Home Blog

33 Tahun Kemudian, Pembantaian di Lapangan Tiananmen Masih Penting bagi Dunia

Dorothy Li

Tanggal 3 Juni 1989, adalah malam berdarah bagi para pengunjuk rasa mahasiswa pro-demokrasi. Kala itu, tank-tank meluncur menuju ke Lapangan Tiananmen, Beijing untuk memusnahkan orang-orang dan apapun di jalanan. Gas air mata dan peluru tajam membanjiri alun-alun.

Para pengunjuk rasa yang panik menyandarkan tubuh-tubuh yang lemas ke sepeda, bus, dan ambulans untuk mengangkut mereka pergi. Ribuan pengunjuk rasa tak bersenjata diperkirakan tewas.

Pembunuhan massal tersebut mengejutkan dunia. Sebagai tanggapan, kala itu Presiden AS George H.W. Bush mengutuk pembantaian tersebut. Kemudian menangguhkan pengiriman senjata ke Tiongkok dan memberlakukan beberapa sanksi.

“Tapi mereka segera beralih,” kata Li Hengqing, mantan pemimpin mahasiswa 1989 yang sekarang tinggal di Washington. Li menunjukkan bahwa sebagian besar sanksi langsung dicabut dan hubungan ekonomi kembali dilanjutkan.

“Kebetulan saya percaya bahwa kontak komersial telah memimpin, pada esensinya adalah pencarian lebih banyak terhadap kebebasan ini,” kata Bush pada konferensi pers yang diadakan sehari setelah pembantaian Tiananmen. 

“Saya pikir karena orang memiliki insentif komersial, apakah itu di Tiongkok atau  sistem totaliter lainnya, langkah menuju demokrasi menjadi lebih tak terhindarkan,” katanya. 

Teori itu digambarkan  “sangat konyol,” kata Yuan Hongbing, seorang cendikiawan Tiongkok yang kemudian diskors dari tugasnya karena berpartisipasi dalam aksi protes Tiananmen. Ia mengatakan kebijakan keterlibatan Washington dengan Tiongkok menguntungkan PKT. Bahkan, membantu rezim komunis mengumpulkan kekuatan ekonomi selama tiga dekade. 

“[Respon] Barat menguatkan PKT,” kata Chen Weijian, seorang komentator Tiongkok yang meninggalkan daratan Tiongkok ke Selandia Baru dua tahun setelah tindakan keras Tiananmen.

Setelah 33 tahun, “pembangunan ekonomi tak mengarah ke Tiongkok yang bebas,” kata Chen, yang merupakan pendiri majalah pro-demokrasi Tiongkok dan diselidiki karena mendukung demonstrasi 1989. Sebaliknya, PKT berusaha menggunakan kekuatan ekonomi untuk “mengubah aturan komunitas internasional” dan mengekspor model kontrol penindasannya ke seluruh dunia.

Chen mengutip percakapan antara Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.

Selama pidato baru-baru ini di kelas kelulusan Akademi Angkatan Laut, Biden mengatakan bahwa Xi mengatakan kepadanya bahwa demokrasi akan jatuh dan “otokrasi akan menjalankan dunia.”

“Ketika dia menelepon saya untuk memberi selamat kepada saya pada malam pemilihan, dia mengatakan kepada saya apa yang dia katakan berkali-kali sebelumnya,” kata Biden pada 27 Mei, merujuk pada Xi. 

“Dia berkata, ‘Demokrasi tidak dapat dipertahankan di abad ke-21. Otokrasi akan menjalankan dunia. Mengapa? Hal-hal berubah begitu cepat. Demokrasi membutuhkan konsensus, dan itu membutuhkan waktu, dan Anda tidak punya waktu.’

“Dia salah,” kata Biden.

Disensor di Tiongkok

Hong Kong, sebagai tempat terakhir untuk memperingati para korban pembantaian 1989 di pulau yang dikuasai PKT, melarang peringatan massal sejak tiga tahun lalu, dengan alasan pandemi, di tengah pengekangan kebebasan Hong Kong yang lebih luas di tangan rezim komunis.

Para pemimpin kelompok di balik acara nyala lilin tahunan  ditahan setelah didakwa melakukan subversi di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan PKT. Mereka termasuk di antara lebih dari 150 orang yang  didakwa atau dihukum berdasarkan Undang-Undang kejam yang telah digunakan untuk menghapus perbedaan pendapat di pusat demokrasi yang pernah berkembang pesat.

Pada peringatan tahun ini, puluhan polisi berpatroli di Victoria Park, tempat acara penyalaan lilin tahunan  yang pernah digelar sebelumnya.

Di daratan Tiongkok, aksi protes Lapangan Tiananmen, sebuah gerakan dipimpin oleh pemuda yang mengadvokasi reformasi demokrasi, masih merupakan topik yang tabu. Sampai hari ini, rezim partai komunis Tiongkok tidak akan mengungkapkan jumlah atau nama mereka yang terbunuh akibat kekejamannya. 

Rezim mencoba untuk menghapus semua kenangan pembantaian berdarah dengan menghapus setiap penyebutan peristiwa dari internet negara. Lebih parah lagi, kerap menekan para kerabat korban untuk memastikan agar mereka tetap bungkam. Akibatnya, generasi muda Tionghoa tidak menyadari apa yang terjadi pada malam itu.

Meskipun rezim terus menekan kenangan pada hari itu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat akan “terus berbicara dan mempromosikan akuntabilitas atas kekejaman rezim Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusianya termasuk yang terjadi di Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet.”

“Kepada rakyat Tiongkok dan mereka yang terus menentang ketidakadilan dan mencari kebebasan, kami tidak akan melupakan 4 Juni,” katanya dalam pernyataan 3 Juni.

Pandemi

Tahun ini, Lapangan Tiananmen dilockdown beberapa minggu sebelum 4 Juni, sebagai  langkah pencegahan pandemi di bawah kebijakan “nol-COVID” rezim. 

Pendekatan kejam, yang dimaksudkan untuk menghilangkan setiap kasus infeksi dalam komunitas dengan memberlakukan lockdown dan karantina wajib, menyebabkan terjadinya kekurangan makanan dan penundaan perawatan medis bagi jutaan orang yang dilockdown di seluruh Tiongkok. 

“[PKT] ingin mengendalikan virus melalui pendekatan yang tidak menghormati hak asasi manusia, yang sama seperti yang dilakukan pada 4 Juni,” kata Chen.

Bagi Chen, kasus Li Wenliang, seorang dokter yang termasuk orang pertama memperingatkan tentang wabah COVID-19 awal di Wuhan, adalah alarm bagi dunia tentang bagaimana penindasan PKT dapat mempengaruhi mereka. Dokter tersebut ditegur oleh polisi pada Januari 2020 ketika pihak berwenang meremehkan tingkat keparahan wabah. Li kemudian meninggal dunia karena virus.

Chen mengatakan pandemi saat ini akan berbeda jika rezim tidak menyensor whistleblower dan pihak lain yang mencoba membunyikan alarm. “Akhirnya dunia mulai memahami PKT sekarang.”

Luo Ya dan Eva Fu berkontribusi pada laporan ini.

Kebakaran Terburuk dalam 30 Tahun di Jepang Berlangsung Lebih dari Sepekan, Kini Hujan Mulai Turun

EtIndonesia.  Kebakaran hutan yang terjadi di Kota Ōfunato, Prefektur Iwate, Jepang timur laut, sejak 26 Februari lalu telah menghanguskan lebih dari 2.000 hektare lahan. Saat ini, seorang pria dilaporkan meninggal dunia karena tidak sempat menyelamatkan diri.

Beruntung, sejak 5 Maret dini hari, salju mulai turun di Kota Ōfunato, yang kemudian berubah menjadi hujan. Hingga pukul 11.00 pagi pada 5 Maret, jumlah curah hujan telah mencapai 4,5 mm. 

Jika hujan terus turun hingga puluhan milimeter, air akan meresap ke dalam tanah dan membantu memadamkan api yang masih membara di bawah permukaan, sehingga dapat mempercepat proses pemadaman.

Pemerintah Jepang memperkirakan bahwa kebakaran ini akan melampaui skala kebakaran hutan di Hokkaido pada tahun 1992. Hingga saat ini, lebih dari 4.500 warga telah menerima perintah evakuasi, dan Pasukan Bela Diri Jepang telah mengerahkan helikopter besar untuk melakukan pemadaman dari udara.

Kota Ōfunato merupakan salah satu wilayah yang paling parah terdampak gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011, yang menyebabkan sekitar 500 orang meninggal atau hilang, serta menghancurkan banyak rumah akibat gelombang tsunami. Kini, kota ini kembali dilanda bencana.

Penyebab utama kebakaran hutan yang terus meluas adalah kombinasi daun kering, cuaca kering berkepanjangan, serta angin kencang. 

Curah hujan di wilayah tersebut selama  Februari hanya 2,5 mm, atau hanya 6% dari rata-rata tahunannya. 

Saat ini, beberapa perusahaan dan bisnis perikanan di kawasan itu terpaksa menghentikan operasional, dan masih belum diketahui kapan mereka bisa kembali beroperasi. (Hui)

Demikian laporan terbaru dari NTD Jepang

Eropa Gelar KTT Darurat Lagi, Mark Rutte: NATO Tetap Kokoh

EtIndonesia. Pada Kamis (6 Maret), para pemimpin negara-negara Eropa menggelar KTT darurat di Brussel untuk membahas penguatan pertahanan Eropa dan bantuan lebih lanjut bagi Ukraina. Setelah pertemuan ini, NATO serta para pemimpin utama Eropa menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pertahanan melalui tindakan nyata.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa Uni Eropa akan mengalokasikan 800 miliar euro dalam investasi pertahanan.

“Rencana Re-arm Eropa menyediakan hingga 800 miliar euro untuk investasi pertahanan. Rencana ini memberi negara anggota ruang fiskal untuk berinvestasi dalam pertahanan, termasuk dalam industri pertahanan Ukraina.”

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, menegaskan bahwa selain meningkatkan anggaran pertahanan Eropa, dukungan dari Amerika Serikat tetap krusial.

“Kita harus memastikan bahwa dukungan Amerika tetap berlanjut dalam beberapa bulan dan tahun mendatang, karena pertahanan Ukraina juga bergantung pada mereka.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, dalam konferensi pers bersama menyatakan bahwa baik Presiden Trump maupun pemerintah AS tetap berkomitmen terhadap NATO.

“Hubungan dan kemitraan transatlantik tetap menjadi fondasi aliansi kita. Presiden Trump telah menegaskan komitmen Amerika terhadap NATO, serta harapannya agar Eropa meningkatkan pengeluaran pertahanannya.”

Norwegia juga mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan bantuan finansial bagi Ukraina dan menaikkan anggaran pertahanannya.

Di saat yang sama, Menteri Luar Negeri Swedia, Stina Gard, mengatakan bahwa Swedia akan ikut serta dalam operasi patroli udara NATO di Polandia, guna melindungi jalur logistik yang mendukung Ukraina.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan bahwa mereka akan mengirim drone serang canggih ke Ukraina, serta telah menandatangani kontrak senilai 30 juta pound sterling dengan perusahaan pertahanan AS, Anduril Industries, untuk memproduksi drone militer tersebut.

Terkait langkah-langkah pertahanan Eropa ini, Kremlin bereaksi keras terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang perluasan payung nuklir untuk melindungi sekutu Eropa.

“Dapat dipastikan bahwa Prancis lebih banyak berpikir tentang perang, dan ingin melanjutkan perang,” ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Laporan dari New Tang Dynasty Television, disusun oleh Zhao Fenghua.

Saat Peretas PKT yang Menjadikan Epoch Times Sebagai Target Utama Serangannya Jadi Buronan FBI

Pada  Rabu (5 Maret), pengadilan federal Amerika Serikat mengumumkan beberapa dakwaan yang menuduh 12 warga negara Tiongkok terlibat dalam aksi peretasan berbahaya. Serangan ini menargetkan beberapa perusahaan dan individu, termasuk Epoch Times Media Group.

EtIndonesia.  Menurut dakwaan yang diumumkan oleh Departemen Kehakiman AS pada  Rabu, delapan karyawan Anxun Information Technology Co., Ltd. (i-Soon) dan dua pejabat Kementerian Keamanan Publik Partai Komunis Tiongkok (PKT) diduga telah melakukan peretasan skala besar dari tahun 2016 hingga 2023. 

Mereka menyerang akun email, ponsel, server, dan situs web di luar negeri untuk mengumpulkan informasi sensitif yang kemudian diberikan kepada pemerintah PKT dengan imbalan bayaran besar. 

Data menunjukkan bahwa perusahaan ini meraup pendapatan puluhan juta dolar melalui aksi peretasan ini.

BACA JUGA : AS Mendakwa 12 Peretas dan Pejabat Tiongkok atas Operasi Siber yang Targetnya Termasuk The Epoch Times

Selain itu, dua anggota kelompok peretas yang dikenal sebagai Advanced Persistent Threat 27 juga dituduh melakukan peretasan sejak tahun  2013. Mereka mengeksploitasi kerentanan jaringan, menginstal perangkat lunak berbahaya seperti PlugX Trojan, dan secara terus-menerus mengakses serta menjual data yang diperoleh kepada Kementerian Keamanan Negara dan Kementerian Keamanan Publik PKT melalui perusahaan Anxun.

Menurut laporan Epoch Times, Biro Investigasi Federal (FBI) menghubungi mereka sebelum dakwaan diumumkan dan menyatakan bahwa Epoch Times Media Group adalah salah satu korban utama serangan peretasan ini.

Korban lainnya termasuk para pembangkang Tiongkok di AS, sebuah organisasi keagamaan besar di Amerika, kelompok hak asasi manusia, beberapa media berita, serta berbagai lembaga pemerintah federal dan negara bagian di AS.

Setelah dakwaan diumumkan, CEO Epoch Times, Janice Trey, menyatakan bahwa pemerintah PKT telah menargetkan media mereka selama lebih dari 20 tahun dalam kampanye represi lintas negara. Dia berharap kejahatan ini bisa diungkap dan pelaku dihukum. Ia juga menekankan bahwa Epoch Times menjadi target utama Beijing karena tetap teguh dalam melaporkan kebenaran, terutama mengungkap isu-isu yang enggan dilaporkan oleh media lain.

Departemen Kehakiman AS menyoroti bahwa Kementerian Keamanan Negara dan Kementerian Keamanan Publik PKT menggunakan jaringan luas perusahaan swasta dan kontraktor untuk melakukan serangan siber serta pencurian informasi.

 Dengan cara ini, mereka berusaha menutupi keterlibatan langsung pemerintah PKT, yang pada akhirnya menimbulkan ancaman serius terhadap masyarakat dan keamanan nasional Amerika Serikat. (Hui)

Zelenskyy Hadiri KTT Darurat Uni Eropa, Presiden Macron Berencana Lindungi Eropa dengan Senjata Nuklir

EtIndonesia. Di tengah keputusan Washington untuk menghentikan bantuan militer dan intelijen ke Ukraina, serta upayanya membangun kembali hubungan dengan Moskow demi mendorong proses perdamaian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tiba di Brussel pada Kamis (6 Maret) untuk menghadiri KTT darurat Uni Eropa. Pertemuan ini membahas bantuan lebih lanjut untuk Ukraina dan cara meningkatkan pertahanan Eropa sendiri.

Dalam KTT khusus yang berlangsung di Brussel, para pemimpin negara Eropa bertemu dengan Zelensky untuk membahas dukungan bagi Ukraina di tengah penghentian bantuan AS, serta langkah-langkah peningkatan pertahanan Uni Eropa.

Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, menyatakan:  “Ukraina bisa mengandalkan Jerman. Bagi kami, yang terpenting saat ini adalah mencari solusi menghadapi perubahan internasional dan tetap tenang. Situasinya serius, dan kita perlu bertindak dengan tegas serta bijaksana.”

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan:  “Hari ini di Eropa, kami senang mendapat dukungan berkelanjutan dari para pemimpin Eropa.”

Dalam KTT tersebut, para pemimpin Eropa membahas peningkatan anggaran pertahanan Uni Eropa dan bantuan bagi Ukraina. Komisi Eropa mengusulkan rencana “Re-armament of Europe” (Persenjataan Kembali Eropa), yang melibatkan alokasi dana hingga 800 miliar euro (setara dengan 860 miliar dolar AS) untuk memperkuat pertahanan Eropa dan Ukraina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa setelah Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian damai, tentara Eropa siap ditempatkan di Ukraina. Namun, ia menegaskan bahwa untuk saat ini, pasukan Eropa tidak akan ikut bertempur atau dikirim ke garis depan.

Macron juga menyebut bahwa Prancis siap berdiskusi dengan sekutu Eropa mengenai perluasan perlindungan nuklirnya. Saat ini, hanya Inggris dan Prancis yang memiliki senjata nuklir di Eropa.

Presiden Lituania, Gitanas Nausėda, mengatakan:  “Payung perlindungan nuklir akan menjadi pencegah yang sangat kuat terhadap Rusia. Kita harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperkuat ketahanan kita, terutama di sayap timur Uni Eropa.”

Pada hari yang sama, Kremlin menanggapi bahwa rencana Macron terkait perlindungan nuklir Eropa bersifat konfrontatif. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyatakan keberatan atas usulan Prancis untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian Eropa ke Ukraina.

Saat ini, Prancis dan Inggris tengah merancang proposal rencana perdamaian dengan Ukraina, yang dikabarkan dapat diajukan ke AS dalam beberapa hari ke depan. (Hui)

Sumber ; NTDTV.com

Trump Tunda Tarif untuk Meksiko dan Kanada, Fentanyl Tetap Jadi Isu Kunci

EtIndonesia. Pada Kamis (6 Maret), Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk memberikan pembebasan tarif selama sebulan bagi semua barang dari Meksiko dan Kanada di bawah Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).

Trump menyatakan bahwa menghentikan aliran masuk obat terlarang fentanyl ke AS adalah salah satu faktor utama dalam kebijakan perangnya terhadap tarif. Hingga saat ini, Trump mengakui upaya Meksiko, tetapi menganggap Kanada belum berbuat cukup. 

Jurnalis NTDTV, Tao Ming, dari Gedung Putih melaporkan, “Pada hari Kamis, setelah berbicara dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, Presiden Trump memutuskan untuk menunda tarif bagi Meksiko selama satu bulan. Pada sore harinya, ia juga mengumumkan penundaan sebagian tarif untuk Kanada. Gedung Putih menyatakan bahwa peningkatan tarif AS bertujuan untuk membendung penyelundupan fentanil dan mengurangi kematian warga Amerika. Trump berjanji untuk menyelesaikan masalah ini.”

Pada hari yang sama, Trump mengumumkan melalui media sosial bahwa setelah berdiskusi dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, ia setuju untuk membebaskan semua barang Meksiko dari tarif di bawah USMCA hingga 2 April.

Pada 2 April juga bertepatan dengan hari di mana Trump berencana memberlakukan tarif yang setara untuk semua negara di dunia. Dalam konferensi pers, Sheinbaum menyebut percakapannya dengan Trump sebagai pembicaraan yang “sangat menghormati satu sama lain.”

 “Saya mengatakan kepadanya bahwa kami telah mencapai hasil, Presiden Trump. Jika Anda mengenakan tarif sekarang, bagaimana kita bisa terus bekerja sama? Bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah yang juga merugikan rakyat Meksiko?,” kata Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum. 

Sheinbaum menjelaskan bahwa upaya Meksiko dalam mengurangi penyelundupan fentanil dan imigrasi ilegal ke AS telah mendapat pengakuan dari Trump.

 “Hanya dalam Februari, jumlah fentanyl yang disita di perbatasan AS-Meksiko telah berkurang sebesar 41,55%. Kami telah memutuskan untuk menempatkan 10.000 penjaga perbatasan, dan hasil pemeriksaan bea cukai menunjukkan efektivitas yang nyata,” ujarnya. 

Keputusan Trump ini berarti bahwa hingga 2 April, AS tidak akan mengenakan tarif 25% untuk barang impor dari Kanada di bawah perjanjian perdagangan Amerika Utara. Ini adalah kedua kalinya Trump menunda kenaikan tarif bagi dua mitra dagang terbesarnya.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt berkata : “Kami telah berdiskusi dengan tiga produsen mobil utama dan akan memberikan pembebasan tarif selama sebulan untuk semua kendaraan yang diimpor di bawah USMCA.”

Hanya sehari sebelumnya, yakni pada hari kedua sejak kebijakan tarif mulai berlaku, AS mengumumkan penundaan tarif kendaraan dari Kanada dan Meksiko selama sebulan. Kini, kebijakan tersebut kembali diperbarui dengan perubahan yang cepat, membuat dunia keuangan dan para pemimpin bisnis sulit untuk bereaksi tepat waktu.

Namun, pembebasan tarif AS terhadap semua barang impor dari Kanada dibuat setelah revisi kebijakan. Sebelumnya, Kanada mengumumkan tarif balasan sebesar 25% terhadap barang-barang AS, dan percakapan antara Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dengan Trump juga memicu ketidakpuasan Trump. Menurut Trump, Kanada masih belum melakukan cukup banyak untuk mencegah fentanil masuk ke AS. (Hui)

Laporan oleh jurnalis NTDTV, Tao Ming, Ren Hao, dan Yi Jing, dari Gedung Putih, AS.

Lebih dari 50 Orang Menjadi Korban! Seorang Pria Tiongkok Generasi Hartawan Kedua Dihukum karena 28 Kejahatan Termasuk Pemerkosaan di Inggris

Sebuah kasus pelecehan seksual yang mengejutkan dunia akhirnya mendapatkan putusan di pengadilan Inggris. Pada Rabu (5 Maret 2025), Pengadilan Kriminal London memutuskan bahwa seorang mahasiswa asal Tiongkok berusia 28 tahun terbukti melakukan 11 kasus kekerasan seksual dengan total korban mencapai 10 orang. Namun, polisi Inggris memperkirakan jumlah korban sebenarnya bisa melebihi 50 orang. 

Jika terbukti, kasus ini akan menjadi salah satu kejahatan seksual terbesar dalam sejarah Inggris.

Polisi Inggris:  “Baik, saya menangkap Anda atas tuduhan pemerkosaan karena Anda diduga telah melakukan kekerasan seksual terhadap seorang wanita di lokasi ini pada 14 November tahun lalu.”

EtIndonesia. Pada Januari tahun lalu, seorang mahasiswa Tiongkok bernama Zhenhao Zou ditangkap di apartemennya di London atas tuduhan pemerkosaan.  Kini, Pengadilan Kriminal London telah memutuskan bahwa pria berusia 28 tahun ini terbukti bersalah atas 11 kasus pemerkosaan. Putusan hukuman akan diumumkan pada bulan Juni.

Juri menemukan bahwa antara tahun 2019 hingga 2023, Zou melakukan pemerkosaan terhadap 3 wanita di London dan 7 wanita lainnya di Tiongkok. Namun, polisi menduga jumlah korban sebenarnya bisa lebih dari 50 orang.

Polisi Metropolitan London:  “Meskipun kami telah mengidentifikasi dua korban, masih ada delapan korban lain yang Zou perkosa yang belum teridentifikasi. Selain itu, kami percaya masih ada lebih banyak korban yang belum teridentifikasi atau belum berbicara dengan kami.”

Polisi juga menemukan sejumlah besar obat-obatan terlarang, obat bius (rape drug), serta beberapa kamera tersembunyi di apartemennya. Dari banyaknya rekaman kejahatan yang Zou simpan, polisi memperkirakan bahwa setidaknya ada 50 wanita yang menjadi korban.

Awalnya, Zou menghadapi 35 dakwaan, namun pengadilan telah menjatuhkan vonis bersalah atas 11 kasus pemerkosaan, 1 kasus penyekapan ilegal, serta beberapa kasus lain seperti mengintip, memiliki bahan kimia terlarang untuk melakukan kejahatan, dan memiliki materi pornografi ekstrem. Total, ia dijatuhi hukuman atas 28 kasus kejahatan.

Kasus ini mendapat perhatian luas dari media di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Berdasarkan dokumen pengadilan, Zou berasal dari Guangdong, Tiongkok. Ayahnya bekerja di sebuah perusahaan milik negara Tiongkok, sementara ibunya adalah seorang guru. Zou diketahui tinggal di apartemen mewah di London dengan biaya sewa mencapai 4.000 poundsterling per bulan. (Hui)

Laporan oleh NTD Asia-Pacific TV, Chen Huimo dan Zhang Qiling.

AS dan Ukraina Akan Bertemu di Arab Saudi Pekan Depan, Dubes Ukraina di Inggris Kritik AS

EtIndonesia. Penangguhan dukungan AS terhadap Ukraina membuat Eropa khawatir. Utusan khusus AS untuk konflik Rusia-Ukraina menyatakan bahwa pemulihan bantuan tergantung pada Presiden Zelenskyy. Sementara itu, utusan khusus Timur Tengah dari mantan Presiden AS, Donald Trump, mengonfirmasi bahwa perwakilan AS dan Ukraina akan bertemu di Arab Saudi pekan depan. Namun, pernyataan Duta Besar Ukraina untuk Inggris memperkeruh prospek dialog antara kedua pihak.

Setelah AS menangguhkan berbagi intelijen dengan Ukraina, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, yang sedang mengunjungi Berlin pada 6 Maret, mengatakan bahwa mereka belum menerima rincian keputusan AS tersebut. Namun, Ukraina mulai mencari alternatif, termasuk mengajukan permintaan bantuan kepada Jerman.

Menteri Pertahanan Prancis, Sébastien Lecornu, menyatakan bahwa Prancis memiliki sumber daya intelijen yang dapat membantu Ukraina.

Utusan khusus AS untuk konflik Rusia-Ukraina, Keith Kellogg, dalam acara think tank di Washington pada 6 Maret, menyatakan bahwa tanggung jawab ada di tangan Zelenskyy. Ia menekankan bahwa pemulihan dukungan AS tergantung pada tindakan pemerintah Ukraina.

 “Presiden telah dengan jelas menyatakan bahwa dia akan mengambil segala langkah untuk mengakhiri perang ini. Kerja sama dalam sektor mineral penting merupakan bagian utama dari upaya negosiasi dengan Ukraina. Presiden Trump menangani diplomasi melalui pendekatan transaksi, di mana faktor ekonomi menjadi dasar dan penggerak utama. Ini adalah model ‘diplomasi transaksi’ berdasarkan prinsip ‘America First’ dari Presiden Trump,” ujar Utusan AS untuk Konflik Rusia-Ukraina, Keith Kellogg:

Minggu lalu, saat berkunjung ke Gedung Putih, Zelenskyy awalnya dijadwalkan menandatangani kerangka kerja ekonomi AS-Ukraina. Namun, ia tidak setuju dengan cara AS mendorong gencatan senjata dengan Rusia, sehingga terjadi perdebatan dengan Trump. Namun, pada Selasa (4 Maret), Zelenskyy mengubah sikapnya dan secara terbuka berterima kasih kepada Trump atas bantuan persenjataan dan dukungan jangka panjang bagi Ukraina. Ia juga menyatakan kesediaannya untuk segera menandatangani perjanjian dengan AS.

Tim AS dan Ukraina pun kembali membuka jalur komunikasi. Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andrii Yermak, mengunggah pernyataan bahwa ia telah berbicara dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Mike Waltz, dan kedua tim akan segera mengadakan pertemuan.

Utusan Khusus Timur Tengah Trump, Steve Witkoff mengonfirmasi Pertemuan di Arab Saudi:  “Presiden Zelenskry telah mengirim surat kepada Presiden Trump. Saya pikir Trump melihat ini sebagai langkah awal yang sangat baik dan positif. Dari sana, kami sedang membahas pertemuan dengan delegasi Ukraina di Riyadh atau Jeddah (Arab Saudi). Kami berharap dapat merancang kerangka kerja perjanjian damai dan rencana awal gencatan senjata.”

Namun, Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, bersikap “hati-hati optimis” mengenai hasil perundingan AS-Ukraina.

Setelah menghadiri KTT darurat Uni Eropa, Zelensky menulis di media sosial:  “Ukraina tidak berjuang sendirian. Kami merasakan dan mengkonfirmasi hal ini, dan itu sangat penting.”
“Perdamaian harus nyata, bukan hanya sekadar kata-kata. Itu berarti Ukraina tidak boleh dipaksa menyerah atau runtuh.”

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Inggris, Valerii Zaluzhnyi, dalam pidatonya di sebuah think tank Chatham House, mengkritik Gedung Putih dengan kata-kata yang tajam. Menurut jajak pendapat independen Ukraina yang dikutip BBC, Zaluzhnyi memiliki dukungan 70% dari rakyat Ukraina, lebih tinggi dibandingkan Zelensky yang memiliki 57% dukungan.

Menurut laporan Politico, yang mengutip sumber anonim dari AS dan Ukraina, tim Trump telah mengadakan pertemuan rahasia dengan pemimpin oposisi Ukraina, mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko, serta anggota senior partai mantan Presiden Petro Poroshenko. Mereka membahas kemungkinan penyelenggaraan pemilu cepat di Ukraina. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Tanpa Perang, Bos Wall Street Kuasai Pelabuhan Panama Lewat Satu Telepon

EtIndonesia. Kabar mengenai pengambilalihan pelabuhan penting di Panama baru-baru ini telah menunjukkan bahwa rencana Presiden Trump untuk merebut kembali Terusan Panama bukan sekadar omong kosong. Dalang di balik transaksi akuisisi pelabuhan yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan milik Li Ka-shing ini adalah raksasa investasi Wall Street, BlackRock.

 “Kita akan merebut kembali Terusan Panama!,” kata Trump dalam pidato kenegaraan pada Selasa (4 Maret).  Presiden Trump dengan penuh keyakinan kembali menegaskannya. 

 “Untuk lebih memperkuat keamanan nasional kita, pemerintah saya akan mengambil kembali Terusan Panama, dan kami sudah memulainya,” ujar Presiden Trump. 

Pada hari yang sama, muncul kabar bahwa Amerika Serikat telah mengambil alih dua pelabuhan utama di Terusan Panama. Namun, Trump tidak mengerahkan kapal perang atau menciptakan ketegangan diplomatik. Lalu, bagaimana caranya?

Menurut sumber yang mengetahui transaksi ini, CEO BlackRock, Larry Fink, lebih dulu menghubungi Gedung Putih dan menyampaikan bahwa BlackRock berminat untuk mengakuisisi pelabuhan di kedua sisi Terusan Panama. Dengan cara ini, AS dapat merebut kembali jalur strategis ini secara damai tanpa konflik militer. Trump menyambut baik langkah ini.

Beberapa hari kemudian, negosiasi akuisisi berlangsung dengan cepat. Pada 4 Maret, perusahaan Cheung Kong and Hutchison Holdings (CK Hutchison), milik taipan Hong Kong Li Ka-shing, mengumumkan bahwa mereka akan menjual 90% saham anak perusahaannya yang mengoperasikan pelabuhan di Terusan Panama kepada BlackRock dengan nilai transaksi sebesar 22,8 miliar dolar AS. Dari jumlah ini, CK Hutchison akan menerima pembayaran tunai sebesar 19 miliar dolar AS.

Meskipun CK Hutchison menegaskan bahwa transaksi ini murni bersifat komersial dan tidak terkait politik, banyak pihak menilai bahwa pemerintahan Trump menyambut baik akuisisi ini dan mungkin bahkan telah memainkan peran dalam mendorongnya. 

Langkah BlackRock tidak hanya membantu Trump memenuhi janjinya untuk “merebut kembali Terusan Panama,” tetapi juga melemahkan pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut.

Sebagai catatan, bulan lalu Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, baru saja mengunjungi Panama untuk menekan pemerintah setempat agar mengurangi keterlibatan Tiongkok dalam operasional terusan. 

Kini, dengan keberhasilan AS mengambil alih pelabuhan utama di Terusan Panama, ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi Washington dalam persaingan geopolitik dengan Beijing di Amerika Latin.

Menariknya, BlackRock sebelumnya pernah berselisih dengan Partai Republik karena kebijakan investasi ramah lingkungan dan keberagaman mereka, yang dianggap terlalu “politis.” Namun, dengan transaksi ini, Larry Fink berhasil merangkul sebagian dukungan dari Partai Republik dan mempererat hubungan antara Wall Street dan Gedung Putih.

Setelah pengumuman transaksi ini, harga saham CK Hutchison langsung melonjak. Hingga penutupan pasar pada Rabu (5 Maret), sahamnya naik 21,86%. (Hui)

Laporan oleh NTD New York.

Tiongkok Akui Kasus Flu Burung Secara ‘Sporadis’ pada Manusia 

Seorang pakar menyebut sungguh tidak bertanggung jawab bagi Beijing jika tidak memberikan rincian tentang tingkat keparahan dan lokasi kasus-kasus tersebut.

EtIndonesia. Kasus “sporadis” infeksi flu burung pada manusia telah diidentifikasi di Tiongkok, menurut rezim tersebut, setelah sebelumnya tetap bungkam mengenai wabah pada unggas.

Pengumuman ini muncul setelah dua pekerja di sektor pencegahan dan pengendalian penyakit di Tiongkok mengatakan kepada The Epoch Times bahwa rezim tersebut telah menutupi tingkat keparahan wabah penyakit pernapasan di negara itu. Salah satu pekerja juga menyatakan bahwa terdapat penularan terbatas dari manusia ke manusia dari virus H5N1, atau flu burung.

Pada 27 Februari, Beijing Daily—yang berada di bawah kendali Komite Partai Komunis Tiongkok (PKT) Kota Beijing—mengutip unit pencegahan dan pengendalian penyakit menular rezim tersebut, yang menyebutkan adanya peningkatan wabah norovirus, penyakit tangan, kaki, dan mulut, tuberkulosis, serta penyakit lainnya.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa COVID-19 menyebar pada tingkat yang “relatif rendah” dan bahwa wabah mpox (sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet) serta flu burung pada manusia terjadi secara “sporadis” dan “berinsiden rendah” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Mikrobiolog Sean Lin, anggota Komite tentang Bahaya Saat Ini: Tiongkok dan mantan peneliti di Walter Reed Army Institute of Research, mengkritik kegagalan PKT dalam mengungkapkan lebih banyak informasi.

“[Rezim] harus mengakui bahwa ada kasus flu burung pada manusia,” katanya kepada The Epoch Times.

 “Mereka menyebut [infeksi ini] ‘sporadis’ dan ‘berinsiden rendah’, tetapi tidak mengungkapkan jumlah pasti kasus, kasus parah, atau kematian. Mereka juga tidak menjelaskan lokasi kasus atau apakah ada area berisiko tinggi. Ini sangat tidak bertanggung jawab.”

Pada 3 Maret, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) kota Chongqing di barat daya Tiongkok memasukkan flu burung pada manusia dalam pemberitahuan risiko kesehatan mereka pada Maret.

CDC kota Huaihua di Provinsi Hunan mengadakan sesi pelatihan pada akhir Februari mengenai respons terhadap penyakit pernapasan, termasuk flu, COVID-19, dan flu burung pada manusia, menurut pemerintah setempat pada 2 Maret.

Otoritas kota Shanghai, yang melarang perdagangan unggas hidup di kota itu pada 2024, telah memperpanjang larangan tersebut hingga akhir 2027.

Seorang penduduk Shanghai mengunggah foto papan pengumuman di media sosial yang dilaporkan diambil di sebuah unit gawat darurat pada pertengahan Februari. Papan itu meminta pasien untuk memberi tahu petugas medis jika mereka telah melakukan kontak dengan burung dalam 10 hari terakhir, berinteraksi dengan pasien COVID-19, atau memiliki riwayat perjalanan ke wilayah tertentu dalam dua minggu terakhir.

Lin mengatakan tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah menunjukkan bahwa mereka sangat khawatir tentang kemungkinan wabah flu burung berskala besar pada manusia.

Flu burung, yang mencakup beberapa subtipe, adalah penyakit sangat patogen yang disebabkan oleh virus influenza A. Penyakit ini terutama menyerang burung dan hewan lainnya. Manusia dapat tertular virus ini melalui susu, feses, atau cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi, tetapi penularan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi, dengan hanya beberapa kasus terbatas yang tidak berkelanjutan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2024 dan tujuh minggu pertama tahun 2025, rezim Tiongkok hanya melaporkan beberapa kasus infeksi flu burung, termasuk satu kasus H5N1 dan satu kasus H10N3 yang terdeteksi pada 2024.

Petugas Kesehatan: Data Resmi Tidak Dapat Dipercaya

CDC Beijing mengatakan bahwa gejala mirip flu pada musim dingin ini sebagian besar disebabkan oleh H1N1. Namun, warga telah menggunakan media sosial untuk mengungkapkan kecurigaan mereka bahwa PKT mungkin telah meremehkan peran COVID-19 dan penyakit pernapasan lainnya, termasuk flu burung.

Dalam wawancara dengan  The Epoch Times edisi bahasa Tionghoa pada Januari dan Februari, seorang eksekutif di sektor pencegahan dan pengendalian penyakit Tiongkok—yang tidak disebutkan namanya demi alasan keamanan—mengatakan bahwa berbagai penyakit telah menyebabkan peningkatan kematian akibat penyakit pernapasan di Tiongkok, termasuk varian influenza A, varian COVID-19, dan flu burung.

Pada 15 Februari, ia mengatakan bahwa varian H5N1 mulai menular dari manusia ke manusia, meskipun penularan tersebut masih terbatas dan memerlukan kontak fisik.

Ketika kasus flu burung diidentifikasi, CDC kota akan mengisolasi dan menguji keluarga pasien serta memberi tahu mereka bahwa mereka diuji untuk influenza A, katanya.

Pada Januari, eksekutif tersebut mengatakan bahwa area isolasi telah didirikan di seluruh negeri dan sedang diperluas. Ia juga mengatakan bahwa rezim sedang bersiap untuk kemungkinan jumlah kematian yang besar.

Seorang pegawai CDC kota juga mengatakan kepada The Epoch Times bahwa jumlah kasus influenza A yang dilaporkan telah dibesar-besarkan untuk menutupi penyakit lain.

“Banyak informasi yang ditutup-tutupi di sini,” katanya, menambahkan bahwa kasus yang disebut sebagai infeksi influenza A bisa jadi sebenarnya H5N1 atau “kaleng kecil,” salah satu nama sandi yang digunakan untuk COVID-19 demi menghindari sensor.

Antara 2003 dan 2024, sebanyak 954 kasus infeksi H5N1 pada manusia dilaporkan ke WHO, dengan 464 (49 persen) kasus berakibat fatal. Selama periode yang sama, Tiongkok melaporkan 56 kasus, di mana 32 (57 persen) berakibat fatal.

Kematian pertama akibat H5N1 di Amerika Serikat terjadi pada Januari di Louisiana. Pejabat mengatakan pasien tersebut telah terpapar burung liar dan kawanan unggas rumahan yang tidak dikomersialkan.

Bungkamnya Tiongkok Terkait Wabah pada Unggas

Beberapa otoritas lokal di Tiongkok baru-baru ini mulai menyebutkan pencegahan flu burung pada hewan.

Pada 3 Maret, otoritas lokal di Shanghai mengumumkan upaya mereka untuk mencegah penyakit menular pada ternak, termasuk flu burung. Kota Tianjin di utara Tiongkok juga mengumumkan persiapan serupa pada 4 Maret.

Pengumuman ini muncul setelah peternak unggas di Tiongkok menggunakan media sosial untuk mengeluhkan wabah flu burung yang mereka katakan telah menghancurkan kawanan unggas mereka.

Bulan lalu, seorang peternak angsa mengatakan ia mengetahui beberapa peternak yang terkena dampaknya, termasuk dua orang yang kehilangan ribuan angsa. Seorang peternak bebek melaporkan situasi serupa.

Namun, Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok serta media nasional tetap diam mengenai wabah flu burung domestik, meskipun mereka memberikan liputan rinci tentang wabah flu burung di luar Tiongkok.

Lin mengatakan bahwa kegagalan PKT untuk memperingatkan publik tentang wabah H5N1 pada unggas dapat berakibat “sangat serius,” karena semakin banyak orang yang terinfeksi flu burung dari unggas, semakin cepat virus tersebut dapat bermutasi dan berpotensi menjadi lebih mudah menular antar manusia.

Para Pemimpin Uni Eropa Sepakat untuk Meningkatkan Pertahanan, Dukung Ukraina Setelah AS Hentikan Bantuan Militer

Negara-negara Eropa semakin khawatir bahwa Rusia mungkin menjadi lebih berani dan dapat menyerang negara anggota Uni Eropa berikutnya

EtIndonesia. Para pemimpin Uni Eropa (UE) pada 6 Maret mendukung rencana untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan menyatakan bahwa mereka akan tetap mendukung Ukraina setelah pemerintahan Trump membekukan bantuan militer.

Para pemimpin UE bertemu di Brussel pada Kamis untuk mengadakan pembicaraan darurat mengenai penguatan militer di benua itu dan dukungan terhadap Ukraina. 

KTT ini, yang diumumkan pada 27 Februari, menyusul upaya negara-negara Eropa untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan di seluruh benua setelah perubahan kebijakan terbaru di Washington.

Pada 3 Maret, pemerintahan Trump menangguhkan bantuan militer ke Kyiv setelah terjadi ketegangan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih beberapa hari sebelumnya. Zelenskyy kemudian mengatakan bahwa ia akan kembali membahas kesepakatan mineral dengan Amerika Serikat sebagai imbalan atas kelanjutan bantuan tersebut.

Para pemimpin dari blok yang terdiri atas 27 negara itu merayakan usulan Komisi Eropa minggu ini untuk memberikan mereka bantuan keuangan dalam pengeluaran pertahanan. Selain itu, mengucurkan pinjaman bersama hingga $160 miliar bagi pemerintah masing-masing negara UE untuk mendanai militer mereka.

“Eropa harus menghadapi tantangan ini, perlombaan senjata ini. Dan Eropa harus memenangkannya,” kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk dalam KTT tersebut. 

“Secara keseluruhan, Eropa benar-benar mampu memenangkan setiap konfrontasi militer, keuangan, dan ekonomi dengan Rusia—kita jauh lebih kuat.”

Para pemimpin mendesak pemerintah mereka untuk segera meninjau rencana ini secara rinci.

Ada juga kekhawatiran bahwa Rusia mungkin menyerang negara UE berikutnya, dan Eropa mungkin tidak lagi dapat mengandalkan Amerika Serikat untuk turun tangan.

“Saya ingin percaya bahwa Amerika Serikat akan tetap mendukung kita. Tetapi kita harus siap jika itu tidak terjadi,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidatonya kepada rakyat Prancis menjelang KTT tersebut.

Ia mengatakan bahwa Rusia telah menjadi ancaman bagi seluruh benua Eropa, yang memicu reaksi dari Moskow.

Semua negara anggota UE kecuali satu—Hongaria, yang pemimpinnya, Viktor Orban, adalah sekutu Trump—bersama-sama mengeluarkan pernyataan mendukung Ukraina.

Orban, dalam sebuah surat kepada Presiden Dewan Eropa sekaligus tuan rumah KTT, Antonio Costa, mengatakan bahwa ada “perbedaan strategis dalam pendekatan kami terhadap Ukraina yang tidak dapat dijembatani.”

Ke-26 pemimpin UE lainnya menyatakan bahwa negosiasi mengenai Ukraina tidak dapat berlanjut tanpa partisipasi Ukraina dan berjanji untuk terus memberikan bantuan, menurut rancangan pernyataan mereka.

“Kami ada di sini untuk membela Ukraina,” kata Costa.

Puluhan tahun ketergantungan pada perlindungan militer AS telah membuat Eropa berada dalam posisi sulit untuk mengisi kekosongan tersebut, karena Washington menyumbang lebih dari 40 persen dari total bantuan militer Ukraina tahun lalu, menurut NATO.

Dengan sebagian bantuan itu sulit untuk segera digantikan, beberapa pemimpin tetap berharap bahwa pemerintahan Trump dapat mengubah kebijakan mereka.

“Kita harus memastikan, dengan kepala dingin dan bijaksana, bahwa dukungan AS juga dijamin dalam beberapa bulan dan tahun mendatang karena Ukraina juga bergantung pada dukungan mereka untuk pertahanannya,” kata Kanselir Jerman yang akan segera lengser, Olaf Scholz.

Zelenskyy sebelumnya telah meminta para pemimpin UE untuk mendukung “gencatan senjata untuk rudal, bom, dan drone jarak jauh” antara angkatan udara dan laut Rusia serta Ukraina, tetapi hal itu tidak secara langsung dibahas dalam pernyataan KTT tersebut.

Presiden Ukraina mengatakan bahwa ini akan menjadi kesempatan untuk menguji keinginan Rusia dalam mengakhiri invasi yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Guy Birchall dan Reuters berkontribusi dalam laporan ini.

Pria di Thailand Temukan Ular Berbisa Beku di Dalam Es Krim

EtIndonesia. Seorang pria di Thailand hendak menikmati es krimnya ketika dia disambut oleh seekor ular beku di dalamnya.

Dia kemudian mengunggah ke laman Facebook-nya untuk membagikan penemuannya yang mengejutkan itu pada hari Selasa (4/3).

Gambar yang menyertai unggahan tersebut menunjukkan seekor ular kecil berwarna hitam-kuning beku di dalam es krim.

OP membagikan bahwa dia membeli es krim kacang hitam dari sebuah gerobak.

Banyak netizen yang membahas spesies ular yang ditemukan pria itu di dalam es krim di kolom komentar.

“Saya hanya bertanya-tanya apakah ini ular pohon emas atau bayi kobra raja,” kata seorang komentator.

Sebagian besar percaya bahwa itu adalah ular pohon emas atau chrysopelea ornata.

Ular pohon emas ditemukan di beberapa bagian Asia termasuk Thailand, Sri Lanka, Kamboja, Tiongkok, dan Singapura.

Meskipun berbisa ringan, bisa mereka tidak dianggap berbahaya bagi manusia.

Ular-ular ini berukuran antara 11,5 hingga 130 cm. Saat dewasa, panjangnya sekitar satu meter.

Alih-alih menggerutu tentang kejadian mengerikan ini, pria itu tampak agak acuh tak acuh tentang penemuan itu.

Dalam keterangan fotonya dia menuli dengan nada canda, dia menulis: “Matamu sangat imut. Bagaimana bisa kau mati seperti ini?” (yn)

Sumber: mustsharenews

Dokter di India Lakukan Operasi pada Anak Laki-laki dengan 2 Kaki Tambahan yang Menempel di Perutnya

EtIndonesia. Dokter di All India Institute of Medical Sciences di New Delhi, India, telah mencapai prestasi medis dengan melakukan operasi yang sukses pada seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang lahir dengan 2 kaki tambahan. Selain dua kakinya yang normal, remaja itu juga memiliki dua kaki tambahan yang menempel di perutnya.

Operasi semacam itu, kata dokter, dilakukan di rumah sakit utama untuk pertama kalinya.

Dr. Asuri Krishna, profesor tambahan di departemen bedah AIIMS mengatakan kasus seperti itu – yang secara medis dikenal sebagai “kembar parasit tidak lengkap” – hanya terjadi satu dari satu juta orang. Fenomena ini terlihat ketika anak kembar dikandung tetapi tubuh salah satu dari mereka tidak dapat berkembang dan organ-organnya menempel pada rangka anak lainnya.

Sumber mengatakan hanya 42 kasus orang dengan empat kaki telah dilaporkan di seluruh dunia.

Dr. Krishna mengatakan remaja laki-laki berusia 17 tahun asal Balia di Uttar Pradesh itu dibawa ke bagian rawat jalan AIIMS pada 28 Januari. Dia mengatakan perut remaja itu ditutupi kain dan dokter dapat melihat dua kaki menjuntai di bawahnya.

Menurut tim dokter yang melakukan operasi, tubuh remaja itu tidak dapat tumbuh dengan baik karena dua kaki tambahan, yang juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuhnya yang lain.

Ketika remaja itu naik ke Kelas 8, dia terpaksa berhenti sekolah karena, selain masalah fisik, orang-orang juga mengejeknya, yang juga berdampak buruk pada mentalnya.(yn)

Sumber: ndtv

Pelari di Tiongkok Kencing di Depan Sekolah Menengah Saat Maraton, Toilet Portabel Hanya Berjarak 20 Meter

EtIndonesia. Sekelompok pelari di Tiongkok memicu kontroversi setelah mereka buang air kecil di depan sekolah menengah saat maraton. Ternyata, mereka hanya berjarak beberapa meter dari deretan toilet portabel.

Awal minggu ini, Maraton Suzhou menjadi topik diskusi hangat setelah foto lima pelari muncul di internet. Para pelari terlihat buang air kecil di depan plakat sekolah menengah yang terletak di pinggir lintasan.

Yang memperburuk keadaan, beberapa netizen juga menunjukkan bahwa ada deretan toilet portabel hanya berjarak 20 meter.

Netizen bahkan menunjukkan bahwa beberapa pelari buang air kecil di semak-semak tepat di samping toilet portabel.

Keesokan harinya, panitia penyelenggara maraton mengecam perilaku tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa insiden tersebut telah dilaporkan ke pihak berwenang terkait dan penyelidikan sedang dilakukan.

Panitia memanfaatkan kesempatan itu untuk mendesak mereka yang memiliki lebih banyak informasi untuk melapor.

Maraton Suzhou bukanlah lomba pertama yang membuat pelari dikritik karena kurang sopan.

Pada tahun 2013, pelari yang berpartisipasi dalam Maraton Beijing tertangkap basah buang air kecil di dinding merah.

Penampakan seperti itu dilaporkan juga terlihat pada lomba-lomba yang lebih baru, seperti Maraton Beijing 2023 dan Maraton Nanjing 2024.

Peraturan Maraton Suzhou menyatakan bahwa pelari yang buang air kecil atau besar di tempat umum akan dihukum.

Bergantung pada seberapa berat tindakannya, panitia dapat membatalkan hasil pelari, mengeluarkan larangan seumur hidup, dan bahkan melaporkan tindakan mereka ke Asosiasi Atletik Tiongkok untuk hukuman tambahan.(yn)

Sumber: mustsharenews

Tensi Global Meningkat: Aksi Brutal Trump, Putin Terperangkap!

EtIndonesia. Dalam suasana yang tegang pasca serangan udara Rusia di Ukraina, Presiden Trump mengeluarkan pernyataan keras yang menegaskan niatnya untuk menekan Presiden Putin. Menurut pernyataan tersebut, serangan besar-besaran di medan perang telah memicu Trump mempertimbangkan penerapan sanksi maksimal—mulai dari sanksi perbankan dan ekonomi hingga tarif tinggi—hingga tercapainya gencatan senjata dan solusi damai final. Trump menegaskan: “Jika tidak, semuanya akan terlambat,” sekaligus menekankan perlunya agar Rusia dan Ukraina segera duduk bersama di meja perundingan.

Respon Putin dan Imbauan Pembicaraan Damai

Dalam perkembangan terbaru, Bloomberg melaporkan bahwa Presiden Putin telah menunjukkan kesediaannya untuk menyetujui gencatan senjata sementara dengan Ukraina, meskipun dengan syarat-syarat tertentu. Rusia menginginkan kendali penuh terhadap rincian misi penjaga perdamaian, termasuk penentuan negara-negara yang diizinkan ikut serta. Sementara itu, Putin menolak keberadaan pasukan NATO di Ukraina namun menyetujui kehadiran pasukan dari Tiongkok. Pernyataan ini tidak hanya menjadi pesan untuk Rusia, melainkan juga sinyal kepada pihak Ukraina.

Di sisi lain, pejabat Ukraina mulai menunjukkan sikap yang lebih lunak. Utusan khusus Trump untuk ukraina, Keith Kellogg, mengungkapkan bahwa perwakilan seperti Rubio dan Waltz akan mengadakan pertemuan awal dengan pejabat Ukraina di Saudi Arabia (Riyadh atau Jeddah) pada pekan depan guna membahas kesepakatan gencatan senjata sementara dan kerangka perdamaian. 

Banyak analis melihat langkah ini sebagai indikasi perbaikan hubungan antara AS dan Ukraina. Sebelumnya, Presiden Zelenskyy pun menyatakan keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan AS, termasuk kesediaannya untuk menandatangani kesepakatan terkait sumber daya mineral, namun Trump menegaskan bahwa perjanjian tersebut hanya akan terjadi jika Ukraina sungguh-sungguh mengadakan perundingan damai.

Isyarat Dukungan PKT dan Dinamika Netizen

Di tengah suasana politik yang memanas, warga Ukraina yang berada di luar Kedutaan Besar PKT di AS menyuarakan seruan agar PKT turut membantu Ukraina. Aksi ini memicu perhatian luas, terutama ketika Ukraina dan PKT baru saja menandatangani kesepakatan untuk memperluas ekspor produk pertanian Ukraina ke Tiongkok. Kebijakan ini menuai beragam komentar, di mana sebagian pihak mempertanyakan apakah kerja sama tersebut merupakan langkah strategis atau justru mengalihkan perhatian dari upaya penyelesaian konflik. Terdapat pula perdebatan mengenai sumber pendanaan untuk mendukung perang yang telah berlangsung selama tiga tahun, dengan kritik mengarah pada kebijakan bantuan militer AS dan peran PKT sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan.

Beberapa netizen menyuarakan keprihatinan terkait apakah jika AS menghentikan pengiriman senjata dan terus terjadi kedekatan Trump dengan Putin, Ukraina akan lebih cenderung berpihak pada PKT. Dalam pernyataan gencatan senjata yang dikeluarkan, salah satu syaratnya adalah kehadiran PKT di Ukraina, yang dianggap oleh sebagian pihak sebagai upaya Rusia untuk mengendalikan dinamika geopolitik dan meredakan kekhawatiran PKT.

Tindakan Tegas terhadap Iran dan Kebijakan Imigrasi AS

Pada hari yang sama, 7 Maret, Presiden Trump juga mengumumkan kebijakan baru terkait Iran dan isu imigrasi. Dalam wawancara bersama Fox News, Trump mengungkapkan bahwa pada tanggal 6 Maret, dia telah mengirim surat kepada pemimpin tertinggi Iran, Khamenei, mendesaknya mencapai kesepakatan mengenai program nuklir Iran. Trump menegaskan bahwa ada dua jalan untuk menyelesaikan persoalan ini: melalui negosiasi atau melalui tindakan militer. Walaupun lebih memilih diplomasi, Trump tidak akan mentolerir jika Iran terus mengembangkan senjata nuklir.

Potensi Tindakan Militer dan Tekanan Ekonomi

Dalam konferensi pers bersama Penasihat Keamanan Nasional Waltz, Trump menhatakan : “Iran akan segera mengalami sesuatu—Anda akan mendengar kabar tentang hal ini dalam waktu dekat. Kami sedang melancarkan serangan terakhir terhadap Iran.” 

Pernyataan ini memicu spekulasi mengenai kemungkinan operasi militer terhadap Iran. Selain itu, pemerintah AS tengah mempertimbangkan penggunaan “Perjanjian Keamanan Non-Proliferasi Internasional” sebagai dasar untuk melakukan pemeriksaan dan penyergapan terhadap kapal pesiar milik Iran di laut, dengan tujuan menurunkan ekspor minyak Iran hingga nol. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menegaskan bahwa seluruh instrumen akan digunakan untuk menargetkan rantai pasokan minyak Iran, sehingga setiap pihak yang terlibat akan menghadapi risiko sanksi berat.

Kebijakan Imigrasi dan Pengetatan Visa

Di ranah kebijakan imigrasi, Menteri Luar Negeri AS, Rubio, melalui platform media sosial X, memperingatkan bahwa mahasiswa internasional yang mendukung aktivitas kelompok ekstremis akan berisiko ditolak visa, pencabutan visa, atau bahkan dideportasi. Selain itu, Trump juga mengeluarkan perintah untuk memberantas antisemitisme di kampus. Dalam kebijakan nol toleransi terhadap dukungan bagi kelompok ekstremis, visa bagi orang asing yang mendukung aksi kekerasan—khususnya yang berkaitan dengan Hamas—akan dibatalkan, dan pihak terkait dapat dikenai deportasi. Salah satu kasus mahasiswa yang terlibat dalam aksi protes dilaporkan menjadi korban pertama pencabutan visa.

Menurut laporan Axios, Pemerintah AS tengah memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mendeteksi dan mencabut visa bagi pemegang visa mahasiswa internasional yang terlibat dalam demonstrasi pro-Hamas atau aktivitas ekstremis. Selain itu, Departemen Kehakiman memulai penyelidikan hak sipil di beberapa kampus untuk memastikan lingkungan kampus bebas dari praktik antisemitisme. Sebagai langkah nyata, pemerintah Trump juga mengumumkan pencabutan dana federal sebesar 400 juta dolar kepada Universitas Columbia, yang dianggap gagal menangani isu antisemitisme, memberikan pukulan besar bagi institusi di jajaran Ivy League.

Kesimpulan

Serangkaian kebijakan tegas yang dikeluarkan pada 7 Maret ini menunjukkan bahwa pemerintahan Trump tengah berupaya menekan berbagai pihak—baik dari Rusia, Iran, maupun dalam isu imigrasi—dengan tujuan utama mencapai solusi damai, menekan ancaman nuklir, dan menjaga keamanan nasional. Sementara perundingan damai antara Rusia dan Ukraina diprediksi akan dibahas di Saudi Arabia pekan depan, dinamika dukungan PKT dan kerja sama dengan Tiongkok semakin menambah kompleksitas geopolitik yang tengah berlangsung. Di sektor kebijakan dalam negeri, pengetatan visa bagi mahasiswa internasional yang mendukung kelompok ekstremis serta langkah tegas terhadap antisemitisme menunjukkan bahwa pemerintah AS tidak tinggal diam menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

Di Ambang Krisis: Serangan Energi, Sanksi Gila-Gilaan, dan Misteri Kesehatan Xi Jinping!

Etindonesia. Dalam perkembangan yang mengguncang tatanan internasional, serangan besar-besaran oleh Rusia terhadap fasilitas energi Ukraina menggunakan drone dan rudal menambah eskalasi konflik di kawasan Eropa Timur. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana penerapan sanksi dan tarif baru terhadap Rusia guna menekan terjadinya konflik berkepanjangan. Langkah ini disinyalir sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan momentum menuju perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.

Serangan Rusia dan Respons Internasional

Dilansir dari laporan Bloomberg, serangan yang dilakukan Rusia berhasil menekan fasilitas energi di berbagai wilayah Ukraina. Menurut informasi yang diperoleh, dalam serangan tersebut Rusia meluncurkan setidaknya 58 rudal dan hampir 200 drone, yang mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur energi nasional. Sementara itu, laporan AFP menegaskan bahwa serangan ini merupakan salah satu upaya agresif yang dilakukan oleh Moskow di tengah situasi yang semakin memanas.

Di tengah krisis ini, Presiden Trump mengumumkan bahwa pemerintahnya tengah menyiapkan paket sanksi perbankan, ekonomi, dan tarif secara besar-besaran sebagai tekanan agar Rusia segera menghentikan aksi militer. Trump menambahkan bahwa jika tidak tercapai kesepakatan gencatan senjata dan solusi damai secara menyeluruh, langkah tersebut akan ditegakkan dengan segera.

Bantuan Militer dan Harapan Menuju Perdamaian

Dalam upaya mempertahankan kedaulatan Ukraina, Menteri Pertahanan Ukraina mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan militer dari Prancis. Keterlibatan pesawat tempur Mirage dalam operasi pertahanan udara diklaim berhasil menangkis serangan rudal besar-besaran Rusia, yang diyakini telah menyelamatkan banyak nyawa. 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, melalui media sosialnya, menyatakan kesiapan negaranya untuk mengupayakan perdamaian. 

“Tantangan kita adalah bagaimana memaksa Rusia menghentikan perang,” ujarnya, sambil mengajak dialog bermakna dengan pejabat Amerika.

Rencana pertemuan antara delegasi Amerika dan Ukraina diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 11 Maret di Riyadh, Arab Saudi. Penasehat Keamanan Nasional AS, Michael Waltz, mengonfirmasi bahwa perwakilan kabinet Trump juga akan terlibat dalam pembicaraan tersebut sebagai bagian dari upaya mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Perubahan Strategi dan Penyesuaian Militer Global

Dalam upaya memperkuat posisi strategisnya, Trump juga sedang mempertimbangkan penarikan sekitar 35.000 tentara Amerika dari Jerman. Menurut laporan The Daily Telegraph, sebagian pasukan tersebut akan dialihkan ke wilayah Hungaria serta kawasan Eropa Tengah dan Timur. Langkah ini diprediksi dapat meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa.

Sementara itu, di Polandia, Perdana Menteri Donald Tusk mengumumkan persiapan latihan militer skala besar yang akan melibatkan semua pria dewasa. Rencana ini mencakup peningkatan jumlah personel militer dari 200.000 menjadi 500.000, serta mendukung pengembangan senjata nuklir. Di sisi lain, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mendorong perluasan perlindungan senjata nuklir bagi negara-negara Eropa. Namun, pernyataan ini mendapatkan respons tajam dari Kremlin yang menuding bahwa sikap Macron mengandung unsur ancaman dan pemerasan nuklir.

Upaya Disarmemen Nuklir dan Dialog Global

Di kancah global, Trump mengungkapkan keinginannya untuk mencapai dunia tanpa senjata nuklir. Pada tanggal 6 Maret, ia menyatakan bahwa pembicaraan mengenai pembatasan senjata nuklir bersama pemimpin dunia, termasuk Putin dan Xi Jinping, merupakan langkah ideal untuk mencegah kerusakan yang lebih jauh akibat senjata pemusnah massal.

Kerja Sama Ekonomi dan Politik di Bidang Pertanian

Dalam sektor pertanian, Ukraina dan Tiongkok menandatangani protokol kerja sama yang dikenal dengan “Buku Kacang Polong dan Hasil Perikanan Liar Ukraina”. Kesepakatan ini diharapkan dapat memperluas perdagangan produk pertanian Ukraina, mengingat Tiongkok merupakan importir terbesar produk pertanian dunia. Menteri Kebijakan Pertanian Ukraina menyatakan bahwa peningkatan pendapatan dari ekspor produk pertanian sangat penting untuk mendukung perekonomian nasional dan membiayai upaya pertahanan.

Komentator Tang Jingyuan mencatat bahwa kerjasama ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga memiliki pertimbangan politik. Di tengah perundingan damai antara Rusia dan Ukraina, hubungan strategis dengan Tiongkok menjadi salah satu faktor yang harus dikelola dengan cermat untuk meredakan ketegangan regional.

Pergeseran Fokus Strategis Amerika dan Kebijakan Sanksi

Beberapa analis menilai bahwa Amerika Serikat tengah mengalihkan fokus strategis globalnya dari Eropa ke wilayah Pasifik Barat. Dengan menghadapi ancaman dari Tiongkok yang secara ekonomi jauh lebih kuat, AS didorong untuk mengupayakan gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia. Di samping itu, laporan Reuters menyebutkan bahwa Gedung Putih telah meminta Departemen Keuangan untuk mempelajari cara pelonggaran sanksi terhadap sektor energi Rusia pasca-perang. Langkah ini dipandang sebagai inti dari perundingan yang akan diadakan antara Trump dan Putin di Arab Saudi.

Isu Internal di Tiongkok: Kondisi Kesehatan Xi Jinping dan Dinamika Politik

Dalam dua sidang Partai Komunis Tiongkok, sorotan utama tidak hanya tertuju pada kebijakan partai, melainkan juga kondisi kesehatan Presiden Xi Jinping. Cuplikan gambar sidang memperlihatkan wajah Xi yang kusam dengan tanda-tanda kelelahan dan pembengkakan, yang menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi kesehatannya. Pengamat politik menilai bahwa penampilan Xi dan detail-detail kecil dalam sidang, seperti penataan dokumen dan posisi duduk pejabat militer, mencerminkan adanya pergeseran kekuasaan internal di Partai Komunis Tiongkok. Beberapa komentator mengungkapkan bahwa kekuasaan di balik layar kini diyakini dipegang oleh tokoh-tokoh senior, sehingga nasib Xi mungkin tidak bertahan lama.

Kontroversi Pelabuhan Darwin dan Strategi Pertahanan Australia

Isu mengenai Pelabuhan Darwin kembali mencuat ketika delegasi pemerintah Wilayah Utara Australia tiba di Canberra untuk membahas pengambilalihan pelabuhan yang selama ini disewa oleh perusahaan Tiongkok, Bluebridge Group. Meski perusahaan tersebut menolak untuk melepaskan hak sewanya, para ahli hukum mendesak agar pemerintah menggunakan kekuatan pertahanan nasional untuk mengambil langkah tegas. Lokasi strategis Pelabuhan Darwin yang dekat dengan kawasan Asia-Pasifik menjadikannya titik penting bagi penempatan pasukan marinir dan pangkalan udara Amerika Serikat, terutama mengingat sejarah serangan Jepang di wilayah tersebut pada masa Perang Dunia II.

Pengembalian Pengungsi dan Kebijakan Imigrasi AS

Di Semenanjung Turki, Presiden Erdogan mengumumkan bahwa lebih dari 130.000 warga Suriah telah kembali ke tanah air mereka tiga bulan setelah penggulingan rezim Assad. Sejak Desember tahun lalu, inisiatif sukarela ini diharapkan terus berlanjut seiring dengan stabilisasi situasi di Suriah. Di sisi lain, Presiden Trump mengundang para petani dari Afrika Selatan—yang mengalami perampasan lahan—untuk segera meraih kewarganegaraan Amerika melalui jalur cepat. Sementara itu, Badan Imigrasi AS mengusulkan pemeriksaan ketat terhadap akun media sosial para pemohon kewarganegaraan, green card, suaka, dan visa, sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan nasional.