Pada 6 Desember 2020 grup media Epoch Times menerbitkan artikel khusus editorial berjudul, “Bersihkan kekacauan, Konstitusi memberikan kekuasaan khusus kepada presiden”. Artikel menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk memulai tindakan khusus untuk mempertahankan demokrasi Amerika
Artikel “Epoch Times” pada 6 Desember menyatakan: “Penipuan besar-besaran dalam pemilu Amerika Serikat pada tahun 2020 bukan hanya tindakan untuk mencegah Donald Trump terpilih kembali sebagai presiden, tetapi juga tindakan melawan demokrasi Amerika. Inti dari sistem-serangan skala besar pada “sistem pemilu”.
Ini bukan insiden yang terisolasi, tapi penggelaran yang direncanakan dengan matang selama bertahun-tahun. Berbagai manipulasi di baliknya siap muncul. Tujuannya bukan kepresidenan, melainkan sistem demokrasi di bawah Konstitusi Amerika Serikat.
Artikel tersebut dengan tegas menunjukkan bahwa berbagai mesin pemungutan suara dan sistem perangkat lunak penghitungan suara yang digunakan dalam pemilihan ini adalah inti dari penipuan berskala besar. Di balik ini terletak despotisme digital yang diinginkan oleh para diktator termasuk Komunis Tiongkok.
Artikel menulis, “Jika Amerika tidak dapat meloloskan masalah sekali ini dan melakukan penyelidikan menyeluruh dan berskala besar terhadap berbagai sistem mesin pemungutan suara, itu sama saja dengan mengumumkan secara resmi akhir dari sistem demokrasi Amerika.”
Artikel khusus tersebut menyarankan bahwa Presiden Trump, mengikuti contoh Lincoln dan orang bijak Amerika lainnya, menggunakan Presidential Prerogative Power atau “Kekuasaan Hak Prerogatif Presiden” yang diberikan oleh Konstitusi. Secara tegas mengambil tindakan yang efektif dan mendesak untuk memperbaiki keadaan, menghentikan serangan skala besar seperti itu, dan melindungi Konstitusi Amerika Serikat. (hui)
Video Rekomendasi :