oleh Ye Enjie
Melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok, para industriawan Korea Selatan khawatir terhadap dampak dari ketergantungan mereka yang tinggi pada impor komoditas dari Tiongkok. Media Korea Selatan mengimbau perusahaan agar segera mendiversifikasi sumber impor agar tidak terseret oleh masalah pemerintah Tiongkok.
Data resmi yang dipublikasikan Korea Selatan menunjukkan bahwa meskipun ekspor terus tumbuh pada Januari, tetapi defisit perdagangan masih saja melebar. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa, risiko signifikan yang dihadapi oleh ekonomi Korea Selatan adalah karena perlambatan ekonomi Tiongkok dan dampak lonjakan kasus COVID-19.
Pada 19 Januari media ‘The Korea Times’ menerbitkan sebuah editorial yang menyebutkan bahwa, Korea Selatan lebih rentan terhadap melemahnya ekonomi Tiongkok daripada negara lain.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Hyundai Research Institute di Korea Selatan, dikatakan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Korea Selatan dapat menurun sebesar 0,5% ketika tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok turun 1%.
Menurut laporan media Korea tersebut, bahwa lebih 80% dari 1.850 jenis bahan dan produk di Korea Selatan adalah berasal dari Tiongkok. Industri khawatir bahwa selain ketergantungan jangka panjang yang tinggi pada produksi baja Tiongkok, industri petrokimia dan alat berat, industri semikonduktor, display, baterai dan industri lainnya yang bernilai tambah tinggi juga telah mendirikan basis produksi di daratan Tiongkok. Semua industri besar Korea Selatan ini terlibat, sehingga tidak menutup kemungkinan krisis di Tiongkok akan berpengaruh besar terhadap ekonomi Korea Selatan.
‘The Korean Times’ menyerukan agar pemerintah Korea Selatan dan perusahaannya, segera merumuskan langkah-langkah khusus untuk mendiversifikasi sumber impor bahan baku dan komponen, mengingat risiko pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang semakin serius.
Selain itu juga mengimbau perusahaan Korea Selatan agar menjelajahi pasar ekspor baru di seluruh dunia untuk mengurangi ketergantungan yang berlebihan terhadap Tiongkok. (hui)