Theepochtimes- Kantor berita Rusia, TASS melaporkan bahwa Dmitry Peskov, pejabat senior kelima yang mengidap virus Komunis Tiongkok, mengatakan secara pribadi ia terakhir bertemu Vladimir Putin lebih dari sebulan yang lalu.
Sementara itu Tatyana Navka, istri Dmitry Peskov, menyatakan di Instagram bahwa dirinya juga terinfeksi virus tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang bekerja jarak jauh dari kediamannya di luar Moskow, banyak melakukan pertemuan melalui konferensi video. Putin mengadakan pertemuan tatap muka sebelumnya pada tanggal 12 Mei dengan Igor Sechin, kepala raksasa minyak Rosneft.
Kesehatan Vladimir Putin dilindungi dengan ketat. Dalam pengumuman yang mengejutkan pada tanggal 11 Mei 2020 lalu, Vladimir Putin mengatakan itu waktunya setelah enam minggu untuk secara bertahap melonggarkan karantina nasional yang telah memaksa banyak orang untuk bekerja dari rumah dan bisnis untuk sementara waktu tutup.
Meskipun Vladimir Putin memberikan kelonggaran luas bagi wilayah Rusia untuk melonggarkan atau mengetatkan karantina yang dianggap tepat, menurutnya masuk akal untuk sektor ekonomi tertentu yang terdampak, seperti konstruksi dan industri berat, yang diizinkan mulai kembali kerja tanggal 12 Mei.
Pernyataan Vladimir Putin, dibuat pada hari yang sama bahwa Rusia menyusul Italia dalam hal jumlah kasus virus Komunis Tiongkok yang dilaporkan. Hal itu, menuai kritik dari beberapa politisi anti-Kremlin.
Pada tanggal 15 Mei, jumlah kasus positif di Rusia melampaui jumlah kasus yang dilaporkan penghitungan di Inggris dan Italia.
Menurut penghitungan yang disusun oleh Reuters, dengan 262.843 kasus yang dipastikan, kini Rusia memiliki jumlah tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Spanyol. Akan tetapimenjadi salah satu angka kematian terendah dengan 2.418 kasus kematian.
Pejabat pemerintah menghubungkan angka kematian yang lebih rendah dan jumlah kasus infeksi yang meningkat serta besar dengan program pengujian yang luas, di mana mereka mengatakan 5,8 juta uji telah dilakukan.
Pelonggaran Bertahap
Di Moskow, di mana pemerintah setempat telah memerintahkan karantina tetap diberlakukan hingga akhir bulan Mei, banyak orang tampaknya berpikir pengumuman Vladimir Putin menandai akhir karantina. Ada lebih banyak mobil di jalan dan orang-orang di jalanan.
Data yang dikumpulkan oleh perusahaan internet Yandex menunjukkan bahwa banyak orang Moskow meninggalkan rumahnya pada pagi hari tanggal 12 Mei meskipun karantina diberlakukan.
Aturan baru yang diperkenalkan pada tanggal 12 Mei berarti orang Moskow harus mengenakan masker dan sarung tangan saat berada di transportasi umum dan di toko makanan.
Di wilayah Rusia lainnya, beberapa penata rambut, toko pakaian, dan kafe di luar ruangan dibuka kembali. Tetapi hanya sedikit pemilik usaha kecil yang mengharapkan keuntungannya tercapai seperti saat sebelum pandemi dalam waktu dekat.
“Setelah sebulan berada di rumah, orang tidak punya uang. Itulah sebabnya kami tidak tahu kapan kami akan menghasilkan bahkan hanya 30 persen saja keuntungan yang kami miliki sebelum wabah Coronavirus,” kata Viktor Razzhivin, pemilik rantai toko pakaian anak-anak Limpopo di Kaliningrad, daerah Rusia yang diapit oleh Polandia dan Lithuania.
Pengkritik Kremlin mengatakan perintah Vladimir Putin untuk melonggarkan karantina membahayakan kesehatan populasi dan dimotivasi oleh keinginan agar negara tidak harus meningkatkan lebih banyak dukungan ekonomi.
Sebelumnya pada tanggal 11 Mei lalu, Vladimir Putin meluncurkan langkah-langkah dukungan baru untuk bisnis dan untuk keluarga yang memiliki anak-anak, yang telah mengalami mata pencahariannya hancur.
Vladimir Putin berkata pengangguran naik dua kali lipat menjadi 1,4 juta dalam sebulan, dan ia berusaha menghentikan angka pengangguran naik lebih tinggi.
Dmitry Gudkov, seorang politisi oposisi, menilai bahwa keputusan pelonggaran Vladimir Putin menggeser tanggung jawab dan potensi kesalahan untuk keputusan tidak populer di masa depan bagi gubernur regional, yang telah diminta oleh pemimpin Rusia agar melaksanakan langkah-langkah mengendalikan virus.
“Para gubernur akan menjadi orang-orang yang memberlakukan pembatasan. Para gubernur adalah orang-orang yang akan bertanggung jawab atas penyebaran virus. Arahkan kemarahan anda pada para gubernur,” tulis Dmitry Gudkov di Facebook.
Keterangan gambar: Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mendengarkan selama konferensi pers akhir tahun Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia pada 19 Desember 2019. (Evgenia Novozhenina / Reuters)
vivi/rp
Video Rekomendasi