Lebih dari 100 Orang Tewas dalam Serangan Rudal Pemberontak Houthi di Masjid Yaman

ETIndonesia – Pejabat Yaman, pada Minggu, 19 Januari 2020 waktu Dubai mengatakan lebih dari 100 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan beberapa rudal dan pesawat nirawak terhadap kamp militer di Marib, Yaman. 

Serangan terjadi pada Sabtu, 18 Januari 2020. Salah satu misil menghantam sebuah masjid di markas kota yang berjarak 5 jam-an perjalanan dari Sana’a, ibukota Yaman itu.

Beberapa potongan tubuh tampak berserakan di lantai di antara puing-puing yang hancur. Darah terlihat di karpet dan terciprat ke dinding.

Melansir laman Central News Agency-Taiwan, Kementerian Luar Negeri Yaman mengutuk insiden itu.

“Kami mengutuk keras pemberontak Houthi melakukan serangan teroris terhadap masjid … menewaskan lebih dari 100 orang dan puluhan lainnya luka-luka,” kata Kementerian Luar Negeri Yaman di Twitter.

Houthi adalah kelompok milisi Syiah Yaman yang disokong Iran.

Seorang juru bicara militer mengatakan, mereka yang tewas termasuk tentara dan warga sipil. Pemberontak Houthi akan menghadapi pembalasan kejam atas serangan brutal itu. 

Sumber-sumber militer Yaman mengatakan kepada AFP, Senin 20 Januari 2020, bahwa salah satu misil pemberontak Houthi menargetkan sebuah masjid di sebuah kamp militer di Marib. Serangan tersebut dilancarkan di tengah pelaksanaan salat berjamaah di masjid tersebut.

Para korban dilarikan ke rumah sakit Kota Marib. Sumber medis sebelumnya menyebut jumlah korban tewas 83 orang dan 148 terluka. Namun, beberapa jam kemudian, pemerintah memperbarui data jumlah korban yang tewas mencapai lebih dari 100 orang.

Namun pemberontak Houthi belum mengakui serangan itu.

Setelah pemberontak Houthi yang didukung Iran menduduki Sana’a, ibukota Yaman, pada tahun 2014. Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional terus berkonflik dengan pemberontak Houthi. Pemerintah Yaman saat ini didukung aliansi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi. (jon)


FOTO : Seorang pejuang Yaman dengan senapan serbu Kalashnikov berjalan melalui puing-puing sebuah pompa bensin yang hancur terkena serangan udara di ibukota Sanaa pada 27 Mei 2018. (Foto : AFP/Getty Images)