia atas keracunan itu, dan mengidentifikasi racun itu sebagai agen saraf mematikan yang dikenal sebagai Novichok. Racun pelumpuh saraf yang dikembangkan oleh militer Soviet pada 1970-an dan 1980-an.
Rusia telah berulang kali membantah keterlibatan dalam serangan itu.
Ekstradisi Mustahil
Surat perintah penangkapan Eropa telah dikeluarkan untuk dua orang Rusia tersebut. Akan tetapi, jaksa mengatakan mereka tidak akan mencari ekstradisi mereka.
“Kami tidak akan mengajukan permohonan ke Rusia untuk ekstradisi terhadap orang-orang ini. Karena konstitusi Rusia tidak mengizinkan ekstradisi warga negaranya sendiri,” kata Sue Hemming, direktur Layanan Hukum di Pusat Penuntutan Crown.
Peneliti mengatakan bahwa keracunan Novichok lainnya di kemudian hari di Amesbury, menewaskan seorang ibu dari tiga anak. Kematian wanita berusia 44 tahun ini, juga terhubung dengan dua tersangka tersebut.
Korban Ganda
Polisi Metropolitan memberikan laporan terperinci tentang ‘gerakan’ para tersangka pada hari ketika Skripal dan putrinya terpapar agen saraf Novichok.
Dua orang Rusia diyakini telah melakukan perjalanan pengintaian ke Salisbury, tempat Skripal tinggal, pada hari Sabtu, 3 Maret 2018. Kemudian pada hari berikutnya, mereka terekam kamera CCTV di sekitar rumah Skripal.
Polisi yakin pada saat itulah kedua tersangka mengkontaminasi pintu depan Skripal dengan agen saraf kelas militer buatan Soviet, Novichok.
“Mereka kembali ke Moskow pada penerbangan Aeroflot SU2585, berangkat pukul 10.30 malam pada hari Minggu, 4 Maret 2018. Kami tidak memiliki bukti bahwa mereka masuk kembali ke Inggris setelah tanggal tersebut,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Setelah terpapar Novichok, duo Skripal menghabiskan waktu berminggu-minggu di rumah sakit sakit dalam kondisi kritis. Polisi mengatakan mereka kini semakin sehat dan pulih.
Seorang petugas polisi Wiltshire yang merupakan bagian dari penyelidikan juga menjadi sakit parah setelah terkena agen saraf ketika mengevakuasi duo Skripal.
“Dia juga terus membuat kemajuan yang bagus, tetapi belum bertugas,” kata polisi.
Dawn Sturgess dan Charlie Rowley dari Amesbury juga menjadi korban terpapar agen saraf yang digunakan dalam percobaan pembunuhan terhadap Skripal.
“Kami tidak percaya Dawn dan Charlie sengaja ditargetkan, tetapi menjadi korban sebagai akibat dari kecerobohan di mana agen saraf beracun itu dibuang. Kami tahu bahwa Novichok diaplikasikan ke pintu depan Skripal di area yang dapat diakses oleh publik, yang juga membahayakan nyawa anggota masyarakat dan responden layanan darurat,” kata polisi.
Sturgess, ibu tiga anak berusia 44 tahun, meninggal di rumah sakit pada hari Sabtu, 8 Juli. Dia jatuh sakit pada 30 Juni setelah dipapar Novichok, kolaps dan tidak pernah sadar hingga meninggal dunia.
Rowley, kekasihnya yang berusia 48 tahun, juga terpapar dan jatuh sakit, tetapi berhasil selamat.
Potensi Bahaya Tersisa
Polisi mengatakan mereka telah melakukan ‘pencarian intensif dan teliti’ terhadap sisa-sisa agen saraf yang dibuang. Mereka mengatakan tidak mungkin untuk menjamin bahwa tidak ada sisa bahan lain di daerah Salisbury.
“Oleh karena itu kami mengulangi nasihat dari Departemen Kesehatan Inggris bahwa orang-orang seharusnya tidak menyentuh barang-barang yang bukan milik mereka.”
Pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu di mana para tersangka membuang sisa Novichok yang mereka gunakan untuk menyerang Skripal. (The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA