EpochTimesId – Industri dirgantara Inggris akan dihadang pembengkakan biaya pasca Brexit. Industri pesawat terbang akan mebutuhkan biaya ekstra hingga 1,5 miliar poundsterling per tahun setelah Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa dalam beberapa tahun ke depan.
“Biaya itu diantaranya akan muncul ketika perusahaan mengekspor komponen ke Uni Eropa. Sebab mereka menghadapi pemeriksaan tambahan di perbatasan,” ujar badan industri ADS Group, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters, Rabu (22/11/2017).
Inggris sedang berjuang untuk membuat kemajuan dalam negosiasi dengan Brussels dalam pengaturan untuk meninggalkan Uni Eropa dan pengaturan perdagangan. Pengaturan itu akan diberlakukan setelah Inggris meninggalkan blok tersebut pada tahun 2019, mendorong ketidakpastian dewan direksi di sektor-sektor utama seperti dirgantara.
ADS mengatakan bahwa kegagalan untuk menyetujui suatu cara untuk menyelaraskan proses bea cukai akan memiliki biaya keuangan yang berpotensi sangat besar, menetapkan kekhawatirannya dalam laporan analisa tertulis ke komisi penyelidikan parlemen mengenai dampak Brexit terhadap industri ini.
“Sekitar £ 10 miliar ekspor tahunan sektor kedirgantaraan ditargetkan untuk Uni Eropa. Namun pemeriksaan meningkat di perbatasan, jika proses pabean tidak dapat diselaraskan, dapat menghasilkan biaya tambahan 1,5 miliar poundsterling untuk sektor kedirgantaraan Inggris,” kutip Reuters dari dokumen tersebut, yang dikeluarkan oleh komite parlemen.
Inggris mengatakan bahwa pihaknya menginginkan perdagangan bebas dengan Uni Eropa setelah Brexit dan telah menggarisbawahi rezim bea cukai potensial. Namun perundingan rinci dengan UE belum dimulai karena perundingan umum terjebak dalam fase awal yang berfokus pada persyaratan keluar.
“Biaya tambahan bisa berdampak negatif pada keputusan investasi masa depan,” kata Rachel Reeves, pemimpin komite bisnis parlemen.
“Itu sangat mengkhawatirkan dan beresiko membuat industri dirgantara kita kurang kompetitif dan menaikkan biaya pada saat yang sangat penting bagi perekonomian kita.”
Pembuat pesawat Airbus, Boeing, dan Bombardier semuanya beroperasi di Inggris. Pabrik aerospace di Inggris sering menjadi bagian dari rantai pasokan internasional yang kompleks. (waa)