Epochtimes.id- Kongres Nasional ke 19 telah usai dan Wang Qishan tidak lagi masuk daftar Komite Tetap Partai Komunis Tiongkok (PKT) juga lengser dari jabatan Ketua Komisi Inspeksi Disiplin Pusat. Tetapi keberadaannya masih menjadi fokus perhatian dunia luar.
Ada media Hongkong yang melaporkan bahwa ia masih terkait dengan urusan yang belum rampung, sehingga bila ia difungsikan di Komisi Regulasi untuk memainkan peran penting adalah langkah yang paling tepat.
Menurut artikel yang dipublikasikan on.cc pada 6 November, Meskipun Wang Qishan sudah lengser dari jabatan Ketua Komisi Inspeksi Disiplin Pusat, tetapi sampai sekarang belum ada berita terkait apakah ia masih atau tidak lagi menjabat sebagai Ketua Kelompok untuk Inspeksi Kerja Nasional yang tidak kalah penting fungsinya.
Baru-baru ini di Beijing, beredar buku wajib dibaca oleh para petinggi nasional yang berisikan makalah-makalah Kongres Nasional ke 19 dan dokumen panduan untuk dipelajari. Di antaranya ada sebuah artikel tulisan Wang Qishan yang berjudul “Membuka Erabaru dan Memulai Perjalanan Baru”.
Wang menegaskan bahwa tugas untuk membasmi korupsi dalam situasi negeri yang masih suram ini perlu terus dilanjutkan, tidak boleh kendur sedikit pun. Kendur dapat menimbulkan “gelombang balik” yang membahayakan.
Analisis on.cc menyebutkan, tampaknya Wang Qishan masih berprihatin terhadap situasi anti korupsi Tiongkok yang masih dinilai suram. Dan dari usulannya untuk membentuk sebuah komisi inspeksi nasional dapat dikatakan bahwa masih ada hal penting yang perlu mendapat penanganan segera.
Artikel percaya bahwa ia didudukkan sebagai aktor utama untuk memainkan peran komisi inspeksi nasional yang akan dibentuk pada bulan Maret tahun depan adalah yang paling cocok.
Komisi tersebut bisa berada di bawah kepemimpinan partai yang terpadu, Dengan demikian Wang akan berperan maksimal karena wewenang yang lebih besar, ia cukup menerima otorisasi dari komite sentral partai.
Pada 5 November, situs Komisi Inspeksi Disiplin Pusat mengeluarkan sebuah ringkasan panjang berjudul “Proyek Percontohan Sistem Pengawasan Negara” menyebutkan bahwa komisi pengawas pada dasarnya adalah agen kerja anti korupsi dan merupakan kantor gabungan komisi inspeksi disiplin.
Selain itu juga mengatakan : “Perlu membangun sebuah sistem kepemimpinan anti korupsi yang sempurna. Membangun sistem pemantauan terpadu, berwibawa dan efisien yang mampu memenuhi pengawasan terhadap pejabat publik yang menjalankan otoritas publik”. Ini sama persis dengan yang dijabarkan oleh sistem pemantauan nasional yang diusulkan Wang Qishan.
Pada 4 November, pertemuan ke 30 dari Komite Tetap NPC ke-12 mengeluarkan keputusan untuk melaksanakan reformasi sistem pemantauan nasional dengan Beijing, Shanxi dan Zhejiang sebagai pilot proyek. Hasilnya nanti akan dibahas dan ditetapkan melalui Dwi Konperensi yang diselenggarakan pada awal tahun depan.
Masyarakat luar berpendapat, dengan terbentuknya komisi pemantauan baru yang merupakan integrasi fungsi 2 lembaga pemerintah dan organ prokurator, dapat dikatakan bahwa wewenang komisi inspeksi akan bertambah besar.
“Tanggung jawab komisi harus meningkat seiring dengan wewenang yang makin besar”, demikian Wakil Ketua Komisi Inspeksi Disiplin Pusat Xiao Pei mengatakan dalam sebuah konfrensi pers.
Media Taiwan Central News sebelumnya juga melaporkan bahwa Wang Qishan pertama-tama namanya akan tidak disertakan lagi dalam daftar Komite Tetap putusan Kongres Nasional ke 19.
Setelah itu namanya akan muncul lagi di komisi inspeksi nasional sebagai aktor pemegang peran utama yang niscaya memiliki wewenang melebihi Ketua Komite Inspeksi Disiplin Partai Komunis Tiongkok. (Sintra/asr)
Sumber : epochtimes.com