Lily Zhou
Sir Geoffrey Nice QC, ketua Tribunal Tiongkok — pengadilan rakyat independen mengenai panen organ paksa dari tahanan hati nurani di Tiongkok— mengatakan dalam webinar, bahwa pemerintah Inggris “memasuki BBC dan meminta BBC untuk tidak menayangkan” program tersebut.
“Mungkin ada beberapa alasan mengapa film itu tidak ditayangkan, dan tidak pernah ditampilkan, tetapi sebuah bagian komponennya adalah pemerintah Inggris, meminta BBC untuk tidak menayangkan film itu.”
Profesor Martin Elliott, anggota pengadilan, menguatkan klaim Sir Geoffrey Nice QC dan menyebutkan itu adalah FCO — singkatan dari nama Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran, yang meminta.
“Saya sangat terkejut bahwa Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran dapat mengambil tindakan itu, dan menarik sesuatu yang keluar dari organisasi penyiaran yang tampaknya independen,” kata Martin Elliott.
Martin Elliott menambahkan, hal tersebut adalah “langkah yang sangat menakutkan, dan bentuk perilaku yang mirip dengan yang dilakukan Tiongkok itu sendiri, hal tersebut adalah sangat menjengkelkan”.
Menurut Sir Geoffrey Nice QC, program tersebut akan disiarkan di program Newsnight milik BBC pada tanggal 17 Juni 2019, terdiri dari wawancara terhadap dirinya dan Dr. Jacob Lavee dari Israel. “Para saksi juga telah dilihat dan difilmkan” di program tersebut.
BBC mengatakan dalam email kepada The Epoch Times bahwa pihaknya tidak mengetahui program tersebut.
Tanggal 17 Juni 2019 adalah hari Pengadilan Tiongkok memberikan putusannya.
“Panen organ secara paksa telah dilakukan selama bertahun-tahun di seluruh Tiongkok dalam skala yang bermakna,” kata Sir Geoffrey Nice QC membacakan keputusan pada hari itu.
Presenter webinar Tom Tugendhat MP terkejut saat ia mendengar apa yang dikatakan pemerintah untuk dilakukan.
“Hal tersebut bukan sesuatu yang saya sadari, hal tersebut adalah sangat buruk pada akhir sesi yang sangat menarik,” kata Tom Tugendhat.
Beberapa anggota parlemen telah mengemukakan temuan Pengadilan Tiongkok di Parlemen.
Baru-baru ini, Lord Hunt of Kings Heath menyebutkan masalah ini di Dewan Bangsawan Inggris pada tanggal 28 Oktober.
“Meski para Menteri secara pribadi merasa simpatik, sejauh ini pemerintah Inggris hanya mengandalkan pandangan Organisasi Kesehatan Dunia bahwa Tiongkok sedang menerapkan sistem transplantasi organ yang etis dan sukarela,” katanya di Parlemen.
“Saya khawatir hal ini sama sekali tidak kredibel; faktanya adalah bahwa hal tersebut didasarkan pada penilaian oleh Tiongkok sendiri, karena menjadi jelas selama teman saya yang mulia bernama Lord Collins PQ pada tanggal 29 Juni 2020.”
Hunt berkata bahwa ia “terkejut, kaget, dan terguncang” setelah mendengar apa telah dikatakan Sir Geoffrey Nice QC.
“Saya benar-benar terkejut, terkejut, dan ngeri memikirkan Pemerintah mengutip untuk mencegah BBC menayangkan program mengenai Pengadilan Tiongkok, BBC harus segera menunjukkannya,” tulisnya dalam email ke NTD.
Baroness Northover pada tanggal 9 Juli bertanya kepada pemerintah kapan akan memberikan sanksi terahdap para pelanggar hak asasi manusia di Tiongok, mengutip penindasan terhadap Uighur, penghancuran hak asasi manusia di Hong Kong, dan kesimpulan Pengadilan Tiongkok.
Ditanya mengapa pemerintah meminta BBC untuk tidak menyiarkan program tersebut, Lord Alton dari Liverpool, yang telah berulang kali menyuarakan keprihatinannya atas pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok, berkata: “mungkin ingin mengambil hati Republik Rakyat Tiongkok,” dalam email kepada NTD.
Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran belum menjawab permintaan komentar NTD hingga dilaporkan berita ini. (vv)
Keterangan Foto : Ilustrasi Pengambilan organ secara paksa saat “donor” masih hidup. (Minghui.org)