Epochtimes.id- Api yang sudah menyala selama 59 tahun tanpa padam di permukaan tanah bebatuan di sebuah daerah Chongqing, Tiongkok sering dimanfaatkan warga sekitar untuk merebus air, memasak sayur dan sebagainya. “Menghemat bahan bakan,” tutur seorang warga.
Tanah bebatuan yang luasnya sekitar 4 meter persegi ini tepatnya berlokasi di Desa Dongmen, Distrik Changshou yang masuk wilayah Chongqing.
Api tanpa padam itu menyala di sekitar 7 – 8 lubang permukaan tanah. Anehnya, tanaman yang berada di sekitar itu tumbuh normal-normal saja alias tidak terpengaruh.
Penduduk desa setempat mengatakan bahwa api belum pernah padam meski diterpa angin kencang, hujan lebat termasuk salju. Karena itu, banyak warga yang memanfaatkan api itu untuk merebus air, memasak sayuran.
“Air dalam ketel akan mendidih dalam waktu sekitar 5 menit begitu diletakkan dalam lubang itu,” katanya.
Seorang warga Desa Dongmen bermarga Wang menyebutkan bahwa dulu warga bahkan sampai antri untuk menunggu giliran merebus air, ketela atau memasak sayuran akibat kayu mahalnya kayu bakar mahal. Apalagi warga terpaksa harus mencari kayu di perbukitan yang cukup jauh sehingga api alam tersebut dinilai sangat membantu.
Anehnya, api setelah disiram air akan tampak mati, tetapi sejenak kemudian menyala kembali. “Tidak pernah padam” tegas Wang.
Pihak berwenang setempat mengatakan, pada tahun 1958 satu tim pengeboran minyak telah didatangkan pemerintah untuk melakukan survei gas alam, sumur-sumur pengeboran inilah yang sekarang menyala tanpa padam. Mereka kemudian membatalkan rencana eksploitasi karena cadangan gas di bawah dinilai kecil.
Lantaran api berkobar tidak menimbulkan gangguan bagi warga dan tanaman sekitar, maka pihak berwenang dan warga pun sepakat untuk membiarkannya. Apalagi bisa membantu warga menghemat biaya membeli bahan bakar. (Sinatra/asr)
Sumber : epochtimes.com