oleh Li Lan
Konferensi Perubahan Iklim PBB di Skotlandia telah memasuki hari ketiga. Para pemimpin global telah mencapai kesepakatan besar dalam upaya melindungi hutan dan mengurangi emisi metana. Presiden AS Biden secara terbuka mengkritik ketidakhadiran Xi Jinping
Presiden AS Biden saat di KTT perubahan Iklim mengatakan : “Saya pikir ini adalah kesalahan besar. Terus terang, bagi Tiongkok, ketidakhadiran (Xi Jinping) adalah kesalahan besar”.
Pada 2 November, Presiden AS Biden secara terbuka mengkritik pemerintahan Xi Jinping karena tidak memberikan kontribusi apa pun untuk memerangi perubahan iklim.
“Mereka (Partai Komunis Tiongkok) telah kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi rakyat semua negara dan semua orang yang menghadiri KTT iklim ini”, katanya.
Biden dalam pertemuan meja bundar yang membicarakan topik ‘Membangun Kembali Dunia Lebih Baik’ sebelumnya menegaskan kembali bahwa negara-negara harus bertransformasi ke ekonomi hijau dan pertama-tama harus mempertimbangkan masalah iklim ketika berinvestasi dalam proyek. Biden mengatakan bahwa negara-negara Barat akan menyediakan program yang lebih aktif dalam mendukung infrastruktur di negara berkembang, tak lain untuk menggantikan program yang menjebak negara-negara ini ke dalam perangkap utang dan korupsi. Hal ini membuat orang tidak bisa tidak langsung menghubungkan dengan inisiatif OBOR komunis Tiongkok.
Presiden AS Biden mengatakan : “Demokrasi masih merupakan cara terbaik untuk mencapai hasil”.
Pada hari itu, KTT Iklim PBB mencapai dua kesepakatan besar.
Para pemimpin dari 122 negara telah berikrar untuk mengakhiri deforestasi pada tahun 2030 yang membuat 85% hutan di dunia menjadi gundul.
Selain itu, lebih dari 100 negara telah menandatangani perjanjian yang isinya berjanji untuk mengurangi emisi metana sebesar 30% dalam 30 tahun ke depan mulai tahun 2020. Tetapi komunis Tiongkok sebagai negara penghasil gas rumah kaca utama, belum berpartisipasi. Metana dianggap sebagai gas rumah kaca terbesar kedua setelah karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan bumi.
Xi Jinping dalam pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September tahun ini, menjanjikan emisi karbon dioksida daratan Tiongkok akan diusahakan mencapai puncak penurunannya pada tahun 2030, dan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan : “Ketika Anda mendengar janji Xi Jinping, pertanyaannya yang kemudian muncul adalah, bagaimana sebelum itu (pelaksanaannya sebelum mencapai puncak) ? Karena itulah masalah sebenarnya, dan ini yang perlu kita diskusikan dengan Beijing. (sin)