Latihan Militer Gabungan AS-India-Jepang-Australia di Samudera Hindia Demi Mengekang Ekspansi Militer Komunis Tiongkok

oleh Lu Yongxin

Ekspansi militer yang dilakukan sepihak oleh komunis Tiongkok di Laut Tiongkok Timur, Selat Taiwan, Laut Tiongkok Selatan dan kawasan Indo – Pasifik lainnya, Negara Anggota Dialog Keamanan Empat Pihak (Quadrilateral Security Dialogue), yakni Amerika Serikat, India, Jepang dan Australia untuk pertama kalinya bergabung dalam latihan militer Malabar di Teluk Benggala selama 4 hari mulai 3 November. Latihan meliputi penerbangan lintas dek oleh pesawat tempur dan latihan tempur terkoordinasi lainnya

Amerika Serikat, India, Jepang dan Australia menggelar latihan militer gabungan. Latihan Malabar ke-4 ini diadakan dalam rangka menghadapi sering munculnya kapal selam angkatan laut komunis Tiongkok di Samudra Hindia, pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan negara peserta dalam berperang menghadapi kapal selam musuh dan koordinasi tempur lainnya.

Media India mengutip informasi yang diungkapkan oleh perwira angkatan laut India memberitakan bahwa latihan kali ini diadakan dengan cara non-kontak di laut akibat mewabahnya virus komunis Tiongkok (COVID-19).

Pernyataan dari Angkatan Laut India menyebutkan bahwa latihan militer gabungan kali ini akan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama akan berlangsung di pelabuhan Visakhapatnam di Teluk Benggala dari 3 hingga 6 November.

Pada tahap pertama latihan ini, kapal-kapal Angkatan Laut India dan kapal perusak rudal Angkatan Laut AS USS John S.McCain yang dilengkapi dengan helikopter multiguna anti kapal selam MH-60 milik kapal penjelajah Angkatan Laut Australia HMAS Ballarat. Sedangkan  kapal perusak Pasukan Bela Diri Maritim Jepang JS Onami yang dilengkapi dengan helikopter antikapal selam SH-60 Seahawk untuk melakukan latihan di laut.

Angkatan Laut India dipimpin oleh komandan Armada Timur dan Laksamana Muda Sanjay Vatsayan untuk berpartisipasi dalam latihan tersebut. Pesawat dan kapal yang terlibat termasuk kapal patroli siluman buatan India INS Shivalik yang memiliki multi fungsi, kapal patroli INS Sukanya, kapal pemasok INS Shakti, kapal selam INS Sindhuraj dan pesawat latih Hawk, pesawat patroli anti-kapal selam P-8I Poseidon, pesawat patroli maritim Dornier, helikopter dan lainnya.

Latihan tersebut mendemonstrasikan kemampuan tempur dari angkatan laut keempat negara yang sangat terkoordinasi. Subjek latihannya meliputi pengoperasian di permukaan laut, anti-kapal selam, operasi pertahanan udara, penembakan senjata, dan terbang lintas dek ke kapal angkatan laut sekutu untuk mengisi bahan bakar.

Setelah latihan militer fase pertama berakhir, latihan militer gabungan Malabar pada pertengahan bulan November nanti akan melanjutkan fase kedua di Laut Arab. Saat itu, kapal induk angkatan laut AS dan India akan bergabung.

Latihan militer Malabar pada awalnya adalah latihan angkatan laut gabungan antara India dan Amerika Serikat pada tahun 1992, tetapi pada tahun 2015, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang diundang untuk berpartisipasi secara teratur dalam konteks meningkatnya ancaman komunis Tiongkok di laut.

Meskipun Australia, anggota Dialog Keamanan Empat Pihak juga berpartisipasi dalam latihan Malabar pada tahun 2007, India kemudian enggan mengajak Australia ikut serta hanya karena tidak ingin menyulut ketidaksenangan komunis Tiongkok, sampai pecahnya konflik perbatasan di Ladakh timur pada awal bulan Mei tahun ini yang menewaskan setidaknya 20 orang tentara India. Korban dari tentara komunis Tiongkok tidak diketahui. Setelah insiden tersebut, kedua belah pihak menambah pasukannya di daerah perbatasan. India akhirnya mengundang Australia untuk berpartisipasi.

Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Pompeo mengadakan pembicaraan dengan para menteri luar negeri India, Jepang dan Australia di Tokyo. Dalam pertemuan tersebut dilaporkan bahwa Pompeo mengungkapkan keinginannya untuk selain memperluas konten kerja sama, juga meningkatkan standarisasi hubungan kerja sama antara keempat negara yang belakangan ini relatif longgar. 

Pompeo mengatakan bahwa, semua pihak dapat membentuk kerangka keamanan untuk bersama-sama menanggapi tantangan dari komunis Tiongkok.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne sebelumnya pernah mengatakan bahwa latihan militer Malabar merupakan langkah penting lainnya dalam mempererat hubungan antara Canberra dengan New Delhi dan akan meningkatkan kemampuan India, Australia, Jepang, dan Amerika Serikat dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Laksamana India purnawirawan Sudarshan Shrikhande mengatakan bahwa latihan Malabar kali ini yang melibatkan India, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia memiliki makna yang berbeda daripada latihan Malabar beberapa dekade lalu. Ini merupakan langkah penting dalam membangun operasi terkoordinasi. Selain itu, penting juga untuk mencegah ekspansionisme PKT dan untuk menjaga hubungan antara kekuatan militer dari keempat negara tersebut. (sin/asr)

Keterangan Foto : Latihan militer Malabar selama 4 hari yang diikuti oleh angkatan laut gabungan dari AS-India-Jepang-Australia untuk pertama kalinya diselenggarakan di perairan Teluk Benggala. (Diambil dari Twitter SpokespersonNavy)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=Fq7vIlqmmVw