Li Lan – New York
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin diberi wewenang untuk menggunakan pasukan di luar negeri, banyak negara Barat memberlakukan sanksi terhadap Rusia. Partai Komunis Tiongkok sedang menghadapi situasi yang memalukan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada 22 Februari bahwa Perjanjian Minsk, perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada tahun 2014 oleh otoritas Ukraina dan perwakilan dari dua wilayah separatis Donetsk dan Luhansk di wilayah berbahasa Rusia di tenggara Ukraina, dibatalkan.
Sehari sebelumnya, Rusia mengumumkan pengakuan kedaulatan kedua wilayah. Dewan Federasi Rusia menyetujui penggunaan pasukan Putin di luar negeri.
Putin berkata : “Pertama-tama, setelah pertemuan saya tidak mengatakan bahwa pasukan kita akan langsung pergi ke sana. Kedua, biasanya tidak mungkin untuk memprediksi kemungkinan tindakan, tergantung pada bagaimana situasi di lapangan berkembang.”
Rusia dan dua zona independen Ukraina timur selalu mengatakan bahwa pasukan Ukraina melepaskan tembakan ke daerah itu dan bermaksud melancarkan serangan, yang menyebabkan eskalasi situasi di Donbas.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Selasa 22 Februari, bahwa angkatan bersenjata dari dua zona independen melakukan 80 penembakan di wilayah yang dikendalikan oleh Ukraina pada hari itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan seruan untuk pasukan cadangan, tetapi belum mengeluarkan perintah mobilisasi para tentara.
Hongaria juga mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina. Tujuannya untuk melaksanakan misi kemanusiaan dan melindungi perbatasan.
Menanggapi eskalasi dari situasi di perbatasan Rusia-Ukraina, pemerintah Jerman mengumumkan bahwa mereka akan membekukan proyek Nord Stream 2 bekerja sama dengan Rusia.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht memeriksa pasukan yang ditempatkan di Lituania pada 22 Februari. Ia mengatakan bahwa Jerman sedang mengevaluasi penambahan pasukan ke Lituania dan sayap timur NATO.
Inggris mengumumkan sanksi terhadap lima bank Rusia, termasuk Bank Rusia, Bank Pembangunan dan Rekonstruksi Laut Hitam, dan tiga pengusaha Rusia.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan dukungan penuh untuk perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional.
Stoltenberg berkata : “Kami akan terus memberikan Ukraina dukungan politik yang kuat. Sekutu menyediakan peralatan untuk membantu Ukraina mempertahankan diri, serta memberikan dukungan keuangan berkelanjutan.”
Uni Eropa mengumumkan paket sanksi terhadap Rusia, termasuk wilayah Donbas, menyusul pertemuan khusus para menteri luar negeri Uni Eropa mengenai situasi di Ukraina.
Presiden Komisi Eropa, von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dalam sebuah pernyataan bersama bahwa, gelombang pertama sanksi akan membatasi akses pemerintah Rusia ke pasar modal dan keuangan Uni Eropa
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada konferensi pers pada Selasa 22 Februari, bahwa tindakan Rusia menunjukkan bahwa invasi ke Ukraina telah dimulai. Dia mengizinkan peningkatan penyebaran pasukan AS di Eropa Timur dan Laut Baltik. Saat ini, Amerika Serikat memiliki sekitar 90.000 tentara di Eropa.
Biden berkata : “Kami tidak berniat berperang dengan Rusia. Namun, kami ingin mengirim pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat akan bekerja dengan sekutu kami untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO dan menghormati komitmen kami kepada NATO.”
Biden juga mengumumkan sanksi baru — memutus akses otoritas Rusia ke pembiayaan di Barat.
Biden berkata : “Kami memberlakukan blokade sanksi terhadap dua lembaga keuangan besar Rusia, termasuk VEB dan bank militer Rusia. Kami memberlakukan sanksi menyeluruh pada utang negara Rusia.”
Pada saat yang sama, Biden juga mengakui bahwa sanksi terhadap Rusia, akan memungkinkan warga Amerika Serikat menyaksikan harga minyak naik dalam beberapa bulan ke depan.
Mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, tidak akan pernah ada krisis Ukraina jika dia menjadi presiden. Kebijakan pemerintahan Biden untuk membatasi energi tradisional telah membuat harga minyak semakin tinggi, membuat Rusia semakin kaya, dan memberi Putin untung.
JPMorgan memperingatkan bahwa harga minyak mentah bisa mencapai $ 120 atau bahkan $ 150 per barel, jika ekspor Rusia dibatasi.
Selain itu, pihak berwenang partai Komunis Tiongkok menyatakan dukungan mereka untuk Rusia dan penentangan mereka terhadap NATO selama Olimpiade Musim Dingin Beijing. Beijing meminta semua pihak untuk menahan diri dalam menghadapi sanksi bersama terhadap Rusia oleh Barat.
Komentator Heng He menilai jika Rusia menginvasi Ukraina secara lebih komprehensif, akan sulit bagi partai Komunis Tiongkok untuk secara langsung mendukung Rusia. Meskipun PKT dan Rusia baru saja mengeluarkan pernyataan bersama, yang merupakan aliansi resmi pertama dengan Rusia, mereka sekarang masih tidak ingin berkonfrontasi secara langsung dengan Amerika Serikat dan Eropa. (hui)